Faqihah Husnul Faqihah Husnul Khatimah adalah SEO Writer dengan pengalaman 2+ tahun menciptakan konten informatif dan persuasif untuk berbagai industri, termasuk teknologi. Bersama GudangSSL, berkomitmen untuk membantu Anda menemukan sertifikat SSL terbaik dan terpercaya.

5 KPI WAJIB untuk Mengukur Kinerja SSL!

4 min read

Memasang sertifikat SSL memang penting untuk mengamankan website dan membangun kepercayaan pengunjung. 

Tapi, apakah kamu yakin konfigurasi SSL sudah optimal dan bekerja tanpa masalah? 

Ternyata kita bisa melakukan pengukuran dengan KPI SSL, lho, GudPeople!

Kenapa Kinerja SSL Perlu Diukur?

Mungkin GudPeople berpikir, 

“Sudah pasang SSL, website sudah HTTPS, urusan selesai, kan?”

Ternyata, memasang sertifikat SSL/TLS saja belum cukup. Kamu juga perlu memastikan sertifikat dan konfigurasinya bekerja secara optimal. 

Ya, mengukur kinerja SSL itu juga penting, lho.

Karena proses enkripsi dan dekripsi yang dilakukan SSL/TLS untuk mengamankan koneksi sebenarnya memerlukan waktu dan sumber daya server. 

Jika proses ini lambat atau konfigurasinya kurang tepat, waktu yang dibutuhkan untuk memulai koneksi aman bisa bertambah. 

Akibatnya, websitemu terasa lebih lambat diakses oleh pengunjung, meski hanya sepersekian detik.

Selain itu, dengan mengukur kinerjanya, kamu bisa lebih cepat tahu jika ada masalah. 

Misalnya, sertifikat SSL yang akan segera habis masa berlakunya, penggunaan cipher suite lemah, atau kesalahan konfigurasi yang bisa menurunkan tingkat keamanan dan menyebabkan error akses bagi sebagian pengunjung. 

Pengukuran kinerja ini membantumu menjaga website tetap cepat, aman, dan dapat dipercaya.

Apa Manfaat Menggunakan KPI untuk Mengukur Kinerja SSL?

Sekarang kamu sudah tahu kalau kinerja SSL itu penting untuk diukur. 

Nah, menggunakan Key Performance Indicators (KPI) adalah cara terbaik untuk melakukannya secara terstruktur. 

KPI memberikanmu angka atau target yang jelas, bukan sekadar perkiraan.

Beberapa manfaat lainnya adalah:

1. Target Menjadi Lebih Jelas

Dengan KPI, kamu bisa menetapkan target yang terukur. 

Misalnya, “waktu SSL handshake tidak boleh lebih dari 100 milidetik” atau “tidak boleh ada sertifikat yang kedaluwarsa”. 

Target ini memberimu patokan jelas apakah kinerja SSL sudah sesuai harapan atau belum.

2. Pemantauan Lebih Mudah

KPI memberikan metrik spesifik yang bisa kamu pantau secara rutin. 

Kamu bisa melihat tren dari waktu ke waktu —apakah ada perbaikan, penurunan, atau tetap stabil? 

Gunanya membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini.

3. Masalah Cepat Terdeteksi

Jika target KPI tidak tercapai, kamu bisa lebih mudah mengidentifikasi area mana yang bermasalah. 

Apakah kecepatan koneksinya lambat, konfigurasinya kurang aman, atau ada sertifikat yang bermasalah? 

KPI membantu mempersempit fokus pencarian masalah.

4. Keputusan Lebih Objektif

Adanya data dari KPI membuat keputusanmu lebih kuat. 

Saat ingin mengubah konfigurasi server, memilih jenis sertifikat, atau mengadopsi protokol baru, kamu punya data pendukung, bukan hanya berdasarkan asumsi.

5. Menilai Efektivitas

KPI membantu menilai apakah upaya optimalisasi atau investasi pada SSL yang kamu lakukan benar-benar memberikan hasil positif pada kecepatan dan keamanan website.

KPI WAJIB untuk Mengukur Kinerja SSL!

1. Waktu SSL/TLS Handshake

Artinya, durasi yang diperlukan oleh browser pengunjung dan server websitemu untuk saling berkenalan dan menyepakati koneksi aman sebelum data mulai ditransfer.

SSL Handshake adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi kecepatan awal pemuatan website HTTPS. 

Handshake lambat membuat website lemot, terutama bila koneksi internet kurang stabil.

Target ideal untuk SSL Handshake adalah di bawah 200 milidetik (ms)

Semakin rendah angkanya, semakin baik.

2. Sisa Masa Berlaku Sertifikat

Sertifikat SSL kedaluwarsa akan menyebabkan browser menampilkan peringatan Your connection is not private, yang memblokir akses pengunjung ke websitemu.

Sebab itu, perhatikan jumlah hari tersisa sebelum SSL di websitemu kedaluwarsa.

Selalu perpanjang sertifikat setidaknya beberapa minggu sebelum tanggal kedaluwarsa. 

Jika memungkinkan, pertimbangkan penggunaan sertifikat dengan perpanjangan otomatis.

3. Kualitas Konfigurasi Keamanan

Artinya, penilaian kekuatan konfigurasi SSL server secara keseluruhan, termasuk pemilihan cipher suite, pengaturan protokol, dan ketahanan terhadap serangan umum. 

Sering diukur dengan skor huruf misalnya A+, A, B oleh tools SSL online.

Idealnya, SSL harus mendapatkan skor ‘A’ atau ‘A+’ dari tools SSL terkemuka, seperti Qualys SSL Labs.

4. Certificate Chain Completeness

Artinya, memastikan bahwa sertifikat server dan semua sertifikat perantara terpasang dengan benar dan membentuk rantai kepercayaan valid hingga ke root certificate yang dipercaya oleh browser.

Jika rantai sertifikat tidak lengkap atau salah konfigurasi, browser kemungkinan tidak akan mempercayai sertifikat kamu dan menampilkan pesan kesalahan kepada pengguna, meskipun sertifikat domainmu sendiri valid.

Idealnya, tidak ada error atau peringatan terkait rantai sertifikat saat diuji menggunakan berbagai browser atau alat tes SSL.

5. Tingkat Error Koneksi SSL

KPI ini mengukur seberapa sering upaya pengunjung untuk membuat koneksi aman (HTTPS) ke websitemu gagal.

Spesifik karena adanya masalah pada proses negosiasi atau validasi SSL/TLS itu sendiri.

Jika tingkat error ini tinggi, artinya banyak pengunjung yang tidak bisa mengakses website kamu sama sekali atau menerima peringatan keamanan.

Idealnya, untuk tingkat error koneksi SSL/TLS adalah 0%. 

Ya, seharusnya tidak ada koneksi yang gagal karena masalah SSL/TLS dari sisi server.

Namun, mencapai 0% secara absolut bisa jadi sulit karena faktor eksternal. 

Oleh karena itu, target praktis yang baik adalah menjaga angka ini sedekat mungkin dengan nol, misalnya di bawah 0.1%, atau bahkan di bawah 0.01%.

Lalu, bagaimana cara mengecek tingkat error ini?

Mudahnya, kamu perlu melihat dashboard CDN atau load balancer kalau memakainya, karena metrik ini sudah tersedia di sana. 

Alternatif lain, tanyakan pada penyedia hostingmu apakah mereka bisa memberikan data atau akses ke log server.

Cara Mengukur Keberhasilan Kinerja SSL!

1. Tentukan Target Keberhasilan

Untuk setiap KPI wajib yang sudah dibahas, tetapkan target spesifik yang ingin dicapai. 

Kamu bisa gunakan standar industri atau rekomendasi umum sebagai titik awal.

Misalnya:

  • Handshake di bawah 200 ms pada koneksi dari lokasi target utama;
  • Sertifikat selalu diperpanjang setidaknya 14 hari sebelum tanggal kedaluwarsa;
  • Mencapai peringkat ‘A’ atau ‘A+’ dari Qualys SSL Labs;
  • Hasil pengujian tidak menunjukkan adanya masalah ‘chain issue’ atau ‘incomplete chain’.

2. Pilih Alat Ukur yang Sesuai

Tentukan tool atau metode mana yang akan kamu gunakan untuk memantau masing-masing KPI tersebut. 

Kamu bisa menggunakan kombinasi ini:

  • Gunakan tools SSL checker secara berkala untuk audit mendalam konfigurasi dan skor keamanan.
  • Manfaatkan dashboard CDN, load balancer, atau hosting bila mereka menyediakan metrik relevan, seperti error rate dana handshake time.
  • Gunakan sistem notifikasi kalende untuk memantau masa berlaku sertifikat agar tidak terlewat.
  • Jika perlu analisis lebih dalam, pertimbangkan analisis log server.

3. Jadwalkan Pemantauan Rutin

Kinerja bisa berubah seiring waktu. Maka dari itu, lakukan pengecekan berkala.

Beberapa KPI, seperti skor keamanan, cukup dicek bulanan atau setelah ada perubahan konfigurasi. 

KPI lain seperti masa berlaku sertifikat perlu dipastikan jauh sebelum tanggal kedaluwarsa. 

4. Bandingkan Hasil dengan Target

Secara rutin, lihat hasil pengukuran dari alat pantau kamu. 

Apakah sudah sesuai dengan target yang kamu tetapkan di langkah pertama? 

Catat hasilnya untuk melihat perkembangan.

5. Analisis Naik Turunnya Kinerja 

Jangan hanya melihat angka sesaat. Perhatikan tren dari waktu ke waktu. 

Apakah waktu handshake cenderung membaik setelah optimasi? 

Apakah error rate tiba-tiba naik setelah pembaruan? 

Selalu catat dan evaluasi setiap hasil.

6. Tindak Lanjuti Jika Target Tidak Tercapai

Jika hasil pengukuran menunjukkan KPI berada di bawah target atau ada tren penurunan, segera cari tahu penyebabnya dan lakukan perbaikan. 

Ini bisa melibatkan penyesuaian konfigurasi server, pembaruan software, atau menghubungi penyedia hosting atau SSL.

7. Ulangi Proses

Setelah melakukan perbaikan, terus pantau untuk memastikan tindakanmu efektif dan kinerja SSL kembali sesuai target.

Beli + Instal SSL dari Gudang SSL dan Amankan Websitemu!

Setelah mengetahui KPI SSL, GudPeople kini lebih siap untuk memantau dan memastikan sertifikat SSL yang terpasang di website selalu memberikan kinerja dan perlindungan terbaik.

Coba gunakan KPI ini untuk mengecek kondisi SSL kamu saat ini, ya. 

Jika dirasa perlu peningkatan atau bahkan pemasangan baru, Gudang SSL siap membantu dengan berbagai pilihan sertifikat yang sesuai kebutuhanmu!

GudangSSL menawarkan berbagai pilihan produk SSL dari CA ternama, seperti Sectigo, Globalsign, AlphaSSL, Thawte, RapidSSL, dan banyak lagi.

Dapatkan harga SSL termurah di GudangSSL, 30% lebih hemat dari CA!

HUBUNGI KAMI SEKARANG!

 

Faqihah Husnul Faqihah Husnul Khatimah adalah SEO Writer dengan pengalaman 2+ tahun menciptakan konten informatif dan persuasif untuk berbagai industri, termasuk teknologi. Bersama GudangSSL, berkomitmen untuk membantu Anda menemukan sertifikat SSL terbaik dan terpercaya.

Positive SSL: Arti, Keunggulan, dan Cara Order!

Ingin website kamu terlihat lebih aman dan profesional di mata pengunjung?  Salah satu cara termudah dan paling terjangkau adalah dengan memasang sertifikat SSL, dan...
Faqihah Husnul
2 min read

POODLE Attack: Arti, Cara Kerja, dan Tips Mengatasinya!

Setelah dunia siber sempat dihebohkan oleh Heartbleed, tidak lama kemudian pada tahun 2014 muncul lagi sebuah kerentanan keamanan bernama POODLE.  Nama ini adalah akronim...
Faqihah Husnul
3 min read

BEAST Attack: Arti, Cara Kerja, dan Tips Mengatasinya!

Khawatir tentang keamanan koneksi HTTPS websitemu?  Tahukah GudPeople tentang BEAST Attack, sebuah teknik lama yang bisa digunakan untuk mencuri data sensitif? Sekilas Mengenai BEAST...
Faqihah Husnul
4 min read