Saat browsing di internet, kita sering kali lengah dan kurang memperhatikan aspek keamanan.
Padahal, ancaman hacker selalu mengintai.
Agar lebih waspada, penting untuk mengenali website yang tidak aman.
Apa saja tandanya?
Ciri-Ciri Website Tidak Aman!
1. Tidak menggunakan protokol HTTPS
Website aman menggunakan protokol HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) yang ditandai dengan ikon gembok di address bar.
Protokol ini mengenkripsi komunikasi antara browser pengguna dan server website, sehingga data yang dikirimkan lebih aman dan terlindungi dari penyadapan.
Website yang masih menggunakan HTTP (tanpa ‘S’) tidak memiliki enkripsi, akibatnya data yang dikirimkan rentan disadap oleh hacker.
2. URL mencurigakan
Website yang tidak aman sering kali menggunakan URL yang mencurigakan, seperti kesalahan ejaan, karakter aneh, atau domain yang tidak familiar.
URL palsu ini biasanya dibuat semirip mungkin dengan URL website asli untuk mengelabui pengguna. Misalnya, “instagrammm.com” yang menyerupai “instagram.com”
3. Terlalu banyak iklan
Website yang tidak aman cenderung menampilkan iklan yang berlebihan dan mengganggu.
Iklan-iklan ini bisa jadi mengandung malware atau mengarahkan pengguna ke website phishing.
4. Meminta informasi pribadi secara berlebihan
Website yang sah tidak akan meminta informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor kartu kredit atau kata sandi, melalui email atau tautan yang tidak terverifikasi.
5. Muncul peringatan browser
Browser modern seperti Chrome dan Firefox memiliki fitur keamanan yang mendeteksi website yang tidak aman.
Peringatan tersebut bisa berupa “connection is not secure” yang menandakan website tidak memiliki sertifikat keamanan dan rentan terhadap serangan hacker.
6. Sertifikat Keamanan (SSL) Kedaluwarsa atau Tidak Valid
Biarpun sebuah website menggunakan HTTPS, berbahaya bila sertifikat keamanannya sudah kadaluarsa atau tidak valid.
Browser biasanya akan menampilkan peringatan jika Anda mengunjungi website dengan sertifikat yang bermasalah. Sebab, website tersebut berpotensi tidak aman.
7. Terlalu Banyak Iklan Pop-up
Website yang dipenuhi dengan iklan pop-up yang mengganggu dan sulit ditutup bisa menjadi indikasi website tidak aman.
Iklan-iklan ini mungkin saja mengandung malware atau mengarahkan pengunjung ke website berbahaya lainnya.
8. Desain Website Ketinggalan Zaman atau Tidak Profesional
Desain website yang usang atau tidak profesional menunjukkan website tersebut tidak dikelola dengan baik dan mungkin tidak diperbarui secara teratur.
Hal ini juga bisa meningkatkan risiko kerentanan keamanan akibat dieksploitasi oleh hacker, lho.
9. Tidak Memiliki Kebijakan Privasi
Kebijakan privasi menjelaskan bagaimana sebuah website mengumpulkan, menggunakan, dan melindungi informasi pribadi penggunanya.
Website yang tidak memiliki kebijakan privasi atau kebijakan privasinya tidak jelas sebaiknya dihindari.
10. Peringatan dari Browser atau Software Antivirus
Browser dan software antivirus memiliki fitur untuk mendeteksi dan memblokir website yang tidak aman.
Jika browser atau antivirus Anda menampilkan peringatan saat Anda mencoba mengakses website, sebaiknya perbaiki celah keamanannya.
Pentingnya Memiliki Sertifikat SSL
Memiliki Sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) merupakan hal yang sangat penting bagi keamanan website karena mampu melindungi website dari celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker.
Sertifikat SSL berfungsi untuk mengenkripsi komunikasi antara browser pengguna dan server website.
Dengan enkripsi ini, data yang dipertukarkan, seperti informasi login, detail kartu kredit, dan data pribadi lainnya, diacak menjadi kode.
Kode ini tidak akan terbaca oleh pihak ketiga, termasuk hacker yang mencoba mencegat data tersebut.
Tanpa Sertifikat SSL, data ditransmisikan dalam bentuk teks biasa.
Data seperti ini sangat rentan dicuri melalui teknik seperti “man-in-the-middle attacks,” di mana peretas menyusup di antara pengguna dan website untuk mencuri informasi.
Menurut laporan dari Google Transparency Report per Februari 2023, lebih dari 95% waktu browsing di Chrome di seluruh platform dilakukan melalui HTTPS.
Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam adopsi SSL/TLS dan kesadaran akan pentingnya keamanan online. Data ini mengindikasikan bahwa mayoritas website besar telah menyadari pentingnya Sertifikat SSL.
Selain melindungi data, Sertifikat SSL juga membantu membangun kepercayaan pengguna.
Browser modern seperti Chrome dan Firefox akan menampilkan ikon gembok di address bar.
Kemudian, menandai website sebagai “Aman” jika menggunakan HTTPS, yang menandakan website tersebut menggunakan Sertifikat SSL.
Sebaliknya, website tanpa SSL akan ditandai sebagai “Tidak Aman”. Hal ini membuat pengunjung ragu untuk berinteraksi dengan website tersebut, terutama jika melibatkan transaksi online.
Kepercayaan ini juga berdampak pada SEO (Search Engine Optimization).
Google, sebagai mesin pencari terbesar, telah mengkonfirmasi bahwa HTTPS menjadi salah satu faktor ranking dalam algoritma mereka.
Ini berarti website dengan SSL akan lebih diprioritaskan dalam hasil pencarian dibandingkan website tanpa SSL.
Mengabaikan penggunaan Sertifikat SSL sama saja dengan membuka celah keamanan yang lebar bagi peretas.
Mereka bisa mencuri data dan merusak reputasi website, yang akhirnya merugikan bisnis atau organisasi.
Beli Sertifikat SSL Terbaikmu di GudangSSL!
Jangan biarkan website Anda diserang hacker gara-gara belum memasang sertifikat SSL!
Beli dari penyedia SSL terlengkap dan terpercaya di GudangSSL! Lebih hemat 30% dari CA, lho!
Kami menyediakan produk dari berbagai brand ternama seperti Sectigo, RapidSSL, Geotrust, Globalsign, AlphaSSL, Symantec, Thawte, dan Certum.
Nikmati garansi 15 hari setelah aktivasi dan tim support 24/7.
Tunggu apa lagi? Yuk, lindungi website Anda dengan SSL berkualitas!