HTTP Error 500 adalah sebuah pesan peringatan yang muncul sebagai penanda bahwa suatu website sedang mengalami gangguan sehingga tidak dapat diakses.
Banyak pengguna yang mendapatkan pesan HTTP error 500 ini. Lalu, bagaimana cara mengatasi HTTP error 500 sehingga website bisa kembali diakses?
Sebagai pengguna internet maupun pemilik website, GudPeople bisa mempelajari caranya melalui artikel ini.
Nah, sebelum membahas HTTP error 500, mari ketahui beberapa HTTP status code atau kode error HTTP..
HTTP Status Code
HTTP status code adalah sebuah respon berupa kode angka yang dikirimkan oleh server website kepada aplikasi browser untuk mengindikasikan apakah respon yang diminta dapat dipenuhi atau tidak.
Pesan error HTTP ini biasanya muncul pada bagian header browser untuk memberi tahu hasil dari permintaan yang diminta oleh browser.
Ketika permintaan berjalan sebagaimana mestinya, server akan mengembalikan kode 200.
Perlu Anda ketahui bahwa sebetulnya banyak sekali kesalahan yang terjadi saat browser mencoba melakukan permintaan ke server.
Terdapat lima kategori HTTP status code yang memiliki artinya masing-masing:
- HTTP Status 100-an: Kode HTTP yang berawalan angka 1 hanya memberikan pesan yang bersifat informasional. Contohnya 100-Continue, 101-Switching Protocol, 103-Early Hints.
- HTTP Status 200-an: Jika melihat pesan dengan kode 2xx, berarti semua permintaan dapat diterima dan direspon oleh server, lalu berjalan sebagaimana mestinya. Contoh 200-Everything is OK, 201-Created, 202-Accepted, 203-Non-Authoritative Information, 204-No Content, dan seterusnya.
- HTTP Status 300-an: Status HTTP yang memiliki kode 3xx merupakan kode redirect, yaitu halaman yang diminta telah dipindahkan. Selain itu, kode ini juga menandakan bahwa client (browser) harus melakukan tindakan tambahan agar permintaan dapat diselesaikan. Contohnya yaitu 300-Multiple Choices, 301-The requested source has been moved permanently, 303-See other, dan seterusnya.
- HTTP Status 400-an: Pesan yang berawalan angka 4xx berarti memiliki indikasi error terjadi pada browser, entah browser-nya sendiri atau juga permintaan yang dilakukan browser. Contohnya adalah 400-Bad Request, 401-Unauthorized, 402, Payment Required, dan Error 404 Not Found.
- HTTP Status 500-an: Berbeda dengan 4xx-an, untuk status 5xx-an berarti terdapat error pada sisi server, dan bisa dibilang ini adalah kesalahan yang lebih kompleks dibandingkan error 4xx. Contoh 500-Internal server error, 501-Not Implemented, 502-Bad gateway, 503-Service unavailable, dan seterusnya. Lantas, apa yang dimaksud dengan HTTP error 500?
Apa Itu HTTP Error 500?
HTTP Error 500 adalah pesan error yang muncul ketika terjadi error pada internal server yang menyebabkan server tidak dapat memberikan respon atas permintaan yang dilakukan oleh browser (client).
Biasanya, pesan error 500 ini bervariasi. Adapun pesan yang muncul adalah:
- 500 Internal Server Error
- HTTP 500-Internal Server Error
- Temporary Error (500)
- HTTP 500 Internal Error
- Internal Server Error
- 500 Error
- HTTP Error 500
- 500, That’s an error
Sebagai pengelola website, Anda sebaiknya memahami semua HTTP status code supaya tidak panik ketika hal demikian terjadi pada website Anda.
HTTP error internal server juga dapat terjadi pada website dengan CMS WordPress.
Penyebab HTTP Error 500
Seperti yang sempat dibahas pada awal artikel, bahwa HTTP error 500 muncul karena terjadi kesalahan server.
Kesalahan yang dimaksud yaitu masalah dengan halaman, Memori PHP terbatas, pemrograman website, plugin, hingga tema yang dipakai website tersebut.
Selain itu, struktur di dalam file .htaccess juga mengalami kesalahan, atau permission pada file utama tidak diatur dengan benar.
Pada CMS WordPress atau CMS lainnya, HTTP error 500 juga dapat disebabkan oleh pemasangan extension dari pihak ketiga.
Jadi, Anda mesti berhati-hati ketika memasang extension dari pihak ketiga. Pasalnya, ketika Anda mengalami HTTP error 500, maka website Anda bisa terdampak, lho!
HTTP Error 500 Berdampak pada SEO Website!
Rupanya, HTTP error 500 juga dapat berpengaruh terhadap SEO apabila tidak segera diatasi.
Apabila website Anda down selama 10 menit, maka crawler hanya akan mengirimkan halaman dari cache meski halaman Anda telah di recrawl berkali-kali.
Lagipula, jika semua konten di website Anda sudah teroptimasi dan akhirnya mengalami HTTP error 500 ini, semua konten yang muncul di SERP tidak akan bisa diakses.
Maka, hal itu akan berdampak pada turunnya ranking Anda pada SERP. Kemungkinan kedua ketika mengalamai HTTP error 500 adalah bisa saja Google mungkin tidak me-recrawl sebelum ter-backup.
Dalam hal ini, website Anda tidak akan terpengaruh. Namun, jika website down selama kurang lebih enam jam, maka google akan menganggap HTTP error 500 menjadi masalah website yang segera diatasi.
Lantas, bagaimana cara mengatasi HTTP error 500? Pelajari langkah-langkahnya di bawah ini ya, GudPeople!
Cara Cepat Mengatasi HTTP Error 500
Ketika website sudah mengalami masalah HTTP error 500 tetapi Anda tidak tahu mulai dari mana untuk mengatasinya, mungkin Anda bisa mengikuti cara-cara mengatasi HTTP error 500 berikut ini:
1. Reload Halaman Website
Lakukan reload halaman dengan mengklik ikon lingkaran putus-putus dan yang ujungnya memiliki sudut panah (di sebelah kolom URL).
Atau juga dengan menekan F5 maupun CTRL+R, selain itu juga bisa juga dengan menulis ulang URL alamat website.
Anda tidak perlu panik meski ini adalah kesalahan yang terjadi pada server, karena error ini bersifat sementara. Dengan me-reload halaman, ada kemungkinan Anda bisa mengatasinya.
Penting untuk diketahui, apabila muncul pesan HTTP error 500 pada website toko online, Anda harus berhati-hati karena bisa saja akan menyebabkan pemesanan pembayaran berulang-ulang.
Sebenarnya, setiap website toko online sudah memiliki proteksi khusus untuk mengatasi kasus serupa, tetapi tidak ada yang salah apabila selalu berhati-hati.
2. Menghapus Cache Browser
Bersihkan semua cache pada browser yang Anda pakai. Apabila terdapat masalah versi cache dari halaman yang Anda lihat, maka hal itu akan menyebabkan HTTP error 500.
Masalah caching sebenarnya bukan penyebab pasti terjadinya HTTP error 500, tetapi beberapa masalah akan dapat teratasi setelah membersihkan cache pada browser.
3. Menghapus Cookie Browser
Selain cache, Anda bisa melakukan percobaan untuk mengatasi HTTP error 500 dengan menghapus semua cookie yang terkait dengan website yang sedang mengalami error. Kemudian, lakukan restart browser dan coba akses kembali website Anda.
4. Memperbaiki Permission Error
Sebuah file/folder yang mengalami permission error pada PHP atau script CGI akan menyebabkan terjadinya HTTP error 500.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukannya melalui FTP dan atur permission ke 0755 (-rwxr-xr-x) dan 0644 (-rw-r-r-r) untuk folder dan file.
5. Memperbaiki Pemrograman pada .htaccess
Meskipun ini bukan merupakan bentuk dari error 500, Anda bisa mengecek apakah .htaccess terstruktur dengan baik atau tidak.
6. Memeriksa Log Server
Log server adalah sebuah semua daftar aktivitas yang berjalan pada sistem server.
Di dalamnya akan terdapat riwayat termasuk error yang terjadi, dengan demikian Anda akan lebih cepat menemukan penyebab terjadinya HTTP error 500.
7. Periksa Plugin dan Theme
Plugin dan theme pihak ketiga memang sangat berpotensi membahayakan website Anda karena bisa saja sang pengembang menyisipkan malware atau file berbahaya lainnya.
Selain itu, plugin dan theme yang jarang menyediakan pembaruan perlu dicurigai karena pembaruan adalah perbaikan dan peningkatan performa.
Jadi, bila tidak ada pembaruan plugin atau tema, bisa saja hal itu akan menurunkan performa website Anda.
Untuk mengatasi apabila terjadi HTTP error 500, segera matikan semua plugin dan theme Anda. Caranya adalah pergi ke menu Plugins > pilih Plugin/Theme > klik Deactivate.
Tidak dapat mengakses WP admin? Lakukan melalui FTP dengan cara mengganti nama folder plugin Anda sesuai keinginan.
Jika gagal, silakan mengganti nama per-file di dalam folder plugin dan coba reload website Anda.
8. Meningkatkan Batas Memori PHP
HTTP error 500 dapat terjadi akibat dari memori PHP yang sudah mencapai batasnya pada server.
Namun, Anda bisa menaikkan batas memori PHP melalui cPanel, Apache, php.ini, dan wp-config.php.
Langkah-langkah pada cPanel:
- Buka cPanel > SOFTWARE > Select PHP Version
- Klik Switch To PHP Options
- Pada memory_limit, ubah ukuran sesuai dengan yang Anda inginkan, kemudian klik Save.
HTTP Error 500 Sudah Teratasi?
HTTP error 500 adalah sebuah masalah yang sangat umum yang menyebabkan tidak bisa diaksesnya halaman website.
Namun, http error 500 juga sangat berpengaruh kepada SEO dan ranking di SERP atau mesin pencarian.
Pengelola website sebaiknya dapat memahami penyebab utama permasalahan ini sekaligus dapat menemukan solusi yang tepat, dan Anda bisa mempelajarinya pada artikel ini.
Nah, setelah mempelajari bagaimana cara mengatasi HTTP error 500 pada artikel ini, apakah Anda sudah berhasil mengatasi error yang terjadi?
Jika belum, silakan beri tahu kami melalui kolom komentar di bawah ini, ya!