Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.

Perbedaan IPv4 dan IPv6 Beserta Kelebihan & Kekurangannya

3 min read

perbedaan ipv4 dan ipv6

Perbedaan IPv4 dan IPv6 perlu GudPeople ketahui apabila Anda sedang mendalami bidang jaringan.

Anda pasti sudah tahu bahwa setiap perangkat memiliki alamat IP sehingga dapat terhubung satu sama lain untuk berkomunikasi.

Namun, ternyata alamat IP memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu IPv4 dan IPv6. Secara umum, fungsi IPv4 dan IPv6 adalah saling menghubungkan perangkat melalui jaringan.

Lantas, apa perbedaan dari keudanya? Pelajari selengkapnya pada artikel ini, yuk!

Apa Itu IPv4?

IPv4 adalah versi IP pertama yang sering dipakai untuk mengidentifikasi perangkat pada sebuah jaringan. 

Sebagai versi pertama, Ipv4 digunakan untuk produksi di ARPANET pada 1983.

IPv4 menggunakan skema 32-bit untuk menyimpan alamat sebanyak lebih dari 4 miliar, dan dianggap sebagai IP utama dan berpengaruh pada 94% traffic di internet.

Apa Itu IPv6?

Sementara itu, IPv6 adalah versi lebih baru dari IPv4 yang diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan alamat internet, selain juga untuk memperbaiki masalah yang ada pada IPv4.

Dikembangkan oleh teknisi internet pada tahun 1994, pengembangan itu kini disebut dengan IPv6.

Dengan skema 128-bit, hal ini memungkinkan dapat menyimpan alamat IP unik sebanyak 340 undecillion.

Jika Anda belum tahu, undecillion adalah bilangan yang memiliki angka 0 sebanyak 36, yang mana itu berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan kapasitas yang dimiliki IPv4.

IPv6 juga sering disebut dengan IPng (internet protocol next generation). Anda telah membaca pengertian IPv4 dan IPv6. Selanjutnya, ketahui perbedaannya, yuk!

Baca Juga: Cara Mengganti IP Address ke Negara Lain (Semua Perangkat)

Perbedaan IPv4 dan IPv6

perbedaan ipv4 dan ipv6

Kami merangkum beberapa perbedaan IPv4 dan IPv6 dari banyak aspek sekaligus. Berikut adalah pembasahnnya.

A. Fitur 

Dari segi fitur, tentu keduanya juga berbeda. Adapun perbedaan IPv4 dan IPv6 dari segi fiturnya:

  • Fitur IPv4
  1. Mendukung protokol tanpa koneksi
  2. Dapat menciptakan lapisan komunikasi virtual (virtual communication layer) melalui perangkat yang berbeda-beda
  3. Tidak banyak menggunakan banyak memori dan alamatnya mudah diingat
  4. Protokol sudah didukung oleh jutaan perangkat
  5. Dapat menyimpan sebanyak lebih dari 4 miliar alamat IP 
  • Fitur IPv6
  1. Menggunakan infrastruktur routing dan addressing secara sistematis
  2. Mendukung quality of services (QoS)
  3. Merupakan protokol yang sangat ideal apabila digunakan untuk interaksi node
  4. Mampu menyimpan alamat IP hampir tidak terbatas

Selain itu, perbedaan keduanya terletak pada format alamat yang dimiliki. Jika pada IPv4 rangkaiannya dipisahkan oleh titik, maka pada IPv6 dipisahkan menggunakan titik dua.

Contohnya adalah 172.217.10.1 untuk IPv4, sedangkan 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334 untuk IPv6.

B. Konfigurasi

Jaringan harus dikonfigurasi baik secara manual atau dengan DHCP. Selain itu, IPv4 juga memiliki beberapa lapisan yang berfungsi untuk menangani pertumbuhan internet yang pesat, yang mana hal itu membutuhkan lebih banyak usaha dan maintenance.

Sementara itu, IPv6 sudah mendukung fitur konfigurasi secara otomatis, sehingga bisa lebih effortless lebih efisien dari segi waktu.

C. Keamanan

Untuk keamanan, IPv4 tidak menyediakan enkripsi dan autentikasi, sedangkan pada IPv6 sudah menyediakan enkripsi dan autentikasi.

Header IPsec header sebagai keamanan hanya pada IPv4 hanyalah sebagai fitur pelengkap saja, sementara pada IPv6, IPsec dipakai sebagai standar keamanan yang wajib dimiliki.

Artinya, dari segi keamanan, IPv6 sudah lebih baik dibanding IPv4.

D. Routing

Perlu Anda ketahui, routing adalah sebuah proses di mana sebuah data/paket dapat terkirim ke tujuan dari lokasi yang berbeda.

Performa IPv4 akan menurun dan ukuran table routing akan membesar. Hal ini merupakan dampak dari pemeriksaan header pada masing-masing hop switch dan router.

Sedangkan pada IPv6 sudah memiliki sistem routing yang lebih baik dan efisien dan mampu mengelola table routing yang lebih besar.

E. Mobilitas

Dari sisi mobilitasnya, tentu IPv6 lebih unggul dibandingkan IPv4 karena IPv4 mobilitasnya masih terbatas pada kemampuan roaming ketika berpindah antarjaringan.

Sedangkan pada IPv6 sudah dapat mencukupi kebutuhan mobilitas yang tinggi melalui roaming antarjaringan dengan tetap menjaga proses sambungan.

F. Jumlah Octet

Pada IPv4, jumlah octet yang ada adalah 4 karena skema 32-bit terbagi 4 octet (1 octet= 8 bit), dan hasilnya adalah 4.

Sedangkan untuk IPv6 yang memiliki skema 128-bit, jumlah octet-nya sebanyak 16 yang terdiri dari dua bidang dan masing-masing bidang berisi dua octet.

Keunggulan IPv4 dan IPv6

Karena kedua jenis IPv4 dan IPv6 memiliki perbedaan yang sebenarnya banyak, tentu dari perbedaan itu memengaruhi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

IPv4

  • Ukuran paket pada link layer tidak batasannya dan harus dapat menyusun kembali paket yang berukuran sebesar 576 byte
  • Rute informasi yang dikelola tidak memerlukan keseluruhan 32-bit, tetapi hanya beberapa bagiannya saja, sehingga ukuran informasi yang disimpan di dalam router menjadi lebih kecil.

IPv6

  • Cepat, karena IPv6 tak lagi bergantung kepada Network Address Translation (NAT) sehingga mempercepat proses pengiriman data. Terlebih lagi jika pada perangkat mobile akan dapat lebih cepat karena koneksinya tidak harus melewati NAT.
  • Efektif, karena ukuran routing table lebih kecil dibanding IPv4, maka proses routing dapat lebih sistematis dan tentunya efektif.
  • Aman, IPv6 sudah dapat menghindari serangan ke ARP (address resolution protocol) yang dapat mengalihkan lalu lintas jaringan kemudian mengalihkannya.
  • Hemat Bandwidth, penggunaan bandwidth dapat lebih hemat karena sudah mendukung multicast.
  • Konfigurasi yang Mudah, IPv6 sudah mendukung konfigurasi secara otomatis, sehingga dapat lebih memudahkan dan menghemat waktu.

Baca Juga: Apa Itu TCP? Pengertian, Cara Kerja, dan Fungsinya

Kekurangan IPv4 dan IPv6

Selain kelebihan, tentu IPv4 atau IPv6 masih memiliki kekurangan. Apa saja kekurangannya?

IPv4

  • Harus dikonfigurasi secara manual atau dengan DHCP IPv4
  • Dukungan terhadap IPsec hanya bersifat opsional, tidak wajib
  • Hanya memiliki kapasitas penyimpanan alamat sebanyak 4 miliar, tetapi nyatanya tidak mencapai 4 miliar karena terdapat beberapa pembatasan.

IPv6

  • Kompabilitas yang masih rendah. Sebagian besar perangkat masih menggunakan IPv4 ketika mengakses internet. Tentu hal ini akan membutuhkan pembaruan perangkat yang mendukung IPv6 agar dapat menggunakannya.
  • Transformasi yang lambat. IPv6 memang diperkenalkan secara luas pada tahun 1995, tetapi besaran pengguna di dunia hanya sebesar 35% saja.

Sudah Bisa Membedakan IPv4 dan IPv6?

Anda telah membaca pemaparan kami mengenai perbedaan IPv4 dan IPv6. Bagaimana, GudPeople, setelah memahami perbedaan IPv4 dan IPv6, apakah Anda sudah bisa menyimpulkan mana yang lebih baik di antara keduanya?

Memang, IPv6 adalah generasi yang lebih baru dibanding IPv6 dan fiturnya pun jelas lebih banyak dan menguntungkan.

Namun, faktanya, pengguna IPv6 masih kalah jauh dibanding pengguna IPv4 karena mungkin perangkat atau website mereka belum mendukung.

Nah, jika Anda memiliki website dan ingin merasakan bagaimana benefit IPv6 seperti Facebook dan Wikipedia, silakan lakukan migrasi dan menghubungi penyedia hosting Anda.

Itulah pembahasan singkat mengenai perbedaan IPv4 dan IPv6. Semoga artikel ini bisa membantu Anda.

Tetap pantau blog Gudang SSL agar tidak ketinggalan informasi mengenai digital marketing dan keamanan website!

Jordy Prayoga He enjoys creating clear and helpful content. In his free time, he loves to hike.