Jika Anda bertanya-tanya apakah sertifikat SSL benar-benar perlu..
..dan apa yang akan terjadi jika situs web tidak memiliki SSL, inilah alasannya.
Sebagai pemilik website, Anda mungkin bingung harus memasang SSL atau tidak.
Apalagi karena SSL berbayar, Anda jadi tergoda untuk mengabaikan dan memutuskan tidak memasangnya.
Di artikel ini, kami akan menjawab pertanyaan mengapa Anda memerlukan sertifikat SSL di situs web.
Tapi pertama-tama, mari kita bahas dulu apa itu sertifikat SSL, ya, GudPeople!
Apa Itu Sertifikat SSL?
Sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) adalah protokol keamanan yang digunakan untuk membuat koneksi terenkripsi antara server web dan browser.
Cara kerjanya begini…
SSL menggunakan teknologi enkripsi untuk mengamankan transmisi data.
Ketika Anda mengunjungi website yang aman (HTTPS), browser akan memverifikasi sertifikat SSL situs web tersebut.
Jika sertifikat valid, browser Anda dan server web akan membuat koneksi terenkripsi. Semua data yang ditransmisikan melalui koneksi ini akan dienkripsi, sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga.
Website yang sudah memasang sertifikat SSL akan memunculkan tanda gembok di address bar dan “HTTPS” di awal URL.
Contohnya, website ini, https://gudangssl.id/. Sudah memakai SSL karena muncul HTTPS dan jika dibuka di browser akan muncul tampilan seperti ini:
HTTPS adalah protokol yang aman, sedangkan HTTP tidak aman.
Dan menggunakan protokol aman selalu lebih baik daripada protokol tidak aman. Apalagi ini menyangkut data pribadi dan sensitif milik pengunjung website.
Anda pasti tidak mau diamuk massa karena menyebabkan data pribadi pengunjung website bocor, kan?
Apa yang Akan Terjadi Jika Situs Web Tidak Memiliki SSL?
“Apakah SSL memang sepenting itu?”
Masih belum yakin?
Biar kami jelaskan apa yang akan terjadi jika situs web tidak memiliki SSL.
Mengutip RapidSSLOnline, lebih dari $US3,5 miliar dilaporkan oleh FBI’s Internet Crime Complaint Center (IC3) sebagai kerugian akibat kejahatan siber pada tahun 2019 saja.
Menurut laporan ini, sebagian besar pengaduan kejahatan siber terkait dengan phishing, pembayaran, dan pelanggaran data pribadi.
Sebab itu, jika situs web Anda tidak memiliki SSL,maka akan rentan terhadap berbagai risiko keamanan, di antaranya:
1. Pencurian Data
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, sertifikat SSL memberikan lapisan keamanan tambahan.
Tanpa enkripsi SSL, semua data yang dikirimkan antara browser pengguna dan server web Anda (seperti informasi login, detail kartu kredit, dan data pribadi lainnya) dikirim dalam teks biasa.
Akibatnya? Peretas mudah mencegat data ini dan menggunakannya untuk tujuan jahat.
2. Serangan Man-in-the-Middle
Serangan man-in-the-middle sederhananya seperti penyadapan di dunia digital.
Jadi, data yang hendak dikirim ke server web dibuka dan diubah isinya diam-diam oleh peretas.
Nah, peretas ini menggunakan berbagai teknik untuk menempatkan diri di antara website dan server web.
Seperti misal, memanipulasi server DNS (Domain Name System), sehingga ketika Anda mengetikkan alamat situs web, Anda diarahkan ke situs web palsu yang dikendalikan oleh peretas.
3. Serangan Phishing
Berbeda lagi dari man-in-the-middle, serangan phishing adalah teknik menipu untuk mengirimkan email, pesan teks, atau menghubungi korban melalui telepon.
Umpan dalam serangan phishing biasanya berupa tautan ke situs web palsu atau lampiran email berisi malware.
Nah, tanpa SSL, pengunjung tidak tahu keaslian website tersebut.
Website palsu (phishing) bisa dibuat sangat mirip dengan website asli.
Karena tidak ada SSL, pengunjung tidak bisa membedakan mana website asli dan palsu, sehingga mereka bisa tertipu dan memberikan data pribadi mereka ke website palsu tersebut.
4. Melanggar Peraturan di Dunia Digital
Ada peraturan khusus dari beberapa organisasi yang mewajibkan website untuk melindungi data pengguna. Jika tidak memiliki SSL, Anda bisa terkena denda dan tuntutan hukum.
Seperti misal, PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard). Mereka mengatur standar keamanan data pembayaran kartu kredit.
Anda harus mematuhi standar PCI DSS jika situs web Anda melakukan transaksi kartu kredit. Salah satu caranya dengan memasang SSL.
5. Menghilangkan Kepercayaan Client (Pengguna) dan Mesin Pencari
Mengutip Hosting.co.uk, sejak 2014, Google telah memasukkan sertifikat SSL sebagai kriteria peringkat.
Kemudian, sejak 2017, Google memberi label semua situs yang mengumpulkan data pribadi dan sensitif tanpa sertifikat SSL sebagai ‘Tidak Aman’ atau ‘Not Secure’.
Anda bisa melihat label ini ditampilkan di bilah alamat atau mesin pencari Anda (misalnya Chrome).
Akibatnya, peringkat website Anda di mesin pencari akan turun.
Pengunjung pun berbalik arah karena menganggap website Anda tidak aman dan berbahaya.
Apa Pengaruh SSL pada Keberadaan Website di Hasil Pencarian?
Mesin pencari populer, seperti Google dan Bing, sudah memasukkan keamanan sebagai salah satu faktor mendapatkan peringkat di browser mereka.
Seperti pembahasan sebelumnya, pada tahun 2014, Google menyatakan bahwa sertifikat SSL termasuk salah satu faktor pemeringkatannya.
Sejak 2017, Google memberi label situs yang mengumpulkan data login atau detail kartu kredit tanpa menggunakan sertifikat SSL sebagai “Tidak Aman” atau “Not Secure” di address bar Chrome.
Mereka melakukan hal sama dengan website yang sertifikat SSL/TLS-nya telah kedaluwarsa.
Kemudian, pada 2018, Google menandai semua website tanpa sertifikat SSL sebagai “Tidak Aman”, tidak peduli apakah mereka mengumpulkan data pengguna.
Mereka pun mengubah tampilan website dengan sertifikat SSL tidak lagi memiliki gembok hijau, tapi website tanpa sertifikat SSL akan ditandai dengan warna merah.
Jadi, apakah SSL berpengaruh terhadap peringkat di hasil pencarian?
Dari pembahasan tadi, kita bisa ambil kesimpulan kalau SSL sangat berpengaruh agar website bisa muncul dan mendapatkan peringkat di mesin pencari seperti Google.
Bagaimana Persepsi Orang-Orang pada Website yang Memiliki SSL?
Persepsi orang-orang terhadap website yang memiliki SSL umumnya positif dan dikaitkan dengan kepercayaan, keamanan, dan kredibilitas.
Adanya simbol gembok dan awalan “HTTPS” di URL akan memberikan sinyal visual yang jelas bahwa situs web tersebut aman.
Jadi, pengguna akan merasa lebih nyaman untuk memasukkan informasi pribadi seperti data login, detail kartu kredit, dan informasi sensitif lainnya di website dengan SSL. Apalagi kalau website Anda termasuk e-commerce.
Jadi, Perlu SSL atau Tidak?
Jika Anda masih belum yakin, mari kita simpulkan artikel ini dengan meringkas alasannya.
Tanpa sertifikat SSL, peringkat pencarian website akan anjlok di mesin pencari seperti Google.
Faktanya, Search Engine Journal melaporkan bahwa halaman kedua hasil pencarian Google memiliki rasio klik-tayang (RKT) kurang dari 1%.
Jadi, hampir tidak mungkin ada yang menjangkau website Anda karena sebagian besar orang hanya fokus di halaman pertama hasil pencarian Google.
Tidak memiliki sertifikat SSL juga akan memunculkan tanda “Tidak Aman” atau “Not Secure”.
Tanda ini akan mengingatkan pengunjung bahwa website Anda tidak bisa dipercaya dan dapat mengakibatkan penurunan trafik.
Kemudian, jika Anda meminta detail kartu kredit tanpa sertifikat SSL, berarti Anda tidak mematuhi PCI DSS serta berisiko terkena denda dan hukuman berat.
Paling penting, peretas lebih terbuka untuk menyerang website Anda dan mencuri data pribadi pengunjung website Anda.
Akibatnya? Pengunjung hilang kepercayaan, bahkan Anda berpotensi dituntut hukum karena membuka akses untuk menyebarkan data mereka.
Dari poin-poin di atas sudah bisa kita simpulkan kalau mutlak untuk memiliki sertifikat SSL di situs web Anda.
Beli SSL di Penyedia Terpercaya Seperti GudangSSL!
Sekarang Anda sudah tahu kalau memiliki SSL di situs web itu wajib hukumnya.
SSL bukan hanya mengamankan data pengunjung, tapi juga meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas website Anda.
Namun, pastikan juga Anda membeli sertifikat SSL di penyedia layanan SSL terpercaya seperti GudangSSL!
Sebagai penyedia SSL terpercaya, GudangSSL mmenyediakan berbagai jenis sertifikat SSL dari brand terkemuka seperti Sectigo, AlphaSSL, RapidSSL, GlobalSign, GeoTrust, dan banyak lagi.
Harganya? 30% LEBIH MURAH dari CA (Certificate Authority)! Salah satunya Sectigo PositiveSSL dengan harga mulai dari Rp180.000 per tahun.
Plus, ada GARANSI UANG KEMBALI 15 hari setelah SSL aktif.
Jangan ragu lagi! Yuk, lindungi website dan data pengunjung Anda dengan SSL dari GudangSSL!
