Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Telnet: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

3 min read

telnet adalah

Telnet adalah kependekan dari teletype network, merupakan sebuah protokol jaringan yang dipakai secara virtual untuk mengakses komputer secara jarak jauh.

Sehingga pengguna yang sedang berada di tempat lain masih tetap dapat mengakses perangkat dan data-data hingga layanan yang dianggap penting.

Meski sangat memudahkan, telnet masih memiliki kekurangan yang membuatnya sekarang semakin ditinggalkan dan beralih menggunakan SSH.

Pada artikel ini Anda akan mengetahui apa itu telnet beserta pembahasan mengapa SSH lebih sering digunakan daripada telnet.

Apa Itu Telnet?

telnet
Gambar: Golden Fast Network

Telnet adalah sebuah protokol jaringan yang memungkinkan pengguna dapat berkomunikasi dengan perangkat melalui jaringan.

Pada dasarnya, telnet adalah sebuah program yang memudahkan penggunanya untuk mengakses layanan maupun data penting pada perangkat dari jarak jauh (remote).

Telnet dikembangkan pada tahun 1969, dikembangkannya telnet sebelum adaptasi arus internet menjadikan telnet tidak memiliki bentuk enkripsi apapun.

Itulah yang menyebabkan SSH semakin populer karena keamanan yang ditawarkan bahkan saat menggunakan jaringan publik yang tidak aman.

Sehingga untuk masalah keamanan, SSH lebih baik dibanding telnet, dan juga SSH merupakan sebuah pengembangan dan pembaruan dari telnet.

Telnet juga dapat menjalankan komunikasi dua arah antara client menuju server atau sebaliknya.

Komunikasi yang dimaksud adalah melakukan permintaan (mengedit, menghapus, menjalankan berbagai program, memeriksa email) dan menerima respon.

Cara Kerja Telnet

Telnet adalah jenis protokol client-server yang dapat digunakan untuk membuka perintah (command line) perangkat jarak jauh, biasanya server.

Pada perangkat client, pengguna harus mengetikkan perintah telnet dengan IP address dan sebuah port (opsional, untuk default adalah 23) beserta port hostname telnet.

Jika server telah berjalan, sambungan TCP dibuat antara client dan server, kemudian client akan meminta autentikasi username dan password.

Setelah autentikasi sukses akan ditampilkan komunikasi berbasis dua arah, setiap perintah yang melalui jaringan akan mengirimkan informasi kontrol dan perintah langsung menggunakan virtual terminal connection.

Di sisi server, telnet berperan sebagai daemon yang membaca pesan dan menjalankan perintah, kemudian mengirimkan hasilnya kepada pengguna.

Untuk mengakhiri session dan log off, pengguna harus mengetikkan perintah telnet pada command prompt.

Pertukaran informasi yang dilakukan melalui telnet berjalan dalam plain text (unencrypted), artinya telnet sangat rentan terhadap ancaman keamanan.

Misalnya, seseorang yang sedang berada di jaringan bisa saja memperoleh username dan password Anda lalu menyalahgunakannya.

Maka untuk mengatasi hal tersebut, pengguna beralih menggunakan SSH dengan kinerja yang sama, tetapi SSH menggunakan protokol SSL (secure socket layer) untuk mengenkripsi semua pertukaran informasi yang sedang berjalan antara server dengan client.

Fungsi Telnet

Telnet adalah sebuah inovasi teknologi yang sangat besar, karena dengan penciptaannya pertama kali, pengguna dapat memperoleh remote access kepada perangkatnya.

Remote access pada telnet tidak hanya mengakses satu perangkat saja, tetapi beberapa perangkat dapat Anda akses sekaligus.

Selain memiliki fungsi untuk remote access, telnet juga berfungsi untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada server; atau menguji web server.

Cara Install Telnet

Anda ingin menggunakan telnet tetapi belum mengetahui bagaimana cara memasangnya? Berikut ini adalah langkah-langkah pemasangannya dalam dua pilihan, dan Anda bisa memilih salah satunya.

Cara Pertama – Dari Control Panel

  • Buka Control Panel
  • Kemudian, buka Program
  • Pilih opsi “Turn Windows features on or off
  • Centang pada Telnet Client, jika sudah silakan klik OK

cara install telnet

  • Setelah itu, akan muncul kotak kecil bertuliskan “Windows features” dan “Searching for required files”. Setelah sukses, telnet client harus diinstal di Windows.

Cara Kedua – Dari Command Line

  • Tekan pada keyboard yang berlambang Windows setelah itu huruf R
  • Akan muncul kotak dialog, dan ketikkan pkgmgr /iu:”TelnetClient” 

cara install telnet 2

  • Kemudian klik OK, dan proses instalasi telnet akan dimulai

Keuntungan Telnet

Setelah Anda mengetahui apa itu telnet hingga cara memasangnya, rasanya masih kurang apabila Anda belum mengetahui keuntungan yang dimiliki telnet.

Berikut adalah keuntungan yang Anda dapatkan ketika menggunakan telnet.

  1. Telnet dapat digunakan untuk mengirim dan menerima informasi
  2. Telnet juga dapat membantu dalam administrasi jaringan
  3. Mendukung autentikasi pengguna
  4. Semua client dan server telnet menjalankan NVT (network virtual terminal)
  5. Telnet memiliki fasilitas uji otomatis jarak jauh yang mana dapat menghemat biaya dengan membatasi pengujian yang mahal pada lokasi tertentu di seluruh dunia.

Kekurangan Telnet

Selain keuntungan, tentu telnet juga memiliki kekurangan yang juga harus dapat diterima oleh pengguna, yaitu:

  1. ID pengguna dan password yang dimasukkan tidak dienkripsi dan membuatnya berisiko terhadap keamanan karena penyadapan dan pemantauan dapat dengan mudah dilakukan oleh peretas.
  2. Tidak memiliki graphical user interface (GUI) melalui telnet karena telnet sendiri berbasis teks perintah.
  3. Kurang efisien karena membutuhkan biaya yang mahal karena pengetikan yang lambat.

Kesimpulan

Telnet adalah sebuah sebuah protokol jaringan yang dikembangkan pada tahun 1969 dan memungkinkan pengguna dapat mengakses perangkat komputer maupun server dari jarak jauh.

Anda telah mempelajari mulai dari apa itu telnet hingga kelebihan dan kekurangannya.

Bisa dibilang, telnet adalah awal mula munculnya SSH dengan beberapa peningkatan performa khususnya keamanan.

Keamanan menjadi faktor penting apabila Anda sedang terhubung dengan jaringan, mulai dari transaksi online, pengiriman informasi informasi sensitif, dan sebagainya.

Berbicara mengenai informasi sensitif, telnet masih rentan dibanding SSH yang sudah menggunakan protokol SSL.

SSL ini sebenarnya tidak hanya mendukung SSH, tetapi juga pada website-website yang mungkin juga sering Anda akses.

SSL pada website memiliki kinerja yang sama seperti pada SSH, yaitu mengenkripsi semua data maupun informasi sensitif yang dikirimkan dari client menuju server atau sebaliknya.

Namun, jika belum memiliki SSL, maka website akan sangat rentan seperti yang terjadi pada telnet.

Untuk mengatasi website yang belum memiliki SSL, Gudang SSL dapat membantu karena kami menyediakan beragam jenis SSL murah untuk website Anda.

SSL juga berpengaruh pada peringkat website pada mesin pencarian jika Anda menggunakan teknik SEO.

Nah, sampai di sini Anda pasti sudah paham apa itu telnet hingga kelebihan dan kekurangannya,

Jika Anda menggunakan telnet, kami sangat menyarankan Anda untuk menyiapkan keamanan tambahan.

Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda, dan jangan lupa untuk membagikannya ya, GudPeople.

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.