Pada era serba digital seperti sekarang ini, banyak orang yang masih mengabaikan keamanan digital karena menganggap dampaknya tidaklah berbahaya.
Padahal, keamanan digital adalah isu yang sangat serius karena telah banyak terjadi kejahatan yang merugikan korbannya.
Serugi apa korbannya hingga keamanan digital ini perlu ditegakkan? Pasti Anda pernah mendengar kasus kebocoran data miliki perusahaan-perusahaan besar, kan?
Data yang bocor berisi informasi yang bersifat privat karena ada data-data milik banyak orang di dalamnya dan berpotensi untuk disalahgunakan.
Nah, itu adalah salah satu dari banyaknya kasus yang diakibatkan dari kurangnya memperhatikan keamanan digital.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan keamanan digital itu, dan bagaimana cara menjaga keamanan digital untuk melindungi privasi?
Silakan baca pembahasan berikut ini untuk mengetahui selengkapnya!
Apa Itu Keamanan Digital?
Keamanan digital adalah sebuah perlindungan pribadi di media digital (online), termasuk aset digital dan identitas pribadi.
Sekarang ini, kita hidup pada era di mana sebagian besar aktivitas akan lebih mudah apabila dilakukan secara digital.
Kegiatan seperti mendaftar pendidikan (kuliah), transaksi bank, jual beli online, dan masih banyak lagi.
Adanya teknologi digital seperti ini memang memberikan kemudahan bagi orang-orang.
Ditambah lagi, tidak ada batasan usia menggunakan teknologi digital (internet). Akan tetapi, sayangnya belum semuanya dapat menggunakan teknologi digital dengan bijak.
Masih ada saja yang menggunakannya untuk kegiatan terlarang seperti pencurian identitas, cyberbullying, dan mengakses hal-hal ilegal lainnya.
Secara umum, hal itu terjadi karena dua faktor utama:
- Pertama, keamanan digital yang ada masih terabaikan.
- Kedua, kejadian semacam itu sudah menjadi ‘pekerjaan’ para penjahat siber.
Melihat maraknya kasus yang membahayakan keamanan digital, rasanya sangat ceroboh apabila Anda tidak menerapkan langkah-langkah pencegahan dengan meningkatkan keamanan digital.
Sebab, bermula dari mengabaikan keamanan digital, Anda akan berada di antara ancaman yang sangat berbahaya. Ketahui bentuk-bentuk ancamannya berikut.
Ancaman Keamanan Digital
Tidak semua informasi yang Anda bagikan setiap saat di media sosial/digital lainnya dapat berguna bagi penjahat siber.
Misalnya, ketika mereka mengetahui bahwa Anda sangat menyukai streaming video di YouTube atau film di Netflix, itu belum membantu penjahat siber untuk melakukan kejahatan.
Lalu, data seperti apa yang berisiko membahayakan keamanan digital penggunanya?
- Data Pribadi
Jangan sembarangan untuk menyebarkan data pribadi, seperti nama, nomor telepon, alamat, nama keluarga, alamat email, IP address.
Data pribadi seperti ini seringkali didapatkan melalui teknik social engineering.
Apabila data ini sudah mereka kuasai, pelaku akan menggunakannya untuk membuka akun kartu kredit dengan nama Anda, memesan barang-barang ilegal menggunakan identitas Anda, dan sebagainya.
Jadi, GudPoeple seolah-olah terlihat melakukan kejahatan padahal itu adalah ulah peretas yang menggunakan data Anda.
- Data Pembayaran
Informasi yang tidak boleh dibagikan selanjutnya adalah data yang berisi tentang rincian pembayaran, seperti nomor kartu kredit maupun debit, PIN, dan nomor rekening bank.
Penjahat siber yang mendapatkan data-data tersebut dapat mentransfer dari rekening Anda ke akun lain, atau juga dapat melakukan pembayaran.
- Data Kesehatan
Data kesehatan adalah data yang memuat informasi kesehatan Anda, termasuk riwayat medis, resep obat, asuransi kesehatan, dan kunjungan dokter dan rumah sakit.
Jika penjahat siber mendapatkan data kesehatan Anda, mereka bisa melakukan klaim asuransi palsu, memesan dan menjual resep obat. Berbahaya, bukan?
Karena dampaknya sangat mengerikan, penting bagi setiap pengguna teknologi digital, termasuk Anda untuk mengetahui cara menjaga dan meningkatkan keamanan digital.
Bagaimana Cara Menjaga Keamanan Digital?
Ada sepuluh cara yang bisa lakukan untuk menjaga keamanan digital. Berikut ulasan lengkapnya:
1. Menyimpan Data Secara Offline
Langkah pertama dan yang mudah dilakukan untuk menjaga keamanan digital adalah dengan menyimpan data penting secara offline.
Di zaman sekarang banyak ditemui layanan penyimpanan cloud yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan segala jenis file.
Tetapi karena penjahat siber dapat menemukan celah untuk mengaksesnya, maka sebaiknya Anda menyimpannya di flashdisk, HDD eksternal, atau media penyimpanan lain yang tidak terkoneksi internet.
Jangan sampai ketika Anda membuka file tersebut bersamaan dengan terhubung pada koneksi internet, apalagi koneksi internet di tempat umum.
Ketika ingin membagikannya karena alasan tertentu, silakan enkripsi terlebih dahulu untuk meningkatkan perlindungan.
2. Rutin Melakukan Backup
Backup atau pencadangan sangat penting dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk yang terjadi di masa mendatang.
Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bisa jadi, Anda kehilangan data-data penting karena mungkin terkena serangan siber, atau karena force majeure.
Maka dari itu, cadangkan semua file digital Anda secara rutin agar GudPeople bisa memulihkannya sewaktu-waktu.
3. Browsing dengan Aman
Anda perlu memperhatikan website yang Anda akses adalah website yang aman dan tidak dapat merekam data-data Anda.
Nah, untungnya cara cek keamanan website dapat dilihat dari ada tidaknya sertifikat SSL.
Sertifikat SSL adalah protokol keamanan yang berfungsi mengenkripsi koneksi dan data pengunjung menuju server website tersebut.
Website yang sudah memiliki SSL dapat diketahui dengan melihat keberadaan ikon gembok pada kolom URL di sebelah kiri atas. Selain itu, struktur URL-nya juga sudah memakai HTTPS.
Jika website tersebut belum memiliki sertifikat SSL, silakan beralih ke website lain yang lebih aman.
4. Mengatur Password yang Kuat
Gunakanlah password dengan kombinasi yang rumit antara huruf, simbol, dan angka untuk memperkuat kata sandi Anda.
Agar lebih kuat lagi, Anda bisa membuat dengan password yang cukup panjang. Namun, pastikan Anda dapat mengingatnya, ya!
Menggunakan password yang lemah akan sangat mudah dan akan berpotensi terkena kejahatan cracking, salah satunya adalah brute force.
Selain itu, jangan samakan password pada semua akses masuk sistem/akun media sosial, baca artikel kami terbaru tentang tips membuat password yang kuat.
Jika hal buruk terjadi, maka semua akun/sistem Anda akan terkena dampaknya.
5. Mengaktifkan Autentikasi
Autentikasi adalah sebuah proses untuk memverifikasi apakah Anda benar-benar pengguna yang sah.
Mengaktifkan autentikasi dua faktor (sidik jari, wajah, kode OTP) terbukti ampuh untuk menghindari dari pencurian data-data penting dari pengguna yang tidak memiliki izin.
6. Periksa Koneksi Anda
Ketika Anda menyimpan melakukan transaksi bank secara online, atau pembayaran menggunakan kartu kredit di situs atau aplikasi online, perhatikan apakah koneksi yang Anda gunakan sudah aman.
Perhatikan pula koneksi publik yang sering Anda gunakan, seperti saat berada di kafe, taman, sekolah, dan sebagainya.
Penjahat siber seringkali menyusup melalui jaringan yang digunakan pengguna.
Untuk meminimalisir ancamannya, Anda bisa menggunakan VPN agar IP address Anda tetap aman.
7. Mengenkripsi Aset Digital
Hal ini akan sangat berguna terkhusus Anda yang menjadi pekerja seni dan mempromosikan hasil karya seni Anda melalui media digital.
Biasanya, setiap karya seni digital akan memiliki digital signature untuk menjamin bahwa itu memang karya asli Anda.
Dampak yang terjadi apabila tidak mengenkripsi aset digital Anda adalah akan banyak yang mengaku sebagai pencipta karya dan tentu banyak beredar karya tiruan.
8. Tidak Sembarangan Mengklik Tautan Melalui Email
Pasti Anda pernah mendapatkan pesan email yang berisi tautan yang mengarah ke suatu website.
Jika tautan tersebut memang penting (keperluan tugas atau pekerjaan), maka tidak mengapa.
Tetapi kalau tautan tersebut berasal dari orang yang mencurigakan, jangan sekali-kali mengklik karena dapat mengarahkan Anda ke situs berbahaya.
Selain tautan, biasanya modus pelaku juga akan menggunakan lampiran email berupa dokumen, audio, gambar, atau file lainnya yang mengandung malware.
Tak jarang, pelaku mengaku sebagai pihak yang legal untuk menjebak korbannya agar mengklik tautan yang dikirimkan atau mengunduh lampiran email.
Setelah tautan diklik, data-data korban berhasil dicuri dan disalahgunakan. Maka dari itu, lebih waspada ya, GudPeople!
9. Pasang Antivirus
Antivirus menjadi tembok keamana tambahan pada perangkat Anda dari bahaya malware.
Beberapa tahun terakhir, banyak terjadi kasus kejahatan siber yang menyerang perangkat pengguna dengan malware bernama Ransomware.
Ketika perangkat terinfeksi malware yang satu ini, maka seluruh data yang ada di dalamnya tidak akan bisa diakses kecuali membayar tebusan kepada peretas.
Untungnya, sekarang sudah mulai banyak antivirus yang dapat mendeteksi bahaya Ransoware. Jadi, Anda bisa menggunakannya untuk meminimalisir ancaman keamanan digital.
10. Rutin Memperbarui Sistem/Aplikasi
Sistem/aplikasi yang Anda gunakan harus rutin diperbarui untuk memperbaiki celah yang ada.
Jadi, bila GudPeople berpikir bahwa pembaruan itu tidak penting, buang jauh-jauh anggapan itu, ya!
Justru pembaruan itu sifatnya memperbaiki kelemahan yang ada sehingga menjadikan suatu sistem atau aplikasi lebih ‘kuat’ dari ancaman keamanan digital.
Bagaimana, Gudpeople, dari semua cara di atas, mana yang belum Anda lakukan?
Tingkatkan Keamanan Digital Anda Sekarang!
Keamanan digital adalah hal yang harus diperhatikan setiap orang. Jangan sampai data sensitif Anda diakses oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.
Mungkin hari ini Anda masih memposting foto KTP di Facebook. Tapi esoknya, Anda mendapat pemberitahuan bahwa nama Anda terdaftar di pinjaman online.
Mulai sekarang, tetaplah menjaga privasi ketika sedang berinteraksi dengan siapa saja melalui internet.
Jika Anda belum menerapkan cara-cara di atas, segera lakukan sekarang dan jangan menyesal apabila Anda masih tetap menyepelekannya.