Pernahkah GudPeople mendapatkan SMS dari nomor tidak dikenal dan mengaku sebagai orang yang mengenal Anda, atau sebagai lembaga resmi dan meminta Anda melakukan sesuatu?
Jika pernah, berarti nomor Anda telah menjadi target pelaku dalam aktivitas smishing!
Ancaman ini memanfaatkan pesan-pesan teks untuk menipu dan memanipulasi pengguna agar mengungkapkan informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi keuangan lainnya.
Nah, agar GudPeople tidak lagi menjadi target smishing, Anda bisa mempelajari cara menghindari smishing pada artikel berikut ini, loh!
Apa Itu Smishing?
Seperti yang telah disebutkan pada awal artikel, smishing adalah modus penipuan online dengan memanfaatkan pesan SMS.
Istilah smishing memiliki gabungan dari dua kata, yaitu SMS dan phising. Pelaku menggunakan pesan teks palsu untuk menipu korbannya agar melakukan tindakan seperti mengeklik tautan, memasang aplikasi, atau mengirimkan informasi pribadi yang sebenarnya sangat sensitif.
Menyadari bahwa sebagian pengguna membatasi email asing dengan memasukkannya ke kotak spam, maka smishing jadi alternatif bagi para smisher, pelaku smishing dalam melancarkan aksinya.
Nah, dalam memuluskan tindakan jahat ini, pelaku tidak akan secara polos meminta kepada targetnya, melainkan menggunakan trik-trik khusus misalnya memberitahukan adanya sebuah ancaman palsu, pemblokiran akun, atau kebutuhan mendesak agar korban memperbarui informasi keuangan, atau juga dalam bentuk penawaran palsu.
Meski terlihat mudah untuk dihindari, nyatanya masih ada saja pengguna yang menjadi korban smishing, loh.
Baca Juga: Session Hijacking, Modus Peretasan yang Jarang Diketahui!
Cara Kerja Smishing
Agar smishing dapat memperoleh hasil berupa informasi sensitif milik targetnya, pelaku memiliki beberapa tahapan ketika melancarkan smishing.
Adapun cara kerja smishing adalah dengan mengirimkan pesan yang tampak sangat meyakinkan dan mendesak.
Pesan tersebut juga mengandung tautan yang mengarah ke website palsu untuk mencuri informasi targetnya.
Dalam kasus lainnya, pesan teks juga berisi kontak palsu yang dapat dihubungi oleh korban untuk memberikan informasi sensitif mereka.
Beberapa Modus Smishing
Selain itu, smisher akan melakukan beberapa modus seperti di bawah ini untuk menyamar:
1. Menjadi Lembaga Keuangan
Pelaku smishing akan menyamar menjadi sebagai pihak bank yang menjadi layanan milik target.
Dengan memberikan notifikasi palsu, target diminta untuk mngeklik tautan yang membawanya ke website/aplikasi palsu.
Di website atau aplikasi tersebut, target akan diminta memasukkan data-data sensitifnya, misalnya PIN, kata sandi, email, dan sebagainya.
2. Menyamar Sebagai Pemerintah
Selain mengaku dari lembaga keuangan (bank), smisher juga kerap menyamar sebagai representatif dari pemerintah berwenang.
Target akan mendapatkan pesan berupa peringatan palsu mengenai suatu dengan, atau pesan berupa imbauan untuk melakukan sesuatu, misalnya mengeklaim tunjangan pemerintah melalui tautan yang disertakan di dalamnya.
3. Menjadi Kurir Barang
Merasa tidak berbelanja online tetapi Anda mendapatkan pesan oleh orang yang mengaku sebagai kurir?
Waspada, orang tersebut sedang mencoba menipun Anda. Sebab, smisher juga dapat menyamar sebagai kurir pengantar barang.
Mereka akan meminta sejumlah biaya untuk pengiriman, atau mereka ingin masuk ke akun Anda untuk memperbaiki masalah tersebut.
Jika smisher ini mendapatkan izin untuk mengakses akun Anda, bersiaplah untuk kehilangan informasi sensitif yang Anda miliki.
Baca Juga: Waspada, Ini Bahaya Rootkit yang Kerap Mengifeksi Komputer!
4. Menjadi Teman atau Orang Terdekat
Ketika menyamar menjadi seorang teman, keluarga, atau orang yang dekat, mereka akan terlihat benar-benar mengenal sang target.
Tak jarang, smisher juga mengetahui nama panggilan Anda karena mendapatkan informasi tersebut dari media sosial.
Setelah mengaku, mereka akan meminta tolong kepada targetnya untuk melakukan sesuatu, misalnya meminjamkan uang ke suatu rekening atau bantuan mendesak lainnya.
5. Menawarkan Aplikasi Gratis
SMS juga biasanya dikirimkan oleh pihak yang mengaku sebagai pengembang (developer) yang ingin menawarkan sebuah aplikasi secara gratis.
Pesan yang dikirimkan bisa dalam berbagai versi, misalnya notifikasi virus (malware) yang harus diatasi dengan mengunduh dan memasang aplikasi baru.
Ketika pengguna mengeklik tautan unduhan aplikasi tersebut, maka secara otomatis akan mengunduh malware ke perangkat targetnya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Virtex, Virus yang Membuat WA Bisa Error!
Cara Menghindari Smishing
Mengingat dampak smishing sangatlah merugikan, Anda perlu memahami cara menghindari smishing, terlebih jika Anda juga memiliki nomor telepon yang aktif.
Nah, ada beberapa upaya pencegahan smishing seperti berikut
1. Periksa Ulang SMS yang Diterima
Apabila Anda baru saja mendapatkan pesan dari nomor tidak dikenal dan isinya mencurigakan, periksa dengan teliti isi pesan tersebut.
Karena bisa saja, pesan itu dikirimkan oleh pelaku yang berniat jahat mencuri informasi sensitif milik Anda.
Anda bisa mengecek identitas pengirim pesan tersebut melalui aplikasi Getcontact
2. Jangan Mengeklik Tautan Sembarangan
Mengeklik tautan yang ada pada pesan SMS akan berpotensi membahayakan Anda. Sebab, tautan tersebut kerap mengarah ke website palsu atau file berbahaya yang akan terunduh otomatis.
Mulai sekarang, pastikan Anda lebih berhati-hati, ya, GodPeople!
3. Aktifkan Pemblokiran dan Spam
Anda bisa memanfaatkan fitur pemblokir dan menghentikan spam SMS melalui aplikasi perpesanan bawaan perangkat, loh.
Cara kerjanya sangat mirip dengan kotak spam pada email, nantinya seluruh pesan yang yang mencurigakan akan secara otomatis masuk ke kotak spam.
Baca Juga: Awas, Ini Dia 10 Ciri-Ciri Website yang Terkena Hack!
Waspadai SMS dari Nomor Tidak Dikenal!
Meski SMS adalah platform perpesanan yang lagi digunakan secara intens, tetapi SMS masih akan relevan hingga beberapa tahun ke depan.
Artinya, smishing adalah ancaman yang wajib Anda waspadai karena masih banyak pengguna yang menjadi korbannya.
Setelah membaca ini, semoga GudPeople lebih aware dengan modus-modus penjahat siber, ya!
Ayo, bagikan artikel ini agar semakin banyak orang yang mengetahui cara mencegah smishing!