Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Pharming, Kejahatan Siber yang Lebih Berbahaya dari Phishing

3 min read

Pharming adalah

Pharming adalah jenis kejahatan siber yang mungkin banyak orang belum terlalu mendengarnya.

Istilah pharming adalah gabungan dari kata phising dan farming, yaitu sebuah penipuan online yang serupa dengan phishing dengan memanipulasi trafik website dan mencuri informasi sensitif.

Namun, siapa sangka bahwa pharming adalah kejahatan siber yang lebih berbahaya dibanding phishing.

Kedua kejahatan ini sebenarnya memang serupa, hanya saja pharming lebih sulit untuk diidentifikasi karena memang menggunakan teknik yang berbeda.

Lalu, sebenarnya apa itu pharming dan mengapa pharming lebih berbahaya dari phishing?

Anda akan mendapatkan jawabannya setelah membaca artikel ini hingga akhir.

Apa Itu Pharming?

Pharming adalah jenis serangan siber dengan mengarahkan pengguna internet yang ingin mengakses suatu website yang diinginkan menuju website lain (website palsu).

Pemalsuan website ini bertujuan untuk merekam semua data pribadi seperti kredensial login (username dan password), nomor akun, dan informasi sensitif lainnya.

Biasanya, pharmer (sebutan untuk pelaku pharming) menargetkan website platform pembayaran seperti bank, toko online, dan sebagainya.

Cara Kerja Pharming

Mari memahami cara kerja pharming yang membuatnya sangat berbahaya:

Pertama, peretas akan mengirimkan kode berbahaya/malware dengan menyisipkannya ke dalam file/lampiran yang diunduh pengguna.

Nantinya, malware tersebut akan mengubah file host perangkat untuk mengarahkan URL dari situs yang dimaksud menuju website palsu yang telah dirancang khusus.

Misalnya Anda mengakses sebuah situs pembayaran dengan URL bawaan, Anda akan dialihkan menuju sebuah situs yang berbeda meski URL yang Anda masukkan sudah benar dan sama.

Akhirnya pengguna tersebut pun menjadi korban pharming karena telah memasukkan informasi login karena situs yang diakses sudah dimodifikasi oleh pharmer (dengan mengganti file host perangkat)

Anggaplah file host ini seperti kontak yang berisi nama dan nomor teman Anda, ketika Anda ingin menghubungi teman A, maka Anda dapat dengan mudah terhubung karena sudah memiliki nomornya.

Namun, pharmer akan mengubah nomor teman A ini dengan nomor asing yang telah disiapkan untuk mencuri data-data Anda.

Sesudah nomor diganti, nantinya jika Anda mencoba menghubungi teman A akan terhubung dengan nomor asing yang ‘menyamar’ sebagai A dan nantinya dapat mencuri data-data Anda.

Seperti itulah yang terjadi saat file host telah diubah oleh pharmer tanpa sepengetahuan penggunanya.

Perbedaan Pharming dan Phishing

Serupa tak sama, itulah yang terjadi antara pharming dengan phising dan menjadikan pharming lebih berbahaya.

Yang membuat pharming lebih lebih berbahaya adalah karena teknik yang digunakan tidak seperti phising yang menggunakan iming-iming.

Biasanya, iming-iming ini akan mengantarkan korban untuk mengklik tautan yang menuju ke website palsu.

Peretas menggunakan email, media sosial, atau pesan palsu dan meminta informasi finansial Anda dengan mengaku sebagai pihak yang terpercaya (lembaga/instansi), sementara pharming tidak menggunakannya.

Namun, pharming menggunakan dua tahap untuk dapat menjebak korban seperti berikut ini:

Tahap pertama, peretas akan memasang kode berbahaya pada perangkat maupun server milik korban.

Tahap kedua, kode tersebut akan mengarahkan pengguna menuju website palsu dengan URL yang benar-benar sama persis seperti aslinya.

sehingga tidak mengherankan apabila pengguna tidak dapat menyadari bahwa itu adalah website palsu.

Phishing menggunakan website palsu dengan domain yang berbeda dengan yang aslinya, sehingga untuk mengidentifikasi apakah website tersebut palsu cukup mudah karena dari segi domain dan tampilan website tidak semirip yang asli.

Tanda-Tanda Terkena Pharming

Karena pharming sulit untuk diidentifikasi, maka cara ampuh untuk mengetahui tanda-tanda pharming adalah ketika pengguna telah menjadi korban pharming.

Berikut adalah tanda-tanda pharming yang bisa Anda pelajari:

  1. Adanya biaya transaksi PayPal, kartu debit atau kredit yang tidak Anda lakukan
  2. Postingan akun media sosial yang bukan Anda orang yang mempostingnya
  3. Permintaan pertemanan/berlangganan yang ada dan bukan Anda yang meminta
  4. Kata sandi akun-akun Anda telah diubah secara sepihak
  5. Program baru yang muncul pada perangkat Anda yang mana Anda tidak menginstalnya

Apabila Anda telah mengalami lima hal seperti di atas, Anda bisa mengatasinya dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Bersihkan cache DNS Anda
  • Jalankan antivirus untuk menghapus semua malware yang terdeteksi
  • Hubungi ISP atau provider jika Anda yakin telah disusupi peretas
  • Ubahlah kata sandi semua akun Anda secara rutin
  • Ikuti alur prosedur pelaporan penipuan untuk perbankan online, email, dan media sosial yang berlaku.

Cara Menghindari Pharming

Pharming adalah kejahatan siber yang sulit diidentifikasi, maka sebaiknya Anda menerapkan langkah-langkah pencegahan agar tidak menjadi korban pharming.

Anda tidak perlu khawatir, berikut adalah cara-cara mngindari pharming.

  • Pilih ISP dengan Reputasi yang Baik–ISP yang baik akan menyaring semua redirect (pengalihan) yang mencurigakan dan selalu memastikan Anda tidak akan terkena pharming.
  • Menggunakan DNS yang Andal–biasanya, DNS sudah disediakan ISP, tetapi alangkah lebih baiknya jika menggunakan layanan DNS khusus atau private DNS yang menawarkan keamanan lebih maksimal.
  • Hanya Mengakses HTTPS–HTTPS berarti situs yang sudah aman dan tentunya memiliki sertifikat SSL. periksa apakah website yang Anda kunjungi sudah memiliki SSL dengan adanya tanda gembok di bagian kolom URL. Untuk mendapatkan SSL murah, Anda bisa mengunjungi Gudang SSL.
  • Selalu Waspada dengan Tautan/File Lampiran–jangan mudah untuk mengklik tautan atau mengunduh file lampiran yang tidak Anda minta dari orang tidak dikenal. Tautan dan file lampiran dapat menyebabkan Anda terkena phishing atau bahkan pharming.
  • Selalu Periksa URL–Anda harus selalu mengecek tautan karena terkadang pharmer menggunakan trik URL yang dibuat typo untuk menipu pengguna.
  • Mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor–autentikasi dua faktor memungkinkan Anda untuk mengamankan akun dengan maksimal. Siapa saja yang ingin mengubah password harus melakukan autentikasi dua faktor ini.

Kesimpulan

Pharming adalah bentuk kejahatan siber yang serupa dengan phishing, tetapi lebih berbahaya.

Yang membuatnya berbahaya adalah pharming ini sangat sulit untuk diidentifikasi kecuali pengguna telah menjadi korbannya.

Sebagai pengguna yang selalu menginginkan keamanan saat melakukan aktivitas di internet, menerapkan upaya-upaya pencegahan adalah hal yang terbaik.

Semoga setelah memahami artikel ini, Anda dapat mengatasi kejahatan pharming dan mengatasinya.

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Sertifikat SSL: Jawaban Kenapa Penyebab Traffic Website Turun!

Bingung kenapa traffic website stuck di situ-situ saja, atau bahkan menurun? Coba kami tanya: apakah website Anda sudah memiliki sertifikat SSL? Jika belum, bisa...
Faqihah Husnul
3 min read

Technical SEO 2025: Prioritaskan Sertifikat SSL pada Website!

Sejak menggunakan SSL dan beralih ke HTTPS, Cloudtec mengalami peningkatan peringkat dalam hasil pencarian, hampir 2x lipat dari sebelumnya.  Di tahun 2025, tren ini...
Faqihah Husnul
4 min read

SSL Overhead: Apa Itu & Cara Mengatasinya!

Baru pertama kali mendengar istilah SSL Overhead? Istilah ini memang terdengar teknis, tapi sebenarnya konsepnya cukup mudah dipahami. Singkatnya, SSL Overhead merujuk beban tambahan...
Faqihah Husnul
3 min read