Internet sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar orang di dunia. Menurut data dari Statista, sejak bulan Januari 2023 ada sebanyak 5.16 miliar orang menjadi pengguna internet, atau sekitar 64,4%.
Dengan data ini, sudah terbukti bahwa internet memang berperan penting dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari berbelanja, bekerja, atau hanya sekadar mencari hiburan.
Namun, di balik peran pentingnya itu, internet juga menyimpan sisi gelap yang kurang begitu dijadikan concern utamanya bagi para pengguna, yakni maraknya kasus kejahatan siber.
Beberapa contoh jenis kejahatan siber yang mungkina sering Anda dengar adalah social engineering, phising, cracking, dan masih banyak lagi.
Adapun dampak kejahatan siber ini di antaranya adalah finansial, reputasi, atau bahkan dapat mengganggu mental seseorang.
Karena kejahatan siber ini sangatlah berbahaya, maka GudPeople sebagai pengguna yang intens menggunakan internet perlu mengetahui bagaimana cara menjaga privasi di internet agar dapat menghindarinya.
Lantas, bagaimana caranya? Pelajari selengkapnya pada artikel ini. Jadi, simak hingga usai, ya!
Cara Menjaga Privasi di Internet dengan Mudah
Ada sepuluh langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga privasi di internet.
1. Jangan Oversharing di Media Sosial!
Apabila Anda juga menggunakan platform media sosial, hindari perilaku oversharing karena juga dapat memicu kejahatan siber.
Oversharing adalah sebuah istilah yang mengacu pada aktivitas membagikan informasi yang tidak sepatutnya dibagikan kepada orang lain.
Adapun informasinya adalah yang mengandung identitas pribadi, seperti nama anggota keluarga, alamat rumah, nomor telepon, akun bank, KTP, dan sejeninsnya.
Berangkat dari informasi tersebut, penjahat siber memanfaatkannya untuk memeras korban agar mau melakukan apa yang diminta, biasanya mengirimkan uang, atau yang lainnya.
Berikut adalah contoh nyata kasus kejahatan siber akibat perliaku oversharing.
Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e
— Dita. (@__dtm__) November 23, 2021
2. Memisahkan Akun Email
Penggunaan email selain sebagai platform untuk perpesanan adalah untuk mendaftar dan verifikasi pada suatu aplikasi atau layanan.
Biasanya, Anda akan diminta untuk memasukkan alamat email aktif agar proses verifikasi berhasil.
Nah, untuk menghindari tindak kejahatan siber, pastikan GudPeople memisahkan email yang digunakan untuk mendaftar dan verifikasi dengan email yang digunakan secara pribadi.
Gunakanlah email pribadi untuk mendaftar pada layanan perbankan, sedangkan untuk layanan dan aplikasi menggunakan alamat email khusus.
Baca Juga: Pernah Jadi Korban Spam? Ini Cara Ampuh Mencegah Spam!
3. Hindari Website yang Tidak Aman
Jangan mengakses website yang tidak aman, apalagi Anda memasukkan informasi sensitif dengan cara mendaftar/membuat akun ke dalamnya.
Website yang tidak aman adalah yang belum memiliki sertifikat SSL. Jadi, sertifikat SSL adalah protokol keamanan sebetulnya wajib dimiliki setiap website untuk mengenkripsi informasi.
Adanya SSL pada suatu website akan ditandai dengan keberadaan ikon gembok terkunci dan URL yang menggunakan HTTPS, bukan HTTP.
Apabila website tidak memiliki SSL, maka setiap informasi yang Anda kirimkan dapat dibaca oleh pihak ketiga.
Jadi, pastikan Anda lebih teliti dalam mengakses website ya, GudPeople!
4. Minimalisir Penggunaan Jaringan Publik
Jaringan Wi-Fi juga menjadi salah satu faktor terjadinya kejahatan siber, lho. Pasalnya, biasanya akan ada banyak orang yang terhubung dengan jaringan publik tersebut.
Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan target cukup besar. Tidak hanya itu, beberapa jaringan publik belum memiliki sistem keamanan yang baik, sehingga belum mampu menjamin keamanan data pengguna yang terhubung.
Untuk menghindari terkena ancaman siber, ada baiknya bila Anda menggunakan jaringan seluler milik sendiri.
5. Gunakan Kata Sandi yang Kuat!
Penggunaan kata sandi tampaknya masih sering diabaikan oleh pengguna internet.
Hampir semua akses masuk yang dimiliki masih tergolong lemah, sehingga mudah untuk ditebak/dibobol oleh peretas.
Tidak hanya itu, banyak pengguna menyamakan semua kata sandi dengan alasan agar mudah untuk mengaksesnya.
Dampaknya, ketika kata sandi berhasil ditebak, maka peretas dapat masuk ke semua sistem/aplikasi karena menggunakan kata sandi yang sama.
Jadi, GudPeople wajib mengaturkata sandi dengan kuat dan rumit agar tidak bisa ditebak oleh penjahat siber.
Jika perlu gunakanlah kombinasi angka, kapitalisasi huruf, dan simbol tertentu dan pastikan Anda bisa mengingatnya.
6. Batasi Pertemanan dengan Orang Lain
Media sosial memungkinkan Anda untuk dapat terhubung dengan siapa saja di dunia ini. Artinya, Anda bisa berteman dengan orang di negara atau benua lain.
Namun, kita tidak dapat mengontrol tindakan orang lain terhadap kita sendiri, sehingga Anda perlu membatasi dalam berteman dengan orang baru.
Beberapa tindakan yang diakibatkan tidak membatasi dalam pertemanan adalah doxing atau juga cyberbullying.
7. Hati-Hati dengan Cookies Browser
Cookies adalah rekaman aktivitas dan informasi detail yang didapatkan dari pengguna. Biasanya, cookies akan merekam seluruh aktivitas hingga minat Anda.
Kemudian, data dari cookies ini akan digunakan untuk mempersonalisasi iklan atau bahkan disalahgunakan oleh penjahat siber.
Nah, untuk membatasi cookies, Anda perlu mengaturnya dari aplikasi browser yang digunakan. Dalam prosesnya, cookies akan meminta persetujuan.
Dengan begitu, Anda perlu lebih teliti dalam membaca sebelum menyetujui atau tidaknya tindakan cookies ini.
8. Mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor
Cara menjaga privasi di internet yang berikutnya adalah mengaktifkan autentikasi dua faktor. Apa itu?
Autentikasi dua faktor adalah proses validasi identitas yang dengan beberapa langkah khusus, seperti pengiriman kode OTP, sidik jari biometrik, atau tes wajah.
Nantinya, setelah memasukkan username dan kata sandi, pengguna perlu melewati proses di atas agar dapat masuk ke suatu akun.
Dengan demikian, meski peretas sudah memiliki akses username dan kata sandi, tetapi tidak dapat melewati autentikasi ini, maka ia tidak akan dapat masuk.
9. Gunakan Antivirus
Antivirus menjadi benteng dari perangkat yang Anda gunakan untuk mengakses internet.
Pasalnya, kasus kejahatan siber juga dapat menyerang target dengan modus pemasangan aplikasi atau mengunduh file berbahaya.
Setelah terunduh dan terpasang, data-data di dalam perangkat tersebut pun dapat dicuri tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Sangat berbahaya, bukan? Nah, sebagai upaya untuk menghindari ancaman semacam ini, GudPeople bisa memasang antivirus terbaik agar keamanannya selalu terjaga.
Selain itu, lakukan pemindaian secara rutin, ya!
10. Gunakan VPN untuk Menyembunyikan Identitas
Cara kesepuluh yang bisa Anda lakukan demi menjaga privasi di internet adalah dengan menggunakan layanan VPN.
Virtual private network atau VPN adalah sebuah layanan jaringan yang membantu Anda mengakses berbagai situs secara aman dan privat karena mengalihkan koneksi ke server penyedia VPN.
Jika diibaratkan, penggunaan VPN ini seperti ketika Anda memiliki jalur khusus yang tidak dilewati oleh orang lain.
Intinya, menggunakan VPN membuat identitas Anda tersembunyi ketika mengakses internet.
Tidak harus menggunakan VPN berbayar, VPN gratis bisa jadi solusi alternatif.
Waspada Kejahatan Online Mulai Sekarang!
Kejahatan siber akan selalu menjadi mimpi buruk bagi pengguna yang masih ceroboh saat mengakses internet.
Setelah mengetahui cara-cara menjaga privasi di internet, kami berharap GudPeople lebih bijak dan hati-hati lagi, ya.
Semoga artikel ini bisa menjadi panduan Anda dalam menghindari segala ancaman yang terjadi secara online.
Apabila Anda memiliki cara-cara lain, silakan berbagi melalui kolom komentar di bawah ini, ya! Terima kasih.