Mengatasi Malware Android dengan Mudah dan Aman

3 min read

mengatasi malware android

Malware atau malicious software dapat mengancam kesehatan smartphone Android Anda. 

Keberadaannya tidak hanya mengganggu kinerja smartphone namun juga dapat membahayakan data sensitif Anda. 

Data sensitif Anda bisa dicuri dan digunakan untuk melancarkan berbagai aktivitas tidak bertanggung jawab. 

Oleh karena itu, jika ada tanda-tanda smartphone Android Anda terserang malware, GudPeople sebaiknya cepat mengambil tindakan penanganan. 

Tindakan penanganan seperti apa yang dapat digunakan untuk mengatasi malware Android?

Anda bisa menemukan jawabannya pada ulasan di bawah ini!

Apa Itu Malware?

mengatasi malware android

Sebelum membahas cara mengatasi malware pada Android, kami akan mengajak Anda untuk mengenali apa itu malware dengan lebih seksama.

Malware adalah perangkat lunak yang sengaja diciptakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi, memata-matai, atau merusak sistem komputer, jaringan, atau server. 

Selain itu, malware juga dapat diciptakan untuk mencuri data sensitif dari pemilik perangkat komputer.

Data sensitif yang dimaksudkan adalah identitas pribadi hingga kata sandi berbagai aplikasi penting. 

Segala jenis perangkat komputer, termasuk smartphone dengan OS (Operation System) Android, dapat terserang berbagai jenis malware. 

Umumnya, malware Android diprogram untuk mengontrol atau mencuri data yang ada di dalam smartphone secara langsung. 

Cara Malware Masuk ke Dalam Android

Ada banyak cara malware masuk ke dalam Android Anda, antara lain:

1. Melalui Outdated OS (Operation System)

Android dengan sistem operasi yang belum ter-update sebenarnya lebih rentan terhadap serangan malware. 

Seperti celah keamanan yang selalu diperbarui, pencipta malware pun melakukan hal yang sama. 

Sehingga, sistem operasi yang sudah “outdated” atau “ ketinggalan jaman” memiliki lebih banyak celah keamanan yang dapat ditembus oleh malware jenis terbaru. 

2. Melalui Jaringan Wi-Fi 

Selain dari OS yang belum diperbarui, malware juga dapat masuk melalui jaringan Wi-Fi, terlebih lagi jaringan Wi-Fi umum. 

Ada beberapa jenis algoritma keamanan Wi-Fi yaitu WEP, WPA, dan WPA2

Dari ketiga jenis algoritma keamanan Wi-Fi tersebut, WEP merupakan model yang paling lawas dan terbukti paling rentan terhadap serangan malware sebab enkripsi datanya masih sederhana. 

Yang lebih berbahaya lagi adalah jaringan Wi-Fi Open alias tanpa keamanan sama sekali. 

Dalam jaringan Wi-Fi Open, pertukaran data terjadi tanpa enkripsi. 

Bayangkan jika Anda menyambungkan perangkat Android ke Wi-Fi umum yang bersifat Open, berbagai jenis malware dan serangan siber lain akan dengan mudah mendarat di dalam perangkat Anda. 

3. Melalui Fake App

Malware juga dapat menginfeksi perangkat Android Anda dari aplikasi palsu yang tersedia di berbagai situs ilegal yang memberikan iming-iming dengan kata “free download”. 

Jika, tidak berhati-hati dalam memilih situs, bukan tidak mungkin Anda mengunduh aplikasi yang telah dimodifikasi dan disisipi malware. 

Untuk mendapatkan aplikasi yang asli dan aman Anda bisa mengunduh aplikasi resminya dari Google Play Store. 

4. Melalui Situs Ilegal

Banyak situs ilegal yang menempatkan berbagai tombol berisi tautan URL untuk mengunduh file berbahaya berisi malware secara otomatis. 

Tombol tersebut umumnya terselip di dalam malicious advertisement yang sering disebut dengan istilah malvertising. 

Contohnya dalam situs menonton film, judi, dan download aplikasi ilegal.

5. Mengklik Tautan Asing

Tautan asing ini dapat dikirim via email, aplikasi chatting, atau SMS. Jika Anda mengklik tautan ini,kemungkinan besar Anda akan secara otomatis mendownload file berisi malware. 

Aksi ini dikenal dengan nama shimming. 

6. Melalui Koneksi dengan Perangkat Lain

Jika Anda mengkoneksikan perangkat Android Anda dengan perangkat komputer lain yang telah terinfeksi malware, bukan tidak mungkin perangkat Anda turut terinfeksi.                                                      

Ciri-ciri Android yang Terserang Malware

Jika beberapa hal di bawah ini muncul, artinya ada malware yang terinstal di dalam smartphone Android Anda:

  1. Muncul pop-ups dan tab baru berbagai kesempatan, bahkan saat screen mati. 
  2. Muncul berbagai iklan dengan konten tidak pantas.
  3. Ada perubahan yang tidak diinginkan pada browser.
  4. Anda diarahkan ke tab baru dengan sendirinya. 
  5. Aplikasi sangat sering eror.
  6. Smartphone Android Anda menjadi lambat. 
  7. Smartphone Anda menjadi cepat panas dan baterai cepat habis. 
  8. Saat melakukan panggilan, suara putus-putus padahal indikator sinyal penuh. 
  9. Paket data atau pulsa tersedot dengan sendirinya dalam jumlah yang besar. 

Cara Mengatasi Malware Android

mengatasi malware android

Ada beberapa cara jitu yang mudah dan aman untuk mengatasi malware pada perangkat Android Anda, yaitu:

1. Uninstall Aplikasi Mencurigakan

Ada dua ciri utama dari aplikasi yang perlu Anda curigai, yaitu sering muncul notifikasi “urgent update” dan aplikasi terasa aneh serta menyuguhkan kualitas yang buruk. 

Jika muncul perintah urgent update, lakukan beberapa riset terlebih dahulu sebelum melakukan update. 

Apakah perintah update memang ada?

Setelah itu cek bagian review terkait apa yang terjadi setelah update. 

Jika banyak yang meninggalkan review buruk setelah update, seperti muncul banyak pop-ups dan sering secara otomatis membuka situs baru, jangan pernah melakukan update dan uninstall aplikasi tersebut. 

Selanjutnya, jika aplikasi yang Anda download tidak bekerja selayaknya aplikasi normal:

  • banyak ejaan yang salah, 
  • logo yang terkesan sembarangan, 
  • dan interface yang buruk, 

hal tersebut merupakan ciri dari aplikasi palsu yang sebenarnya adalah oleh malware. 

2. Mengaktifkan Google Play Protect

mengatasi malware android

Google Play Store memiliki fitur bernama Google Play Protect yang dapat Anda gunakan untuk mendeteksi keberadaan aplikasi malware.  

Untuk menggunakannya, silakan masuk ke aplikasi Google Play Store dan pada Icon Profil Anda kemudian aktifkan Play Protect

Setelah malware ditemukan, Anda bisa segera mencopot aplikasi berbahaya tersebut. 

3. Masuk ke Safe Mode

Jika tidak berhasil menghapus aplikasi berbahaya dalam keadaan normal, Anda bisa menggunakan fitur Safe Mode. 

Pada saat masuk ke Safe Mode, Android hanya menjalankan fungsi dasar yang utama saja. 

Aplikasi dari pihak ketiga tidak akan bisa digunakan. 

Karena status aplikasi pihak ketiga inactive, Anda bisa melakukan proses uninstall dengan lebih aman dan mudah. 

4. Reset Smartphone 

menghapus aplikasi berbahaya

Jika menghapus aplikasi melalui Safe Mode masih belum berhasil, Anda perlu melakukan hard reset pada perangkat Android. 

Anda dapat memasuki menu setting dan memilih opsi Factory data reset.

Resiko dari reset total  ini adalah, Anda kehilangan semua jenis aplikasi pihak ketiga, data, dan seluruh pengaturan yang sudah ditetapkan. 

Dengan kata lain, perangkat Android Anda akan kembali seperti setelan default dari pabrik. 

Cara Mencegah Infeksi Malware pada Android

Cara termudah agar smartphone Android Anda tidak terserang malware adalah dengan tidak memasuki situs-situs ilegal, tidak mengunduh file di situs yang tidak kredibel, dan tidak mengunduh aplikasi di luar Google Play Store. 

Pun saat mengunduh aplikasi melalui Google Play, perhatikan siapa developernya, berapa rating-nya, dan bagaimana review yang ada. 

Jika tampak mencurigakan, lebih baik Anda meninggalkan aplikasi tersebut. Karena Google Play juga kadang kecolongan, dan memiliki beberapa aplikasi berbahaya. 

Jangan lupa juga untuk mengaktifkan fitur peringatan saat Anda akan memasang aplikasi dari sumber yang tidak dikenal. 

Sehingga, ketika Anda tidak sengaja mengunduh aplikasi dari situs yang tidak terpercaya, ada peringatan yang langsung muncul secara otomatis.  

Nah, agar lebih aman lagi, Anda dapat memasang Anti virus khusus perangkat Android. 

Dan jika GudPeople merupakan pemilik website, silakan pasang sertifikat SSL, agar website Anda aman dari berbagai serangan siber yang dapat membahayakan Anda maupun pengunjung website.