Segera tingkatkan keamanan website Anda.
Kini bukan lagi persoalan apakah website Anda akan diserang, melainkan kapan serangan itu terjadi.
Jika website diserang, dampaknya berupa kerugian data dan finansial, pelanggaran privasi, dan tekanan psikologis.
Oleh karena itu, Anda harus tahu jenis keamanan website dan menanganinya berdasarkan jenis serangan.
Jenis Keamanan Website
1. Keamanan Hardware
Keamanan hardware mencakup perlindungan semua perangkat keras yang terlibat dalam sistem website, termasuk server, perangkat jaringan, dan media penyimpanan data.
Ini krusial karena kerentanan pada hardware dapat dieksploitasi untuk mendapatkan akses tidak sah ke data dan sistem website.
Ada banyak ancaman pada keamanan hardware, seperti kerusakan fisik akibat bencana alam dan pencurian atau sabotase.
Selain itu, kegagalan hardware itu sendiri, seperti kerusakan hard drive, RAM, CPU, atau perangkat jaringan lainnya.
Jika itu terjadi, akan ada ancaman serius yang menyebabkan downtime dan kehilangan data.
Anda pasti tidak mau hal itu terjadi, kan?
Apa yang bisa Anda lakukan?
Untuk meningkatkan keamanan hardware, coba lakukan cara-cara berikut:
- Menempatkan server di tempat aman: Letakkan server di pusat data yang memiliki keamanan fisik yang ketat, seperti kontrol akses, pengawasan 24/7, dan sistem pencegahan kebakaran.
- Redundansi hardware: Gunakan RAID (Redundant Array of Independent Disks) untuk melindungi data dari kegagalan hard drive. Gunakan catu daya redundan untuk mencegah downtime akibat kegagalan listrik.
- Perlindungan lingkungan: Pastikan ruangan server memiliki sistem pendingin, detektor asap, dan sistem pemadam kebakaran.
- Keamanan firmware: Selalu perbarui firmware ke versi terbaru untuk menambal kerentanan keamanan. Gunakan perangkat dari vendor terpercaya yang memberikan dukungan keamanan terbaik.
2. Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan artinya berfokus melindungi infrastruktur jaringan yang menghubungkan server website ke internet dan juga jaringan internal yang digunakan untuk mengelola website tersebut.
Ini mencakup perlindungan terhadap berbagai ancaman yang menargetkan trafik data, perangkat jaringan, dan koneksi.
Tanpa keamanan jaringan, website rentan terhadap berbagai serangan yang dapat menyebabkan downtime, pencurian data, dan kerusakan reputasi.
Beberapa ancaman umum yang menyerang keamanan jaringan, antara lain serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang membanjiri server dengan trafik palsu hingga membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna sah.
Ada juga serangan Man-in-the-Middle, yakni hacker mencegat komunikasi antara dua pihak dan berpotensi memanipulasi data yang dikirimkan.
Belum lagi port scanning yang dilakukan hacker untuk mencari celah keamanan pada layanan yang berjalan di server.
Apa yang bisa Anda lakukan?
Untuk meningkatkan keamanan jaringan, coba lakukan cara-cara berikut:
- Menggunakan firewall: Firewall berfungsi sebagai penghalang antara jaringan internal dan jaringan eksternal (internet), memantau dan mengontrol lalu lintas yang masuk dan keluar berdasarkan aturan. Firewall dapat memblokir akses ke port dan layanan yang tidak diperlukan dan mencegah serangan dari luar.
- Implementasi Intrusion Detection/Prevention System (IDS/IPS): Sangat disarankan. IDS memantau lalu lintas jaringan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memberikan peringatan, sementara IPS dapat secara otomatis mengambil tindakan untuk memblokir atau mencegah serangan yang terdeteksi.
- Penggunaan Virtual Private Network (VPN): Sangat berguna, terutama bagi administrator yang mengakses server dari jarak jauh. VPN mengenkripsi koneksi internet, menciptakan terowongan aman untuk transmisi data, sehingga mencegah penyadapan dan serangan Man-in-the-Middle.
- Konfigurasi Router dan Switch yang Aman: Krusial. Pastikan untuk mengubah kata sandi default perangkat, mematikan layanan yang tidak digunakan, dan memperbarui firmware secara teratur untuk menambal kerentanan keamanan.
3. Keamanan Server
Server adalah jantung dari sebuah website, tempat semua data dan aplikasi web disimpan dan diproses.
Jika server bermasalah, seluruh website dan data di dalamnya berisiko tinggi untuk disalahgunakan, dicuri, atau bahkan dihapus.
Keamanan server mencakup berbagai aspek, mulai dari sistem operasi yang digunakan, konfigurasi server itu sendiri, hingga aplikasi dan layanan yang berjalan di atasnya.
Apa yang bisa Anda lakukan?
Untuk meningkatkan keamanan server, beberapa langkah penting dapat diambil:
- Memperbarui sistem operasi dan software secara teratur: Pembaruan biasanya berisi perbaikan keamanan yang menambal kerentanan yang telah ditemukan. Aktifkan pembaruan otomatis jika memungkinkan.
- Konfigurasi firewall yang tepat: Konfigurasikan firewall server untuk memblokir akses ke port dan layanan yang tidak diperlukan. Hanya buka port yang benar-benar dibutuhkan untuk menjalankan website dan aplikasi web. Pastikan aturan firewall dikonfigurasi dengan benar untuk mencegah akses yang tidak sah.
- Instalasi dan pemeliharaan antivirus dan anti-malware: Instal perangkat lunak antivirus dan anti-malware di server untuk mendeteksi dan menghapus malware. Lakukan pemindaian secara berkala dan pastikan database virus selalu diperbarui.
- Penggunaan SSL/TLS: Pastikan website menggunakan sertifikat SSL/TLS untuk mengenkripsi komunikasi antara browser pengguna dan server.
- Penerapan Sistem Otentikasi Dua Faktor (2FA): Aktifkan 2FA untuk akun administrator server. Dengan 2FA, selain kata sandi, pengguna juga harus memasukkan kode verifikasi yang dikirim ke perangkat seluler atau email mereka.
- Backup data secara teratur: Lakukan backup data server secara teratur dan simpan backup di lokasi yang aman dan terpisah dari server utama. Hal ini penting untuk memulihkan data jika terjadi kehilangan data akibat serangan atau kegagalan hardware.
- Menonaktifan layanan dan port yang tidak digunakan: Nonaktifkan layanan dan port yang tidak digunakan di server. Semakin sedikit layanan yang berjalan, semakin kecil potensi serangan.
4. Keamanan Aplikasi
Aplikasi web menjadi target menarik bagi hacker karena sering kali berinteraksi langsung dengan data sensitif dan dapat diakses dari mana saja melalui internet.
Keamanan aplikasi mencakup serangkaian praktik dan teknik yang dirancang untuk mengidentifikasi, mencegah, dan memitigasi risiko keamanan.
Ancaman terhadap keamanan aplikasi sangat beragam. Beberapa yang umum meliputi SQL Injection, Cross-Site Scripting (XSS), Cross-Site Request Forgery (CSRF), dan Broken Authentication.
Apa yang bisa Anda lakukan?
- Validasi input: Validasi semua input pengguna dengan cermat untuk mencegah serangan SQL Injection, Cross-Site Scripting, dan jenis serangan injeksi lainnya. Pastikan input sesuai dengan format yang diharapkan dan filter karakter-karakter yang berpotensi berbahaya.
- Enkripsi data: Enkripsi data sensitif baik saat disimpan (at rest) maupun saat ditransmisikan (in transit) menggunakan protokol enkripsi seperti HTTPS.
- Menguji keamanan secara berkala: Lakukan pengujian keamanan secara berkala, seperti penetration testing, vulnerability scanning, dan code review, untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan pada aplikasi.
- Menangani error secara tepat: Tangani error dan pengecualian dengan benar dan hindari menampilkan informasi sensitif kepada pengguna.
- Menggunakan Web Application Firewall (WAF): Implementasikan WAF untuk memfilter lalu lintas HTTP/HTTPS dan memblokir serangan umum terhadap aplikasi web, seperti SQL Injection dan XSS.
- Menggunakan Content Security Policy (CSP): Implementasikan CSP untuk membatasi sumber daya yang dapat dimuat oleh halaman web sehingga mampu mencegah serangan XSS.
5. Keamanan Data
Data ini bisa berupa informasi pribadi pengguna, data transaksi, data keuangan, data rahasia perusahaan, dan lain sebagainya.
Ancaman terhadap keamanan data, mulai dari serangan siber seperti peretasan, malware, dan phishing, hingga kesalahan manusia seperti penghapusan data secara tidak sengaja, kehilangan perangkat penyimpanan, dan kebocoran data akibat kelalaian.
Apa yang bisa Anda lakukan?
- Enkripsi data: Enkripsi data sensitif baik saat disimpan (at rest) maupun saat ditransmisikan (in transit).
- Kontrol akses: Terapkan kontrol akses yang ketat untuk membatasi siapa yang dapat mengakses data.
- Kebijakan keamanan data: Terapkan kebijakan keamanan data yang jelas dan komprehensif. Kebijakan ini harus mencakup prosedur untuk penanganan data, akses data, penyimpanan data, dan penghapusan data.
- Klasifikasi data: Klasifikasikan data berdasarkan tingkat sensitivitasnya. Terapkan tingkat keamanan yang berbeda untuk setiap klasifikasi data. Misalnya, data keuangan atau data pribadi membutuhkan tingkat keamanan yang lebih tinggi daripada data publik.
- Menghapus data yang aman: Pastikan data yang tidak lagi dibutuhkan dihapus dengan aman dan permanen.
6. Keamanan Autentikasi
Keamanan autentikasi artinya verifikasi identitas pengguna yang mencoba mengakses sistem atau aplikasi.
Autentikasi sangat penting untuk mencegah akses tidak sah, pencurian data, dan aktivitas berbahaya lainnya.
Proses autentikasi biasanya melibatkan verifikasi kredensial pengguna, seperti nama pengguna dan kata sandi.
Namun, hanya mengandalkan kata sandi saja sering kali tidak cukup karena kata sandi dapat dicuri, ditebak, atau diretas.
Apa yang bisa Anda lakukan?
- Menggunakan kata sandi yang kuat dan unik: Gunakan kata sandi dengan kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol. Hindari penggunaan informasi pribadi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama.
- Multi-Factor Authentication (MFA): Menerapkan MFA yang menambahkan lapisan keamanan tambahan di luar kata sandi. MFA membutuhkan pengguna untuk memberikan dua atau lebih faktor verifikasi, seperti kode yang dikirim ke perangkat seluler, sidik jari, atau pengenalan wajah. Hal ini secara signifikan mempersulit penyerang untuk mendapatkan akses meskipun mereka berhasil mendapatkan kata sandi.
- Pembatasan percobaan login: Batasi jumlah percobaan login yang gagal untuk mencegah serangan brute force. Setelah beberapa percobaan yang gagal, akun dapat dikunci sementara atau pengguna diminta untuk menyelesaikan captcha.
- Penggunaan Single Sign-On (SSO): Menerapkan SSO agar pengguna bisa mengakses beberapa aplikasi atau sistem dengan satu set kredensial login.
7. Keamanan Pengguna
Keamanan pengguna melindungi individu yang memakai sistem, aplikasi, atau website dari ancaman keamanan.
Hal ini meliputi edukasi keamanan dan penerapan mekanisme kontrol untuk mencegah kesalahan pengguna.
Pengguna sering menjadi titik lemah keamanan karena penyerang memanfaatkan kelalaian atau kurangnya pengetahuan mereka.
Ancamannya beragam, seperti phishing (penipuan untuk mencuri informasi), social engineering (manipulasi psikologis), pengunduhan malware, kata sandi lemah, dan kurangnya pemahaman pengaturan privasi.
Apa yang bisa Anda lakukan?
Untuk meningkatkan keamanan pengguna, pertimbangkan beberapa cara ini:
- Edukasi dan kesadaran keamanan: Memberikan edukasi dan pelatihan yang berkelanjutan kepada pengguna tentang praktik keamanan yang baik, seperti cara mengenali dan menghindari serangan phishing, social engineering, dan malware, dan membuat kata sandi yang kuat dan unik.
- Verifikasi identitas: Menerapkan proses verifikasi identitas yang kuat, terutama untuk transaksi atau akses ke informasi sensitif. Ini bisa berupa verifikasi melalui email, SMS, atau metode identifikasi lainnya.
- Pengaturan privasi: Membimbing pengguna untuk mengkonfigurasi pengaturan privasi di perangkat dan aplikasi mereka dengan benar, seperti membatasi informasi publik, meninjau izin aplikasi, dan mengaktifkan fitur keamanan.
- Waspada terhadap tautan dan lampiran mencurigakan: Mengingatkan pengguna untuk berhati-hati terhadap tautan dan lampiran yang mencurigakan dalam email, pesan teks, atau media sosial. Jangan mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari sumber yang tidak dikenal.
- Laporkan Aktivitas Mencurigakan: Mendorong pengguna untuk melaporkan aktivitas mencurigakan yang mereka temui, seperti email phishing atau situs web palsu. Laporan ini bisa Anda tindak lanjuti untuk mencegah orang lain menjadi korban.
Beli SSL Aman & Berkualitas di GudangSSL!
Segera tingkatkan keamanan website Anda, salah satunya dengan cara memasang sertifikat SSL.
Pastikan Anda membeli sertifikat SSL dari penyedia terpercaya, seperti GudangSSL!
GudangSSL adalah penyedia layanan SSL terpercaya dengan berbagai produk SSL terlengkap dari brand ternama, antara lain Sectigo, RapidSSL, AlphaSSL, Globalsign, Thawte, dan banyak lagi.
Harga SSL di GudangSSL juga 30% lebih murah dari CA!
Kami pun menyediakan layanan instalasi SSL secara remote atau kunjungan langsung. Lebih murah jika Anda memesan SSL-nya sekaligus!
Segera jaga keamanan website Anda dengan sertifikat SSL dari GudangSSL!