Faqihah Husnul Faqihah Husnul Khatimah adalah SEO Writer dengan pengalaman 2+ tahun menciptakan konten informatif dan persuasif untuk berbagai industri, termasuk teknologi. Bersama GudangSSL, berkomitmen untuk membantu Anda menemukan sertifikat SSL terbaik dan terpercaya.

Tips Meningkatkan Keamanan Website Pemerintah

4 min read

Website pemerintah menempati urutan keempat sebagai salah satu target peretasan yang sering terjadi di Indonesia.

Belum lagi berdasarkan laporan BSSN tahun 2023, ada 403,9 juta anomali trafik yang menunjukkan serangan siber pada tahun tersebut.

Ini tentu mengkhawatirkan, apalagi banyak data sensitif milik masyarakat di website milik pemerintah.

Sebab itu, dalam artikel kali ini, kami akan membahas terkait keamanan website pemerintah.

Namun, mari kita ketahui dulu mengapa website pemerintah mudah diretas.

Penyebab Website Pemerintah Mudah Diretas

Melansir dari CNN Indonesia, menurut Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan, ada beberapa penyebab mengapa website pemerintah mudah diretas:

1. Kerentanan aplikasi generik

Istilah “aplikasi generik” merujuk pada software atau framework yang banyak digunakan oleh web developer untuk membangun website. 

Contohnya adalah Content Management System (CMS) seperti WordPress, Joomla, atau Drupal, serta framework seperti Laravel, CodeIgniter, atau Ruby on Rails.

Mengapa rentan?

Banyak aplikasi generik yang bersifat open source, artinya kode sumbernya tersedia untuk umum. 

Nah, hacker bisa mempelajari kode sumber ini untuk mencari celah keamanan dan memanfaatkannya untuk web defacement—mengubah tampilan atau konten website tanpa izin pemiliknya.

2. Kurangnya perimeter keamanan

Pemangku kepentingan sering kali tidak memiliki sistem keamanan yang memadai, seperti web application firewall

Belum lagi kurangnya perhatian terhadap aktivitas mencurigakan pada situs mereka. 

Akibatnya, mereka sering tidak menyadari situsnya telah diretas atau tidak dapat memblokir serangan.

3. Kurangnya pembaruan aplikasi

Aplikasi yang tidak diperbarui secara berkala menjadi rentan terhadap eksploitasi celah keamanan yang sudah diketahui.

Ya, pembaruan aplikasi sepenting itu untuk mencegah serangan hacker pada website.

4. Penanganan kasus yang tidak tuntas

Sering kali, setelah terjadi peretasan, fokus hanya tertuju pada perbaikan tampilan situs yang rusak akibat defacement atau pemulihan data hilang. 

Padahal, penanganan seharusnya menyeluruh dan fokus mencari akar masalah serta mencegah serangan berulang.

Jika tidak, hacker dapat dengan mudah kembali menyerang website.

5. Kemungkinan adanya backdoor

Besar kemungkinan hacker telah menanam backdoor untuk mempertahankan akses ke server dan situs yang diretas.

Sederhananya, backdoor adalah metode untuk menciptakan celah rahasia yang memudahkan hacker mengakses sistem komputer atau jaringan, tanpa melalui prosedur keamanan.

Backdoor dirancang untuk beroperasi secara diam-diam, tanpa terdeteksi oleh pengelola sistem atau software keamanan. 

Hacker pun dapat melakukan berbagai aktivitas berbahaya tanpa diketahui, seperti mencuri data, memodifikasi konten situs, menyebarkan malware, atau bahkan mengendalikan server dari jarak jauh.

Cara Meningkatkan Keamanan Website Pemerintah

1. Melakukan pemindaian keamanan secara berkala

Ini WAJIB dilakukan agar potensi kerentanan dan celah keamanan pada website pemerintah dapat diidentifikasi sedini mungkin sebelum dieksploitasi oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Anggaplah seperti pemeriksaan kesehatan rutin bagi website. 

Guna mendeteksi penyakit atau masalah, baik yang sudah terlihat gejalanya maupun yang masih tersembunyi. 

Caranya, gunakan software antivirus, anti-malware, dan vulnerability scanner untuk mendeteksi keberadaan malware dan backdoor.

Software antivirus dan anti-malware akan memindai file dan kode yang ada di website untuk mencari tanda-tanda keberadaan malware, seperti virus, worm, trojan, ransomware, dan spyware.

Sementara vulnerability scanner, akan secara otomatis memindai website untuk mencari celah keamanan, seperti kerentanan pada aplikasi web, sistem operasi, atau konfigurasi server.

2. Menangani insiden keamanan secara tuntas

Penanganan yang tuntas memastikan akar penyebab insiden diidentifikasi dan diatasi sehingga mencegah insiden serupa terulang. 

Proses ini melibatkan banyak langkah, mulai dari identifikasi awal, pemulihan penuh, dan analisis pasca-insiden.

Ketika sebuah insiden keamanan terjadi, langkah pertama adalah mengidentifikasi secara tepat apa yang terjadi. 

Hal ini mencakup menentukan jenis serangan, sumber serangan, data atau sistem yang terdampak, dan tingkat keparahannya.

Setelah identifikasi, langkah selanjutnya melakukan containment, yakni mengisolasi sistem atau jaringan yang terdampak agar tidak meluas. 

Caranya bisa dengan memutus koneksi jaringan, mematikan sistem terinfeksi, atau menerapkan aturan firewall.

Selanjutnya, proses eradication atau pemberantasan guna menghapus semua malware, backdoor, atau komponen berbahaya lainnya terkait penyerangan.

Caranya antara lain menghapus file terinfeksi, reinstall sistem operasi, atau pemulihan dari backup yang bersih. 

Namun, penanganan insiden keamanan ini tidak berhenti pada pemulihan sistem. 

Ada lagi analisis pasca-insiden untuk memahami secara menyeluruh bagaimana insiden terjadi dan celah keamanan apa yang dieksploitasi. 

Analisis ini harus mencakup tinjauan log sistem, analisis malware, dan wawancara dengan staf yang terlibat. 

Harapannya hasil analisis ini digunakan untuk meningkatkan sistem keamanan dan mencegah insiden serupa di masa mendatang.

3. Menonaktifkan sistem yang tidak digunakan

Selanjutnya, penting untuk menonaktifkan sistem yang tidak digunakan, baik itu software, layanan, akun pengguna, bahkan perangkat keras (hardware) yang tidak lagi beroperasi. 

Sebab, sistem tidak aktif ini sering kali menjadi celah keamanan yang terlupakan dan berpotensi dieksploitasi oleh hacker

Mengapa begitu? 

Sistem yang tidak digunakan cenderung kurang mendapatkan perhatian dalam pembaruan keamanan, pemantauan, dan pemeliharaan. 

Akibatnya, kerentanan yang ada pada sistem tersebut bisa bertahan dalam waktu yang lama tanpa terdeteksi dan diperbaiki.

Nah, hacker dapat memanfaatkan kerentanan ini untuk mendapatkan akses ke sistem dan melakukan tindakan merugikan, seperti mencuri data, merusak sistem, atau menyebarkan malware.

4. Melakukan update software dan sistem keamanan berkala

Software dan sistem, termasuk sistem operasi, aplikasi web, plugin, dan library, memiliki kerentanan keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh hacker

Kerentanan ini bisa berupa kesalahan pemrograman, salah konfigurasi, atau kelemahan dalam protokol keamanan. 

Saat kerentanan baru ditemukan, para software developer biasanya akan merilis update atau patch yang berisi perbaikan untuk menambal celah tersebut. 

Jika update tidak segera dipasang, website akan tetap rentan terhadap serangan keamanan.

Perlu diingat, proses update tidak hanya berlaku untuk software dan sistem operasi, tetapi juga untuk sistem keamanan yang digunakan, seperti firewall, sistem deteksi intrusi (intrusion detection system/IDS), dan sistem pencegahan intrusi (intrusion prevention system/IPS). 

Sistem-sistem ini juga perlu diperbarui secara berkala untuk memastikan mereka dapat mendeteksi dan mencegah ancaman terbaru.

5. Menggunakan firewall dan sistem Intrusion Detection/Prevention (IDS/IPS)

Baik firewall maupun Intrusion Detection/Prevention (IDS/IPS), kedua sistem ini bekerja bersama-sama untuk menyaring lalu lintas jaringan, mendeteksi aktivitas mencurigakan, dan mencegah serangan sebelum berdampak pada website.

Firewall bertindak sebagai garis pertahanan pertama, sementara IDS/IPS memberikan lapisan deteksi dan pencegahan.

Aturan firewall dan konfigurasi IDS/IPS harus dikonfigurasi dengan benar agar efektif. 

Jika konfigurasi salah, yang terjadi malah firewall memblokir lalu lintas yang sah atau IDS/IPS gagal mendeteksi serangan.

6. Memantau log server

Log server mencatat berbagai aktivitas yang terjadi di server, mulai dari akses pengguna, kesalahan sistem, hingga aktivitas yang mencurigakan. 

Melalui pemantauan log ini, administrator sistem dapat mendeteksi potensi masalah, mengidentifikasi serangan siber, dan menganalisis kinerja website. 

Anggaplah log server seperti CCTV yang merekam semua kejadian di server. Jadi bisa digunakan sebagai bukti dan bahan analisis.

7. Memasang sertifikat SSL

Langkah selanjutnya, memasang sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) untuk website pemerintah sebagai bagian dari fitur keamanan website.

SSL adalah protokol keamanan yang mengenkripsi komunikasi antara browser pengguna dan server website. 

Jadi, transmisi data antara pengguna dan website—seperti informasi login, data pribadi, dan transaksi keuangan— akan dienkripsi sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak tidak berwenang. 

Hal ini sangat penting untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data, serta membangun kepercayaan pengguna terhadap website pemerintah.

Pasang SSL Terbaik dari GudangSSL!

Berdasarkan pembahasan tadi, salah satu tips meningkatkan keamanan website pemerintah yang bisa segera Anda coba adalah memasang sertifikat SSL.

Namun, pastikan Anda membeli sertifikat SSL dari penyedia terpercaya, seperti GudangSSL!

GudangSSL adalah penyedia layanan SSL terlengkap dan terpercaya dengan berbagai produk SSL dari brand ternama, di antaranya Sectigo, RapidSSL, AlphaSSL, Globalsign, Thawte, dan banyak lagi.

Harga SSL di GudangSSL juga 30% lebih murah dari CA (Certificate Authority)!

Kami pun menyediakan layanan instalasi SSL secara remote atau kunjungan langsung. Lebih murah jika Anda memesan SSL-nya sekaligus!

Segera jaga keamanan website Anda dengan sertifikat SSL dari GudangSSL!

HUBUNGI KAMI SEKARANG!

 

Faqihah Husnul Faqihah Husnul Khatimah adalah SEO Writer dengan pengalaman 2+ tahun menciptakan konten informatif dan persuasif untuk berbagai industri, termasuk teknologi. Bersama GudangSSL, berkomitmen untuk membantu Anda menemukan sertifikat SSL terbaik dan terpercaya.

Sertifikat SSL: Jawaban Kenapa Penyebab Traffic Website Turun!

Bingung kenapa traffic website stuck di situ-situ saja, atau bahkan menurun? Coba kami tanya: apakah website Anda sudah memiliki sertifikat SSL? Jika belum, bisa...
Faqihah Husnul
3 min read

Technical SEO 2025: Prioritaskan Sertifikat SSL pada Website!

Sejak menggunakan SSL dan beralih ke HTTPS, Cloudtec mengalami peningkatan peringkat dalam hasil pencarian, hampir 2x lipat dari sebelumnya.  Di tahun 2025, tren ini...
Faqihah Husnul
4 min read

SSL Overhead: Apa Itu & Cara Mengatasinya!

Baru pertama kali mendengar istilah SSL Overhead? Istilah ini memang terdengar teknis, tapi sebenarnya konsepnya cukup mudah dipahami. Singkatnya, SSL Overhead merujuk beban tambahan...
Faqihah Husnul
3 min read