Hampir setiap hari kita terhubung ke internet untuk berbagai keperluan, mulai dari bekerja hingga hiburan.
Tapi, sudahkah GudPeople memastikan bahwa koneksi dan aktivitas Anda terlindungi dengan baik?
Apa saja cara-cara mendasar yang perlu diketahui agar tetap aman saat online?
Cara Aman Menggunakan Internet
1. Jaga Kerahasiaan Username dan Password
“Hal dasar dalam aman berinternet adalah memastikan data seperti username dan password milikmu terjaga dengan baik. Jangan sampai mengekspos data pribadimu sendiri di internet,” kata Rashmy Chatterjee, VP Global Sales IBM, dalam acara IBM Think ASEAN 2018, seperti dikutip dari Kumparan.
Hindari membagikan username dan password kepada siapapun melalui internet, karena percakapan tersebut rentan disadap oleh peretas.
Selain itu, banyak orang cenderung menggunakan password yang sama untuk berbagai akun.
Jika satu password bocor, seluruh akun Anda berisiko diretas.
Selain itu, hati-hati saat menggunakan komputer publik, misalnya di warung internet atau perpustakaan.
Selalu pastikan untuk menghapus riwayat penjelajahan (history) dan cache setelah selesai menggunakan akun Anda untuk menghilangkan jejak digital.
2. Jangan Asal Klik Tautan
“Generasi pengguna internet anak muda begitu mudahnya mengklik ‘Next, next, dan next’ di internet. Padahal, mereka tidak tahu apa yang mereka bagikan, kepada siapa, dan bagaimana,” jelas Paul Garvey, VP Cybersecurity IBM Asia Pacific.
Ya, kebiasaan ini sangat berbahaya.
Tautan (link) atau tombol yang tampak tidak berbahaya bisa saja mengarahkan Anda ke situs web berbahaya, mengunduh malware pencuri data, bahkan ransomware yang mengenkripsi data Anda dan meminta tebusan.
Sebelum mengklik tautan, tombol persetujuan, atau lampiran, bacalah dengan cermat dan pertimbangkan konsekuensinya, ya.
3. Waspadai Bahaya Wi-Fi Publik Gratis
Koneksi Wi-Fi gratis di tempat umum seperti kafe, bandara, atau taman memang menggoda. Namun, sering kali menjadi target empuk bagi peretas.
Peretas bisa membuat jaringan Wi-Fi palsu (fake hotspot) dengan nama yang mirip dengan jaringan asli.
Misalnya, “Bandara_GratisWiFi” padahal yang asli “Bandara_WiFi”.
Jika terlanjur terhubung ke jaringan palsu ini, peretas dapat memantau seluruh aktivitas online Anda, seperti mencegat data login, informasi perbankan, dan percakapan pribadi.
Selalu verifikasi keaslian jaringan Wi-Fi publik sebelum terhubung, atau lebih baik gunakan koneksi data seluler pribadi untuk transaksi sensitif.
4. Hati-hati Jebakan Email Palsu (Phishing)
Phishing melalui email adalah salah satu metode penipuan siber tertua namun masih sangat efektif.
Peretas mengirimkan email yang dirancang sedemikian rupa agar tampak berasal dari institusi tepercaya, seperti bank, layanan streaming, toko online, bahkan instansi pemerintah.
Email ini biasanya berisi pesan mendesak, misalnya akun Anda akan diblokir, Anda memenangkan hadiah, atau ada transaksi mencurigakan, dan meminta Anda mengklik tautan atau membuka lampiran.
Tautan tersebut kebanyakan mengarahkan ke situs web palsu yang meniru halaman login asli, bertujuan mencuri username dan password Anda.
Alangkah baiknya periksa alamat email pengirim dengan teliti.
Jangan pernah memasukkan informasi sensitif melalui tautan dari email yang mencurigakan.
5. Biasakan Cek dan Ricek (Verifikasi)
Sebelum mengunduh file, mengklik tautan, atau membagikan informasi, luangkan waktu sejenak untuk memeriksa keaslian dan keamanannya.
Kadang-kadang, saat mengunjungi situs web, muncul jendela pop-up yang menawarkan unduhan secara tiba-tiba.
Ini harus dicurigai, karena bisa jadi file tersebut mengandung malware. Verifikasi sumbernya sebelum mengunduh apapun.
6. Kontrol Ketat Izin Akses Browser (Lokasi, Mikrofon, Kamera)
Browser sering meminta izin untuk mengakses lokasi geografis, mikrofon, dan kamera perangkat Anda untuk fungsionalitas tertentu.
Memperbolehkan izin akses permanen ini merupakan risiko besar.
Jika browser atau situs web yang Anda kunjungi terinfeksi malware, peretas dapat menyalahgunakan akses ini.
Sebaiknya, ikuti langkah aman ini:
- Masuk ke menu Pengaturan/Preferensi browser Anda, cari bagian Privasi dan Keamanan atau Pengaturan Situs.
- Temukan opsi untuk Lokasi, Kamera, dan Mikrofon.
- Ubah pengaturan dari “Izinkan” atau “Izinkan secara otomatis” menjadi “Tolak tanpa diminta” atau “Tanya sebelum mengakses”.
Dengan begitu, browser akan selalu meminta persetujuan Anda setiap kali situs web mencoba menggunakan fitur-fitur ini.
7. Hentikan Unduhan Otomatis
Beberapa situs web atau tautan dibuat untuk secara otomatis mengunduh file ke perangkat Anda saat diklik.
Sebenarnya Ini sangat berbahaya karena file tersebut bisa jadi malware.
Sebaiknya gunakan pengaturan ini:
- Di Pengaturan browser, cari bagian Unduhan (Downloads) atau temukan di bawah Pengaturan Situs > Izin Tambahan.
- Aktifkan opsi “Tanya di mana menyimpan setiap file sebelum mengunduh” atau “Tanya saya apa yang harus dilakukan dengan setiap unduhan”.
Jadi, tidak ada lagi file yang tersimpan otomatis tanpa konfirmasi Anda.
8. Blokir Pop-up dan Pengalihan Halaman yang Mengganggu
Jendela pop-up yang muncul tiba-tiba dan pengalihan halaman otomatis (redirects) sering digunakan oleh situs berbahaya untuk menampilkan iklan, menyebarkan malware, atau mengarahkan Anda ke halaman phishing.
Nonaktifkan dengan cara:
- Dalam Pengaturan browser Anda, biasanya di bawah Privasi dan Keamanan atau Pengaturan Situs.
- Cari opsi Pop-up dan Pengalihan (Pop-ups and redirects).
- Pastikan opsi untuk memblokir pop-up dan pengalihan otomatis diaktifkan.
9. Manfaatkan Mode Incognito
Mode penyamaran (Incognito di Chrome/Edge, Private Window di Firefox/Safari) tidak membuat Anda sepenuhnya anonim, tetapi mode ini sangat berguna untuk sesi penjelajahan sementara.
Mode ini tidak menyimpan riwayat penjelajahan, cookie, data situs, atau informasi yang Anda masukkan ke formulir di perangkat Anda.
Cara menggunakannya:
- Buka jendela penyamaran baru melalui menu browser. Biasanya File > New Incognito/Private Window.
- Atau, gunakan pintasan keyboard Ctrl+Shift+N atau Cmd+Shift+N.
10. Jaga Browser Selalu Update
Pengembang browser secara rutin merilis tambalan (patch) untuk menutup celah keamanan yang ditemukan, yang dapat dieksploitasi oleh peretas.
Browser biasanya diperbarui secara otomatis.
Namun, pastikan Anda secara berkala menutup dan membuka kembali browser Anda agar update dapat diterapkan.
Anda juga bisa memeriksa pembaruan secara manual melalui menu Bantuan (Help) atau Tentang (About) di browser.
11. Hindari Website yang Tidak Menggunakan SSL
Jika Anda menemui website yang memunculkan peringatan “Not Secure”, artinya website tersebut belum dilindungi oleh sertifikat SSL dan berpotensi tidak aman.
Sebaiknya hindari memasukkan informasi pribadi atau melakukan transaksi sensitif pada website seperti itu.
Aman Nyaman Menggunakan Internet!
Dengan menerapkan sepuluh langkah sederhana di atas, GudPeople bisa meningkatkan keamanan diri saat online dan terhindar dari berbagai ancaman siber.
Yuk, mari jadikan kebiasaan aman berinternet ini bagian tak terpisahkan dari aktivitas online kita sehari-hari!
Selamat berinternet dengan aman!