Sedang mengalami situasi website Anda terus-menerus memuat ulang tanpa henti, bahkan menampilkan pesan error?
Bisa jadi Anda sedang terjebak dalam redirect loop.
Apa sebenarnya redirect loop itu dan mengapa hal itu bisa terjadi?
Mari kita bahas di artikel ini, ya, GudPeople!
Apa Itu Redirect Loop?
Redirect loop terjadi ketika sebuah URL dialihkan ke URL lain, kemudian dialihkan kembali ke URL awal, terus menciptakan siklus pengalihan yang tidak pernah berakhir.
Contohnya begini, URL A dialihkan ke URL B, URL B dialihkan ke URL C, dan URL C dialihkan kembali ke URL A.
Siklus ini akan terus berulang dan membuat halaman yang dituju tidak dapat diakses.
Redirect loop sering kali ditandai dengan pesan error di browser seperti “ERR_TOO_MANY_REDIRECTS” yang menandakan browser sudah melakukan terlalu banyak pengalihan.
Apa Penyebab Redirect Loop?
Redirect loop umumnya disebabkan oleh kesalahan konfigurasi pengalihan.
1. Kesalahan Konfigurasi Server
Contohnya, konfigurasi virtual host tidak tepat, aturan .htaccess salah, sertifikat SSL/TLS yang kedaluwarsa atau tidak cocok dengan domain, konfigurasi DNS salah, atau penulisan ulang URL juga salah.
2. Masalah Platform Website
Penyebab lainnya bisa jadi masalah plugin atau pengaturan tertentu pada CMS seperti WordPress dapat menyebabkan redirect loop .
Mengubah jalur pengalihan tanpa memperbarui atau menghapus aturan sebelumnya juga bisa menyebabkan loop.
4. Migrasi Website Kurang Tepat
Ketika memindahkan website, sangat penting untuk memperbarui semua pengalihan lama.
Jika tidak, rantai pengalihan yang rumit bisa terbentuk dan berujung pada loop.
Contohnya, jika website lama (Domain A) awalnya dialihkan ke website sekarang (Domain B). Lalu, website dipindahkan lagi ke domain baru (Domain C) tanpa memperbarui pengalihan dari Domain A.
Ini akan membuat alur pengalihan berputar: A -> B -> C, dan jika ada pengalihan dari C kembali ke A, maka terjadilah loop.
5. Perubahan URL yang Berulang-ulang Tanpa Perencanaan
Sering mengganti jalur atau subdomain halaman dan membuat pengalihan baru setiap kali perubahan dilakukan bisa menciptakan rantai pengalihan yang panjang dan berpotensi menyebabkan loop.
Maka dari itu, sangat penting untuk merencanakan struktur URL dari awal dan memastikan semua pengalihan langsung menuju ke URL tujuan akhir.
Bahaya Redirect Loop untuk Performa Website
1. Waktu Muat Sangat Lambat
Redirect loop memaksa browser untuk melalui serangkaian pengalihan yang membuang-buang waktu.
Setiap pengalihan membutuhkan waktu tambahan untuk memproses permintaan dan respon server. Hal ini menyebabkan waktu muat halaman menjadi sangat lambat.
Bahkan dalam beberapa kasus, redirect loop menyebabkan halaman gagal dimuat sama sekali. Browser biasanya memiliki batas waktu untuk pengalihan, dan jika loop melebihi batas tersebut, browser akan menyerah dan menampilkan pesan error.
Nah, pengunjung cenderung meninggalkan website yang lambat atau gagal dimuat. Akhirnya, redirect loop meningkatkan bounce rate, yang mengindikasikan user experience buruk dan hilangnya potensi konversi.
2. Peringkat di SERP Lebih Rendah
Mesin pencari seperti Google menganggap kecepatan website sebagai faktor penting dalam pemeringkatan.
Redirect loop secara drastis memperlambat website, yang menyebabkan peringkat lebih rendah dalam hasil pencarian.
Mesin pencari mengalokasikan “crawl budget” untuk setiap website, yang menentukan seberapa sering dan seberapa banyak halaman akan di-crawl.
Redirect loop membuang-buang crawl budget karena crawler harus melalui pengalihan tidak perlu, yang mengakibatkan lebih sedikit halaman terindeks dan visibilitas rendah dalam hasil pencarian.
3. Peningkatan Beban Server
Setiap pengalihan dalam loop menghasilkan permintaan tambahan ke server.
Hal ini membebani server, terutama jika website memiliki traffic tinggi, dan menyebabkan kinerja website yang lebih buruk, bahkan crash.
Bagaimana Cara Mendeteksi Redirect Loop?
1. Menggunakan Browser Developer Tools
Caranya:
- Buka halaman yang dicurigai mengalami redirect loop di browser Anda.
- Buka Developer Tools (biasanya dengan menekan F12 atau klik kanan dan pilih “Inspect” atau “Inspect Element”).
- Buka tab “Network”.
- Centang kotak “Preserve log” atau “Disable cache” (untuk mencegah browser menggunakan cache dan memastikan Anda melihat semua permintaan).
- Refresh halaman.
- Perhatikan daftar permintaan yang muncul. Cari status HTTP 301 (Moved Permanently), 302 (Found), 307 (Temporary Redirect), atau 308 (Permanent Redirect) yang berulang-ulang atau membentuk pola melingkar.
2. Menggunakan Online Redirect Checkers
Caranya:
- Cari “redirect checker” di mesin pencari.
- Pilih salah satu alat yang tersedia (contoh: httpstatus.io, redirect-checker.org, wheregoes.com).
- Masukkan URL halaman yang ingin Anda periksa.
- Alat tersebut akan menganalisis dan menampilkan rantai pengalihan yang terjadi, termasuk kode status HTTP untuk setiap pengalihan.
- Periksa apakah ada pola pengalihan yang berulang atau melingkar.
3. Menggunakan Screaming Frog SEO Spider
Caranya:
- Download dan install Screaming Frog SEO Spider.
- Masukkan URL website Anda dan mulai crawl.
- Setelah selesai, buka tab “Response Codes”.
- Filter berdasarkan “Redirection (3xx)”.
- Klik tab “Inlinks” di bagian bawah.
- Periksa kolom “Redirect URL”. Jika URL di kolom “Address” dan “Redirect URL” sama dan berulang dalam rantai pengalihan, ini menunjukkan redirect loop.
Cara Memperbaiki Redirect Loop
1. Memperbaiki Konfigurasi .htaccess (Untuk Server Apache)
Kesalahan konfigurasi pada file .htaccess adalah penyebab umum redirect loop, terutama jika Anda baru saja mengubah aturan rewrite.
Caranya:
- Akses file .htaccess melalui FTP client, file manager di cPanel, atau SSH.
- Cadangkan file .htaccess sebelum melakukan perubahan apapun.
- Periksa dengan cermat aturan RewriteRule di file .htaccess. Cari aturan yang mungkin menyebabkan pengalihan berulang, seperti:
- Aturan yang mengalihkan URL ke dirinya sendiri.
- Dua aturan atau lebih yang saling bertentangan dan menyebabkan pengalihan bolak-balik.
- Kesalahan dalam menggunakan flag [R=301,L] (permanent redirect, last rule). Pastikan L digunakan dengan benar untuk menghentikan pemrosesan aturan lebih lanjut setelah pengalihan.
- Setelah mengidentifikasi aturan yang bermasalah, perbaiki kesalahan, atau hapus aturan tersebut jika tidak diperlukan.
- Simpan perubahan yang Anda buat pada file .htaccess.
- Buka kembali website dan periksa apakah redirect loop sudah teratasi.
2. Memperbaiki Konfigurasi Server (Nginx, dll.)
Mirip dengan .htaccess, kesalahan konfigurasi di file konfigurasi server (misalnya, nginx.conf untuk Nginx) dapat menyebabkan redirect loop.
Solusinya:
- Akses file konfigurasi server. Caranya tergantung jenis server dan sistem operasi yang Anda gunakan.
- Jangan lupa selalu buat cadangan sebelum membuat perubahan.
- Periksa blok server atau virtual host yang bertanggung jawab atas website Anda. Cari aturan rewrite atau pengalihan yang mungkin menyebabkan loop.
- Sama seperti .htaccess, perbaiki atau hapus aturan yang menyebabkan pengalihan berulang.
- Simpan perubahan dan restart server web Anda agar perubahan diterapkan (misalnya, sudo systemctl restart nginx untuk Nginx).
- Periksa kembali website untuk memastikan masalah telah teratasi.
3. Memperbaiki Plugin atau Modul (WordPress, Joomla, Drupal, dll.)
Plugin atau modul, terutama berkaitan dengan SEO, pengalihan, atau manajemen URL, dapat menyebabkan redirect loop jika tidak dikonfigurasi dengan benar.
Contohnya, pengaturan plugin Yoast SEO yang salah atau konflik dengan plugin redirection lain bisa menyebabkan masalah.
Solusinya:
- Jika Anda baru saja menginstal atau memperbarui plugin sebelum redirect loop terjadi, coba nonaktifkan plugin tersebut.
- Masuk ke dashboard admin CMS Anda dan periksa pengaturan plugin yang berhubungan dengan pengalihan atau URL. Pastikan tidak ada konfigurasi yang menyebabkan pengalihan berulang.
- Pastikan semua plugin Anda diperbarui ke versi terbaru. Kadang-kadang, bug yang menyebabkan redirect loop telah diperbaiki di versi terbaru.
4. Perbaiki Pengaturan HTTPS/SSL
Konfigurasi HTTPS/SSL yang salah dapat menyebabkan redirect loop, terutama jika ada pengalihan paksa dari HTTP ke HTTPS yang bermasalah.
Caranya:
- Periksa apakah sertifikat SSL Anda valid dan terinstal dengan benar di server.
- Pastikan pengalihan dari HTTP ke HTTPS dilakukan dengan benar dan tidak menyebabkan loop. Anda bisa mengaturnya melalui .htaccess, konfigurasi server, atau plugin (jika menggunakan CMS).
- Pastikan semua URL internal di website Anda (misalnya, tautan di menu, gambar, CSS, JavaScript) menggunakan HTTPS.
- Gunakan tools seperti “Why No Padlock?” untuk mendeteksi dan memperbaiki mixed content (konten HTTP di halaman HTTPS).
- Setelah melakukan perubahan, pastikan website Anda dapat diakses melalui HTTPS dan tidak ada redirect loop.
Konsultasi Masalah Instalasi SSL kepada Kami!
Sekarang Anda sudah paham apa itu redirect loop dan cara mengatasinya, kan?
Tapi, malah bingung sebab masalah tersebut berkaitan erat dengan konfigurasi SSL/TLS di website Anda?
Atau, Anda tidak yakin bagaimana cara menginstall SSL dengan benar untuk menghindari masalah serupa di kemudian hari?
Kami paham urusan menginstal dan mengonfigurasikan SSL dengan website memang tidak semudah itu.
Untungnya, di GudangSSL ada jasa instalasi SSL yang bisa Anda panggil ke rumah atau juga secara remote. Lebih murah bila Anda beli SSL sekaligus di GudangSSL!
Kami menyediakan produk dari berbagai brand ternama seperti Sectigo, RapidSSL, Geotrust, Globalsign, AlphaSSL, Symantec, Thawte, dan Certum.
Nikmati garansi 15 hari setelah aktivasi dan tim support 24/7.
Tunggu apa lagi? Yuk, lindungi website Anda dengan SSL berkualitas!