Pernahkah GudPeople melihat sebuah aksi “unik” atau “gila” di jalanan dalam rangka memasarkan suatu produk atau jasa dari sebuah brand?
Jika iya, berarti Anda sedang menyaksikan keseruan guerilla marketing.
Mari berkenalan lebih lanjut dengan strategi pemasaran penuh kejutan satu ini!
Apa Itu Guerilla Marketing?
Guerilla marketing adalah sebuah strategi pemasaran untuk menarik perhatian publik dengan cara yang kreatif, menarik, dan penuh kejutan.
Strategi marketing ini diselenggarakan secara tidak terduga di suatu lokasi yang telah ditentukan dan menyasar siapa saja yang ada di lokasi tersebut.
Guerilla marketing sendiri sebenarnya diambil dari Bahasa Inggris Guerilla yang dalam Bahasa Indonesia berarti gerilya.
Anda pasti sudah sangat familiar dengan kata gerilya bukan?
Sebuah strategi perang yang dijalankan secara sembunyi-sembunyi dan dieksekusi secara tiba-tiba.
Sehingga, target berada dalam kondisi lengah karena tidak memiliki ekspektasi akan adanya serangan dan akhirnya terkejut luar biasa saat serangan terjadi.
Secara sederhana, konsep itulah yang diterapkan di dalam guerilla marketing.
Penyelenggara guerilla marketing akan merencanakan event promosi sebaik mungkin sebelum secara diam-diam mengeksekusinya di suatu lokasi untuk mengejutkan audiens.
Efek kejut tersebut akan meninggalkan kesan mendalam di benak para audiens.
Kesan mendalam tersebut umumnya akan menimbulkan koneksi yang bersifat lebih personal antara brand dengan audiens.
Sehingga, mereka akan mencari tahu lebih dalam tentang brand Anda dan mengingat brand Anda dalam berbagai kesempatan.
Salah satu contoh dari guerilla marketing yang sangat mengesankan adalah proses promosi film series zombie Korea berjudul “All of Us are Dead” yang dibesut oleh Netflix.
Saat itu, tiba-tiba nampak sebuah bus sekolah dengan sejumlah zombie ganas melaju di jalanan umum yang padat.
Di satu titik, bus tersebut berhenti dan zombie di dalamnya mulai beraksi, seolah memberontak dan mencoba keluar dari bus.
Setelah berhasil keluar, mereka akan mendekati orang-orang yang berada di sekitar lokasi.
Bayangkan betapa terkejut dan terhiburnya para audiens yang berada di area tersebut karena mampu merasakan horornya kehadiran zombie di depan mata mereka.
Efek kejut tersebut tentu saja meningkatkan rasa penasaran dan excitement para audiens terhadap keseruan film series All of Us are Dead.
Hasilnya, tentu saja film ini mendapatkan lebih banyak penonton dan penggemar baru.
Selain efek kejut yang bersifat gila, unik, atau menghibur, guerilla marketing juga bisa dikemas dalam event yang menyentuh hati.
Seperti yang dijalankan oleh rumah makan cepat saji McDonald di Netherland.
Rumah makan cepat saji tersebut akan memainkan orkestra setiap kali ada pelanggan yang memesan menu Maestro Burger.
Hal ini tentu saja sangat menyentuh hati para pelanggan dan membuat mereka merasa spesial.
Walau begitu, Anda tidak harus membuat acara besar dan gegap gempita untuk menjalankan strategi marketing ini.
Anda bisa memanfaatkan kreatifitas tim semaksimal mungkin untuk menciptakan guerilla marketing yang simpel namun tetap powerful.
Contohnya adalah guerilla marketing untuk promosi film horor IT yang identik dengan badut yang tinggal di dalam selokan dan balon merah seperti berikut ini:
Prinsip Guerilla Marketing
Setelah membaca penjelasan di atas, mari kita mempelajari detail prinsip dalam guerilla marketing.
Setidaknya ada poin yang harus dipenuhi agar strategi pemasaran ini berjalan secara optimal dan mencapai tujuan yang telah di buat.
1. Lokasi Tertarget
Lokasi yang digunakan untuk menyelenggarakan guerilla marketing sudah ditentukan dengan pertimbangan yang matang dan perizinan yang jelas.
Sehingga, suatu brand pasti sudah mengantongi izin dari pihak berwajib untuk melakukan “keributan” atau “aksi yang tidak biasa” agar penanganan atas hal-hal yang tidak terduga dapat dengan mudah dilakukan.
2. Full of Surprise
Walaupun lokasi sudah ditentukan sejak awal, bukan berarti penyelenggara akan mengumumkan bahwa di lokasi XYZ dan PQR akan diadakan sebuah aksi guerilla marketing.
Semua dibiarkan berjalan secara natural.
Kemudian, proyek guerilla marketing Anda akan muncul dan menjadi bunga-bunga kejutan yang membuat hari normal audiens menjadi lebih berwarna.
3. Interaktif
Guerilla marketing bermain dengan emosi audiens.
Maka dari itu strategi marketing ini harus bersifat interaktif agar sebagian besar audiens bersedia berpartisipasi dalam kampanye Anda, bukannya merasa marah atau terganggu.
4. Authentic
Guerilla marketing harus bersifat authentic alias orisinil dan tiada duanya.
Sehingga konsep yang dibuat tetap memiliki efek kejut dan dapat menggambarkan keunggulan brand Anda dengan baik.
Jika mencontek konsep guerilla marketing brand lain tanpa memberikan pembeda yang kuat, audiens tidak akan tertarik.
Hal tersebut juga justru menurunkan nilai brand Anda karena dianggap tukang jiplak dan tidak kreatif.
5. Out of the Box
Tidak hanya hanya bersifat authentic, konsep guerilla marketing juga harus out of the box alias luar biasa dan beda dari yang lain.
6. Kreatif
Dalam membuat guerilla marketing yang authentic dan out of the box, kreativitas yang tinggi sangat dibutuhkan.
Selain untuk membuat konsep yang authentic dan out of the box, kreativitas yang tinggi juga dibutuhkan untuk membuat konsep promosi yang low budget alias hemat biaya.
7. One-Chance-Execution
Guerilla marketing merupakan strategi yang bersifat one-chance-execution alias harus langsung dieksekusi secara sempurna dengan alur yang halus.
Alur yang halus akan membuat audiens tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka sedang berpartisipasi dalam sebuah kegiatan promosi.
Namun, apabila terjadi kegagalan dan harus diulang, efek kejut tidak akan optimal lagi.
Jika efek kejut tidak optimal, promosi yang dijalankan sudah tidak efektif.
Kemungkinan terburuknya audiens merasa terganggu dan merasa menjadi target marketing semata.
Sehingga, muncullah pembicaraan yang tidak menyenangkan mengenai brand Anda di kalangan publik.
8. Temporary
Guerilla marketing merupakan strategi pemasaran yang bersifat sementara.
Ketika satu konsep dilakukan secara terus-menerus, audiens Anda akan bosan dan menganggap aksi promosi sebagai gangguan karena sudah tidak ada efek kejut.
Tipe-Tipe Guerilla Marketing
Setidaknya ada empat tipe guerilla marketing yang dapat Anda terapkan, yaitu:
1. Ambush Marketing
Ambush marketing dikenal juga dengan nama marketing penyergapan.
Disebut penyergapan karena strategi pemasaran ini dijalankan dengan melakukan pembajakan pada iklan lain.
Contohnya adalah promosi burger king berikut ini.
This is GOLD in ambush marketing ! 😛 #marketingstrategy pic.twitter.com/cgOokFO755
— Kumar Manish (@kumarmanish9) September 6, 2019
Brand burger king memasang iklan reklame tepat diatas rumah makan cepat saji saingannya, McDonald.
Walau terlihat sangat powerful dan jelas akan menarik perhatian banyak orang, strategi tipe ini dapat mengundang sentimen negatif dari brand yang bersangkutan dan publik.
2. Undercover Marketing
Undercover marketing merupakan promosi menggunakan pendekatan terselubung, sehingga audiens tidak menyadari bahwa ada unsur promosi dalam suatu hal yang sedang mereka tonton atau acara yang sedang diikuti.
Umumnya, teknik yang digunakan untuk melakukan pendekatan terselubung adalah product placement.
Jadi produk yang diiklankan seolah-olah memang merupakan properti biasa yang digunakan untuk membuat cerita di dalam film, video clip, dan lain sebagainya menjadi lebih apik.
Contohnya adalah promosi permen kopi Kopiko di drama Korea populer Vincenzo.
Masih inget kopiko yg tiba2 muncul di film drakor Vincenzo?
Iklan dengan budget 5 miliar ini adalah bentuk “in-film Advertising” yg skrng lagi banyak dipake sama brand2 didunia.
A thread. pic.twitter.com/GtJ5yWFhSR
— Belajarlagi (@belajarlagiHQ) March 18, 2022
Selain dalam bentuk digital, undercover marketing juga dapat dilakukan di tempat berbagai fasilitas umum dengan mencantumkan logo, nama brand, atau gambar produk.
3. Ambient Marketing
Ambient marketing adalah promosi marketing dengan memanfaatkan lingkungan sekitar atau fasilitas umum yang memiliki banyak audiens.
Contohnya adalah iklan jam tangan IWC dengan memanfaatkan pegangan tangan pada kendaraan umum berikut ini:
4. Experiential Marketing
Experiential marketing adalah promosi yang paling bisa menyentuh sisi emosional audiens sebab dalam pelaksanaannya strategi marketing ini melibatkan audiens secara langsung.
Contohnya adalah promosi Maestro burger yang telah diceritakan di bagian awal artikel tadi.
Ingin Menerapkan Guerilla Marketing?
Guerilla marketing adalah strategi pemasaran penuh kejutan yang sangat cocok untuk meningkatkan brand awareness masyarakat.
Pasalnya, jika berjalan dengan lancar, startegi pemasaran ini sangat mungkin menciptakan buzz effect dan menjadi viral.
Dan menariknya lagi, dengan memaksimalkan kreativitas yang dimiliki, strategi marketing ini juga sangat memungkinkan untuk dieksekusi dengan budget sehemat mungkin.
Apakah Anda tertarik untuk menerapkan strategi marketing satu ini?
Oh iya, selain melalui guerilla marketing, upaya branding juga dapat GudPeople lakukan dengan membuat website profesional yang aman untuk dikunjungi konsumen.
Agar website menjadi aman, Anda perlu memasang sertifikat SSL, jadi segala informasi maupun transaksi keuangan yang terjadi di dalam website Anda akan aman dari pihak ketiga.
Jika suatu website tidak menggunakan sertifikat SSL yang tepat, pihak ketiga dapat dengan mudah mencuri informasi sensitif Anda dan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab.