SSH adalah kepanjangan dari secure shell/socket shell, sebuah protokol jaringan yang membantu pengguna terutama administrator sistem untuk dapat mengakses perangkat secara aman meski melalui jaringan yang tidak aman.
SSH dapat digunakan untuk mengakses perangkat dari jarak yang sangat jauh. Jadi, bagi Anda yang menyimpan file dan informasi penting milik pribadi/perusahaan pada server atau komputer desktop, menggunakan SSH adalah pilihan yang tepat karena memiliki banyak manfaat penting.
Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai apa itu SSH, silakan simak artikel ini hingga selesai, ya, GudPeople!
Apa Itu SSH?
Seperti yang sudah disampaikan di awal, SSH adalah protokol yang berguna untuk mengamankan administrator login perangkat dengan perlindungan yang lebih aman meski dalam jaringan yang tidak aman.
Selain itu, SSH mampu mengamankannya dari jarak yang sangat jauh sekalipun. SSH juga menyediakan autentikasi password dan public key yang sangat kuat, serta komunikasi yang terenkripsi antara dua komputer melalui jaringan internet.
Selain sebagai penyedia enkripsi yang kuat, SSH sering digunakan oleh administrator jaringan secara jarak jauh.
Dengan demikian, administrator dapat mengakses komputer lain melalui jaringan, menjalankan perintah (command), atau juga bisa memindahkan file dari komputer yang satu ke yang lain.
Sejauh ini, keberadaan SSH telah dapat menggantikan peran telnet yang dinilai masih kurang aman.
Pasalnya, dengan menggunakan SSH, maka setiap koneksi dan komunikasi antara client dengan server akan dienkripsi.
Client SSH adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk menghubungkan sistem operasi pada perangkat menuju server.
Adapun applikasi client SSH yang cukup populer adalah PuTTY, yang juga mendukung sistem operasi Windows.
SSH akan membuat koneksi antara client dan server menjadi aman menggunakan port 22. Setelah mengautentikasi keduanya, pertukaran data pun dapat dilakukan dengan aman.
Nah, hal ini sangat mirip ketika Anda mengakses website yang sudah memasang sertifikat SSL. Karenanya, protokol sudah berganti menjadi HTTPS dan menggunakan port 443.
Sementara itu, jika menggunakan telnet atau rlogin, analoginya adalah seperti ketika Anda mengunjungi website yang masih HTTP dan masih menggunakan port 80.
Apabila Anda masih menggunakan telnet, rlogin, dan sebagainya, beralih menggunakan SSH adalah alternatif yang sangat baik.
Sebab, kemampuan SSH dalam mengamankan jaringan sudah dibekali dengan tiga jenis enkripsi sekaligus, yakni enkripsi simetris, asimetris, dan hashing.
Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.
Jenis Enkripsi SSH
SSH menggunakan tiga jenis enkripsi seperti yang dibahas di poin sebelumnya, yakni:
1. Enkripsi Simetris
Enkripsi simetris biasanya menggunakan satu atau sepasang kunci yang dipakai untuk mengenkripsi dan mendekripsi sebuah pesan.
Dengan begini, siapa saja yang memiliki kunci ini dapat dengan bebas untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan untuk orang lain yang juga memiliki kunci tersebut.
Kunci ini tidak akan pernah ditukarkan antara client dan server, sehingga dapat menjaga keamanannya.
Enkripsi ini akan selalu aktif selama proses komunikasi antara klien dengan server.
Uniknya, karena kedua perangkat menjalankan enkripsi ini untuk pertukaran kunci, maka pihak ketiga tidak bisa membaca pertukaran data yang sedang berlangsung.
2. Enkripsi Asimetris
Berbeda dengan simetris, enkripsi asimetris menggunakan dua kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi data yang dikirimkan melalui jaringan. Keduanya disebut sebagai private key dan public key.
Public key dapat dibagikan dengan siapa saja yang diinginkan, tetapi tidak dengan private key yang hanya dimiliki pengguna saja.
Misalnya sebuah pesan dikirimkan kepada orang lain akan dienkripsi menggunakan public key. Agar penerima bisa membacanya, maka ia harus menggunakan private key.
Ingat, ya, pastikan private key selalu aman dan tidak boleh dibagikan kepada orang lain.
Nah, setelah enkripsi simetris sudah membuat koneksi yang aman antara client dan server, maka client harus melakukan autentikasi untuk mendapatkan izin akses.
Server dapat menggunakan public key untuk mengenkripsi data untuk mengautentikasi client dan harus menggunakan private key untuk mendekripsi data tersebut.
3. Hashing
Hashing adalah jenis kriptografi yang membuatnya tidak bisa didekripsi, dan dijuluki sebagai hashing “satu arah”.
Salah satu alasan mengapa SSH menggunakan hashing adalah karena ia mampu membuat enkripsi menjadi lebih panjang dan unik dengan kombinasi yang rumit, sehingga sangat sulit untuk didekripsi.
SSH menggunakan hashing untuk memeriksa keaslian data yang dikimkan sehingga data akan dapat terhindar dari segala jenis manipulasi.
Selanjutnya, ketahui fungsi SSH berikut ini, yuk, GudPeople!
Fungsi SSH
Setelah Anda mengetahui pengertian SSH, paling tidak Anda sudah mengerti sedikit fungsi dari SSH. Namun, kami juga telah merangkumnya untuk Anda, lho.
- Mengamankan akses jarak jauh ke sistem jaringan atau perangkat untuk pengguna
- Mengamankan semua proses transfer data
- Mengamankan komponen infrastruktur manajemen jaringan
Cara Kerja SSH
Cara kerja SSH menggunakan model client dan server, di mana koneksi akan dimulai oleh SSH client menuju SSH server.
SSH client dapat menghubungi SSH server menggunakan aplikasi bernama PuTTY.
Lalu, SSH server mengirim public key ke client dan client harus memiliki key yang sesuai yaitu private key.
Jika berhasil, client dan server SSH dapat saling mengidetifikasi dan verifikasi, lalu memulai koneksi dengan aman.
Ketika sudah selesai, client akan mendapatkan izin akses untuk masuk ke server dan melakukan transmisi data.
SSH menggunakan enkripsi simetris yang kuat dan algoritma hashing untuk memastikan privasi dan integritas data yang sedang ditukarkan antara client dan server.
Manfaat SSH
SSH memiliki banyak manfaat bagi pengguna khususnya dari sisi keamanan, karena keamanan data sekarang ini memang menjadi masalah yang sangat penting.
Lantas, apa saja manfaat keamanan yang didapatkan jika menggunakan SSH?
- Mengontrol Data Secara Remote & Aman
Anda tidak perlu khawatir lagi ketika sedang tidak ada di tempat server berada. Sebab, SSH akan membuat perangkat (server atau komputer) dapat diakses dengan aman dan jarak jauh.
Meski jarak jauh, akses yang diberikan pada administrator tidak terbatas dan Anda bisa login ke komputer lainnya, memindah, atau juga menghapus data.
- Menghindari Serangan Siber
Karena SSH sudah dibekali dengan metode enkripsi dan kriptografi yang baik, maka segala bentuk kejahatan seperti DNS spoofing, manipulasi data, pengawasan, dan IP spoofing.
- Memperkuat Keamanan
Karena menggunakan autentikasi untuk mengidentifikasi server dan client, maka keamanan dari perangkat akan meningkat dengan bantuan SSH.
Dengan demikian, hacker tidak bisa memaksa masuk dan mencuri data penting Anda. Jadi, bagaimana, GudPeople penjelasan mengenai SSH? Apakah Anda tertarik untuk beralih menggunakannya?
Ingin Data Lebih Aman? Pakai SSH Sekarang!
Bisa dibilang, SSH adalah metode pengaman ketika melakukan transmisi dari jarak yang sangat jauh dan umumnya SSH ini dipakai pada perangkat server.
Keamanan SSH sudah terbukti lebih baik dari protokol login sebelumnya seperti rlogin atau telnet.
Menggunakan SSH sama seperti ketika mengakses website yang sudah aman (memiliki sertifikat SSL).
Artinya, koneksi dan transfer data yang Anda lakukan dengan server website akan terenkripsi menggunakan sertifikat SSL ini.
Jadi, kapan GudPeople akan beralih menggunakan SSH? Tulis jawaban Anda di kolom komentar, ya!