QR Code: Pengertian, Bagian, Manfaat & Tipsnya

5 min read

QR code adalah singkatan dari quick response code. 

QR code mungkin terlihat simpel, namun ternyata kotak kecil hitam-putih ini mampu menyimpan berbagai macam informasi. 

Penggunaannya pun sangat praktis, Anda hanya perlu mengarahkan smartphone atau mesin scanner lain ke depan QR code. 

Dan dalam hitungan detik, informasi yang Anda perlukan berada dalam genggaman Anda. 

Tidak hanya itu saja lho, GudPeople! 

QR code juga dapat mempermudah proses transaksi dan pendataan. 

Bagaimana bisa begitu?

Simak penjelasannya pada ulasan berikut ini!

Apa Itu QR Code?

qr code adalah

QR code adalah teknologi matriks dua dimensi yang mampu menyimpan berbagai jenis informasi di dalamnya. 

Informasi yang dapat ditampung oleh sebuah QR code mencapai 7089 digit angka dan 4296 karakter alphanumeric. 

Alphanumeric merupakan huruf, angka, dan simbol-simbol spesial (seperti tanda baca dan simbol matematika). 

Oleh karena itu, deskripsi barang, nomor telepon, hingga URL suatu website dapat ditampung di dalamnya.

QR code dapat menampung informasi dalam jumlah yang banyak sebab ia menggunakan teknologi dua dimensi yang dapat mengkodekan informasi secara melintang dan membujur. 

Berbeda dengan barcode yang menggunakan teknologi satu dimensi dan hanya dapat mengkodekan informasi dalam arah melintang. 

Sehingga barcode hanya dapat menampung sangat sedikit informasi, yaitu maksimal 20 karakter.

Sejarah QR Code

QR Code pertama kali diperkenalkan oleh DENSO WAVE kepada publik pada tahun 1994. 

Pengembangan teknologi ini dipimpin oleh Masahiro Hara dan Atsushi Tano.   

Pengembangan teknologi QR code bermula dari perubahan sistem produksi di Denso Wave.

Pada tahun 1980an, barcode digunakan pada banyak industri, termasuk pada manufaktur, distribusi, dan ritel. 

Nah memasuki tahun 1990, ada perubahan yang cukup besar dari manufaktur masal satu jenis produk ke sistem produksi yang lebih fleksibel. 

Maka dari itu, dibutuhkan sistem kontrol produksi yang lebih detail di lokasi pembuatan produk. 

Berkaitan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan barcode yang dapat menyimpan lebih banyak informasi. 

Pada tahun 1992, Masahiro Hara diminta oleh bagian manufaktur untuk mengembangkan pemindai barcode yang dapat bekerja dengan lebih cepat. 

Masahiro Hara
Masahiro Hara via Denso Wave

Sayangnya saat itu barcode hanya dapat menampung maksimal 20 karakter alfabet saja.

Sehingga, para pekerja harus memindai sekitar 1000 barcode setiap harinya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 

Bukannya mempercepat proses kerja, hal ini justru sangat merepotkan dan tidak efisien. 

Untuk menanggapi hal yang terjadi di lapangan, Hara berinisiatif untuk mengembangkan sistem kode yang baru. 

Pada waktu itu Hara berkata, “Kami akan mengembangkan compact code yang dapat menyimpan lebih banyak informasi, termasuk karakter kanji dan kana sekaligus dapat dibaca dengan kecepatan yang tinggi.”

Dalam prosesnya, Masahiro Hara dan Atsushi Tano membutuhkan waktu 1 tahun hingga akhirnya menemukan QR code yang stabil, mampu menyimpan sekitar 7000 karakter dan dapat dipindai 10 kali lebih cepat daripada jenis barcode lainnya. 

Pada tahun 2002, QR code telah digunakan secara lausa di Jepang dan pada tahun 2004 mendapatkan standarisasi dari JIS (Japan Industrial Standard). 

Walau begitu, popularitas QR code sempat menurun pada tahun 2013 sebab banyak masyarakat dunia yang tidak mengerti apa itu QR code dan bagaimana cara menggunakannya. 

Barulah pada tahun 2014 QR code mulai mendulang popularitasnya kembali, karena kepemilikan smartphone sudah semakin umum. 

qr code adalah

Bagian-Bagian dalam QR Code

Walaupun terlihat simple dan hanya terdiri dari titik-titik hitam-putih, QR code sebenarnya terdiri dari 7 bagian penyusun. 

Dilansir dari qr-code-generator.com, berikut penjelasannya:

1. Position Detection Markers

qr code adalah

Position Detection Markers selalu terletak di tiga titik sudut kotak QR code. 

Ia merupakan bagian yang sempat menjadi kendala ketika Hara dan Tano mengembangkan QR Code. 

Proses untuk menemukan rasio perbandingan yang tepat antara bagian hitam dan putih agar dapat dideteksi dengan baik bukanlah perkara mudah. 

Hara dan Tano harus melalui banyak error-and-trial yang melelahkan hingga akhirnya mereka menemukan pattern dengan rasio perbandingan yang tepat untuk bagian Position Detection Markers, yaitu 1:1:3:1:1. 

Rasio tersebut membuat QR code dapat dipindai dari berbagai angle dengan mudah dan cepat.  

Tanpa bagian ini, QR code dapat mengalami berbagai macam kesalahan penerjemahan kode ketika dipindai. 

2. Alignment Marking

qr code adalah

Alignment Marking memiliki ukuran kotak yang relatif lebih kecil daripada Positioning Detection Markers. 

Ia berfungsi untuk memudahkan scanner agar dapat memindai QR code walaupun ia tertera pada permukaan yang bergelombang. 

Semakin banyak informasi yang tersimpan di dalam kode, semakin banyak pattern garis Alignment Marking dan semakin besar pula bentuk kotaknya.   

3. Timing Pattern 

qr code adalah

Timing pattern memungkinkan scanner untuk mengetahui seberapa besar matriks data yang di muat pada QR code. 

Bentuknya berupa barisan kotak-kotak kecil yang membentuk sudut 90°.

4. Version Information

qr code adalah 

Version information merupakan bagian yang memberikan informasi kepada scanner terkait versi QR code yang di pindai. 

Hingga artikel ini ditulis, tercatat ada sebanyak 40 versi QR code yang tersedia. 

5. Format Information

qr code adalah

Pattern dalam bagian Format Information menunjukkan tingkat toleransi kesalahan dan data mask pattern pada QR code. 

Informasi tersebut akan memudahkan scanner untuk memindai informasi dalam QR code. 

6. Data dan Error Correction Keys

qr code adalah

Data dan Error Correction Keys merupakan inti dari QR code, tempat dari seluruh informasi disimpan. 

Bagian ini juga memiliki error correction block yang berfungsi untuk melindungi keutuhan data dalam QR code. 

Sehingga ketika terjadi kerusakan maksimal 30% pada permukaan QR code, data apapun yang ada didalamnya masih dapat dipindai.  

7. Quiet Zone

qr code adalah

Quiet Zone merupakan zona kosong yang digunakan untuk memberi jarak antar QR code dengan elemen lain yang berada di sekitarnya. 

Bagian ini diperlukan agar scanner tidak terpengaruh dengan objek lain yang tertera di sekitar QR code.

Manfaat QR Code

Dewasa ini, sudah banyak smartphone yang memiliki built-in QR readers, jadi banyak pihak  yang memanfaatkan teknologi QR code untuk memudahkan urusan mereka. 

Berikut manfaat dan kemudahan yang diperoleh dari penggunaan QR code:

1. Mempermudah Proses Pendataan 

Salah satu contoh pendataan yang menjadi lebih mudah dengan hadirnya teknologi QR code adalah pengisian data saat check-in gedung di masa pandemi Covid-19 ini. 

Melalui aplikasi Peduli Lindungi, Anda tinggal melakukan scanning terhadap barcode yang telah disediakan oleh pengurus gedung.

Bayangkan jika pengunjung suatu mall harus mengisi buku tamu dengan NIK dan nomor telepon pribadi secara manual di dalam buku tamu.

Bayangkan betapa panjangnya antrian yang akan terbentuk, betapa repotnya pula para pengunjung yang harus mencontek NIK dari KTP dan petugas yang harus melakukan verifikasi data. 

2. Mempermudah Proses Transfer Informasi

QR code akan mempermudah transfer informasi kepada publik atau pihak manapun yang membutuhkan. 

Misalkan detail informasi tentang sebuah lukisan yang dipajang di pameran. Profil pelukis, filosofi lukisan yang tidak pendek, dan penjelasan detail lain tidak mungkin hanya dimuat dalam selembar kertas. 

Dan pembagian booklet cetak, selain merepotkan untuk dibawa-bawa, akan sangat bertentangan dengan gerakan go green. 

Informasi tersebut dapat ditransfer kepada pengunjung melalui sebuah QR code yang dapat dipindai oleh setiap pengunjung dengan bebas. 

3. Mempermudah Transaksi Pembayaran

QR code dapat digunakan untuk mempermudah transaksi pembayaran, sehingga konsumen Anda tidak perlu membawa uang tunai, kartu ATM, kartu kredit atau melakukan transfer. 

Di Indonesia, nama QR code ini adalah QRIS (Quick Response Indonesian Standard). 

Konsumen dapat melakukan transaksi non-tunai dengan sekali scan, apapun jenis bank dan e-wallet yang digunakan. 

4. Mempercantik Desain 

Desain yang terlalu penuh dengan tulisan jelas tidak enak dipandang mata. 

Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan QR code untuk menampung segala bentuk deskripsi yang diperlukan tanpa merusak desain. 

Misalkan pada kartu nama yang bentuknya memang kecil, bisa dicantumkan QR code agar informasi penting tentang Anda bisa dipelajari oleh rekan bisnis dalam sekali scan. 

Contohnya nomor telepon, alamat kantor, CV terbaru, portfolio, dan lain sebagainya.  

Penipuan dengan QR Code Palsu

Akhir-akhir ini banyak berita penipuan menggunakan QR Code palsu, modusnya sebenarnya sepele.

Penipu menempelkan QR code palsu di tempat umum seperti di masjid, cafe, toko dan lainnya yang memiliki sistem pembayaran elektronik.

Saat ada orang yang ingin scan, tujuan pembayaran akan diarahkan ke rekening penipu, jika tidak teliti Anda akan mengirimkan uang kepada penipu.

Penting untuk melihat alamat tujuan terlebih dahulu sebelum melakukan transfer, tujuannya agar tidak salah transfer.

Tips Aman Menggunakan QR Code

Berikut beberapa tips untuk menggunakan QR code dengan aman:

1. Gunakan Aplikasi QR Code yang Terpercaya

Unduh aplikasi QR code dari sumber yang resmi, seperti Play Store atau App Store.

2. Periksa Tujuan QR Code

Sebelum memindai QR code, periksa tujuan yang dituju, pastikan website atau alamatnya benar.

Jika QR code mengarahkan Anda ke website, periksa URL-nya untuk memastikan keasliannya.

3. Periksa QR Code dengan Teliti

Periksa QR code dengan cermat sebelum scan, pastikan tidak ada tanda-tanda penipuan.

Jika QR code terlihat rusak, berbeda atau mencurigakan, jangan dilanjutkan.

4. Jaga Kerahasiaan Informasi Pribadi

Jangan memindai QR code yang meminta informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit, kata sandi, dan data sensitif lainnya, kecuali memang benar aman.

5. Laporkan Jika Mencurigakan

Jika Anda menemukan QR code yang mencurigakan dan terlibat dalam aktivitas penipuan, laporkan kepada pihak berwenang atau pemilik QR Code.

Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat menggunakan QR code dengan lebih aman dan mengurangi risiko penipuan dan ancaman keamanan.

Apakah aplikasi scan QR code akan secara otomatis mendeteksi QR code palsu?

Tidak bisa, Aplikasi pemindai QR code tidak dapat mendeteksi QR code palsu, karena penipu biasanya merubah alamat QR code.

Penting untuk tetap waspada dan melakukan verifikasi ulang secara manual agar memastikan semuanya benar.

QR code adalah teknologi yang sangat membantu manusia dalam proses transfer informasi dan transaksi. 

Tanpa QR code, banyak hal yang seharusnya sederhana menjadi rumit; contohnya proses penyalinan link website secara manual.

Padahal dengan sekali pindai, pengguna internet akan secara otomatis diarahkan ke halaman website yang URL-nya tersimpan dalam QR code. 

Sehingga, pengguna internet tidak perlu repot-repot mengetikkan alamat website di browser.

Kemudahan akses website ini tentu dapat meningkatkan loyalitas pengguna internet. 

Nah, agar loyalitas serta kepercayaan pengguna internet semakin meningkat, jangan lupa untuk memasang sertifikat SSL

Sertifikat SSL akan membuat website menjadi lebih aman dari berbagai serangan siber. 

Dengan begitu pengguna internet merasa lebih aman dan nyaman saat  melakukan pertukaran data di website Anda.