Error 503: Penyebab dan Cara Mengatasinya

4 min read

error 503 artinya

Pada suatu hari yang cerah tanpa awan mendung sedikitpun, GudPeople memutuskan untuk membuka websitenya. 

Namun alangkah terkejutnya Anda karena yang pertama kali ditemui adalah pesan singkat berbunyi error 503 service unavailable dengan background putih polos. 

Hari yang cerah pun terasa tidak menyenangkan karena ada perasaan panik yang menyusupi. 

Gangguan website semacam apa ini? Apakah error 503 artinya website mengalami gangguan yang berbahaya?

Tenang, jangan panik dulu, GudPeople!

Karena kami memiliki penjelasan yang lengkap tentang penyebab dan cara mengatasi error 503. 

Apa Itu Error 503

error 503 artinya

Pesan error 503 artinya adalah terdapat sebuah gangguan yang terjadi karena server tidak dapat menangani permintaan koneksi yang dikirimkan oleh client. 

Pesan error tersebut disampaikan dalam beberapa bentuk yang berbeda antara satu website dengan website lainnya, antara lain:

  • 503 error,
  • 503 Service Unavailable,
  • 503 Service Temporarily Unavailable,
  • HTTP error 503,
  • HTTP Server Error 503,
  • Error 503 Service Unavailable,
  • Error 503 Backend Fetch Failed, 
  • 503 Service Unavailable, The server is temporarily busy, try again letter,
  • dan lain sebagainya. 

Pesan error ini sebenarnya cukup sering ditemui dan bukan merupakan sebuah gangguan yang tergolong fatal. 

Sebab file website Anda sebenarnya berada dalam keadaan aman, domain juga masih dalam keadaan aktif.  

Walau begitu, gangguan ini perlu segera dicari penyebabnya dan ditangani, agar Anda tidak kehilangan kepercayaan pengunjung internet. 

Penyebab Error 503

Pada dasarnya, error 503 disebabkan oleh penggunaan sumber daya server melebihi kapasitas yang telah ditentukan. 

Walau begitu, ada beberapa hal lain yang juga bisa jadi penyebab munculnya pesan gangguan ini, antara lain:

1. Jumlah Pengunjung Website Terlalu Tinggi

Trafik website yang terlampau tinggi dapat memenuhi bandwidth hosting Anda sehingga server terlalu sibuk memberikan pelayanan terhadap permintaan client. 

Akibatnya server tidak bisa menanggapi permintaan lain dan memunculkan kode status HTTP 503. 

2. Serangan DDoS

Error 503 juga dapat muncul saat website terkena serangan DDoS.

Ketika terkena serangan ini, akan ada sangat banyak permintaan akses palsu yang dikirimkan kepada server. 

Dampaknya, server kewalahan dan permintaan akses dari client asli tidak dapat tertangani.  

3. Disk Space Penuh

Mungkin Anda memiliki banyak file berukuran besar atau menggunakan tema yang terlalu berat sehingga membuat disk space penuh. 

Akibatnya loading web Anda terhambat atau sama sekali tidak dapat diakses dengan pesan error 503. 

4. Plugin Tidak Kompatibel

Pesan error ini bisa juga muncul karena ada plugin yang tidak kompatibel sehingga mengganggu kinerja website. 

5. Terdapat Kesalahan Kode PHP

Ketika ada masalah pada kode yang ditulis untuk website Anda, server bisa saja mengalami masalah dalam menanggapi permintaan yang diajukan oleh CDN (Content Delivery Network).

Hal ini dapat memicu munculnya kode status HTTP error 503. 

6. Perbaikan Server

Server website Anda mungkin saja sedang dalam proses perbaikan sehingga ia mengalami downtime. 

Umumnya perbaikan ini memerlukan waktu sekitar 10-15 menit.

Cara Mengatasi Error 503

error 503 adalah

Berikut beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mengatasi error 503, antara lain:

1. Reload Halaman Website Anda

Jika pesan error 503 terjadi karena server sedang ramai pengunjung, Anda bisa mengatasinya dengan memuat kembali halaman website Anda. 

Tekan tombol reload pada browser atau gunakan shortcut CTRL+R. 

2. Restart Server

Salah satu cara efektif yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi error 503 adalah dengan melakukan restart server website. 

Jika setelah melakukan re-start website Anda masih menampilkan pesan tersebut, Anda harus mencoba cara lain yang ada di dalam artikel ini. 

3. Melakukan Pengecekan Apakah Server Sedang Diperbaiki

Kebanyakan web server akan dimatikan saat ada proses maintenance. 

Jika memiliki akses ke dalam menu pengaturan administrasi server,  Anda dapat melakukan pengecekan pada bagian konfigurasi. 

Silakan dilihat apakah sesi maintenance otomatis telah dijadwalkan. 

Kalau Anda merasa hal ini mengganggu, dan ingin memiliki kontrol penuh terhadap jadwal pemeliharaan dan perbaikan server, Anda bisa mematikan sistem update otomatis tersebut. 

4. Upgrade Paket Hosting

Umumnya, pesan error 503 muncul karena penggunaan sudah melebihi batas sumber daya yang ditentukan oleh paket hosting yang Anda pilih. 

Untuk memastikannya, Anda bisa masuk ke akun control panel hosting untuk melakukan pengecekan seberapa banyak resource yang telah digunakan. 

Jika memang trafik pengunjung Anda meningkat karena website semakin besar, berarti saatnya Anda melakukan upgrade paket hosting dengan sumber daya yang lebih besar.

5. Menghapus File yang Tidak Diperlukan

Apabila Anda sudah mengecek jumlah penggunaan sumber daya, namun tidak ada masalah disana, kemungkinan permasalahan terletak pada kapasitas disk space yang penuh. 

Jika website Anda telah menggunakan semua disk space, silakan hapus file-file yang tidak diperlukan, seperti file cache, duplikat, dan lain sebagainya. 

6. Mencopot Plugin dan Tema Bermasalah

Apabila gangguan muncul setelah Anda memasang plugin atau tema baru, bisa jadi mereka adalah pusat permasalahannya. 

Cara mengatasinya adalah dengan mencopot plugin dan tema tersebut dari website Anda. 

Untuk melakukan pencopotan, Anda harus memiliki akses ke dalam control panel hosting Anda. 

Sebab saat terjadi error 503, umumnya dashboard admin website Anda juga tidak dapat diakses. 

Antarmuka cPanel WordPress

  1. Nah, setelah berhasil masuk ke dalam control panel hosting, Anda bisa masuk ke menu File Manager.
  2. Setelah itu Anda akan masuk kedalam direktori root yang bernama public_html.
  3. Di dalam directory root, silakan buka folder berjudul wp-content.
  4. Setelah folder wp-content terbuka, Anda akan menemukan folder berjudul plugins dan themes.   
  5. Silakan klik kanan pada folder plugins dan themes, kemudian pilih opsi Rename
  6. Tambahkan kata deleted atau disabled dibelakang kata themes dan plugins tanpa tanda spasi. 
  7. Kemudian tekan tombol Enter untuk mengeksekusi penggantian nama folder sekaligus menonaktifkan plugin dan tema yang menyebabkan gangguan. 

Cara Menghapus Plugin Lewat Control Panel

7. Menggunakan Layanan DDoS Protection

Anda dapat melakukan pengecekan pada firewall untuk mengetahui apakah situs Anda sedang terkena serangan DDoS. 

Setelah mengetahuinya, Anda bisa menghubungi provider hosting untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Untuk menanggulangi serangan DDoS di masa yang akan datang, Anda bisa memasang DDoS protection seperti Cloudflare atau Akamai DDoS Mitigation.

8. Mengaktifkan WordPress Debug

Jika semua cara diatas sudah dicoba namun belum berhasil juga dalam mengatasi error 503, mungkin permasalahannya ada pada penulisan kode PHP. 

Untuk menemukan dimana letak kesalahan kode, Anda dapat mengaktifkan WordPress Debug. 

WordPress Debug merupakan fitur yang menampilkan error log yang ada pada website Anda, mulai dari jenis dan lokasinya. 

Sehingga Anda dapat melihat error apa saja yang terjadi dan menanganinya dengan tepat. 

error 503 artinya

Jika mengalami kesulitan dalam menangani error 503 yang muncul walaupun sudah mencoba cara-cara yang telah kami sampaikan, jalan keluarnya adalah menghubungi pusat bantuan dari layanan hosting Anda untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Kesimpulan

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa error 503 bukan merupakan gangguan yang fatal. 

Pesan error 503 artinya sedang ada gangguan pada server website,  sehingga server tidak bisa menanggapi permintaan akses yang dikirim client.

Akibatnya, website Anda tidak akan terbuka di layar komputer client dan hanya menunjukkan tampilan berupa white screen of death.

Efek yang dapat timbul dari gangguan ini adalah kemungkinan kehilangan trafik pengunjung atau pelanggan yang ingin melakukan transaksi melalui website Anda. 

Namun, tidak menutup kemungkinan pengguna internet awam akan kehilangan kepercayaan pada website Anda. 

Ketika di lain kesempatan menemukan website Anda di halaman hasil pencarian, pengguna internet tidak akan memilihnya untuk dikunjungi, karena mengira website Anda bermasalah.  

Maka, Anda harus lebih sering mengecek kondisi website dan server. 

Dan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna internet terhadap website Anda, sebaiknya Anda memasang sertifikat SSL

Tujuannya agar pengguna internet tahu bahwa koneksi ke halaman website Anda aman dari interupsi pihak ketiga yang bertujuan buruk.