DHCP Server: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

2 min read

GudPeople pasti sudah mengetahui, bahwa tanpa IP Address, sebuah perangkat komputer tidak dapat meminta dan menerima informasi apapun dari internet. 

Tapi sudah tahukah Anda bahwa ada server khusus yang mengelola dan mendistribusikan IP Address untuk perangkat Anda?

Server tersebut menggunakan DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol (Protokol Konfigurasi Hos Dinamik), sehingga disebut sebagai DHCP server. 

Artikel dari Gudang SSL kali ini akan mengajak Anda untuk mengenali apa itu DHCP server hingga cara kerjanya.

Namun, sebelum masuk ke artikel ini, ada istilah yang sebaiknya GudPeople pahami terlebih dahulu, yaitu server dan client. 

Disini, yang dimaksud dengan server adalah perangkat yang menyimpan seluruh data dan mengelola segala aktivitas yang berada di jaringannya. 

Sedangkan client merupakan perangkat komputer yang dioperasikan oleh user dan mengirimkan request (permintaan) layanan kepada server. 

Apa Itu DHCP?

DHCP adalah sebuah protokol yang membuat server secara otomatis memberikan IP address kepada perangkat komputer yang melakukan request.

Tanpa bantuan dari DHCP, konfigurasi IP Address harus dilakukan secara manual oleh admin jaringan. 

Konfigurasi IP Address secara manual tentu saja sangat merepotkan dan tidak efisien waktu. 

Sebab satu perangkat komputer dengan perangkat komputer lain harus memiliki IP Address yang unik, supaya dalam satu jaringan tidak memiliki IP Address yang sama. 

Kesamaan IP Address akan membuat perangkat komputer gagal mengakses suatu jaringan dan tidak dapat saling berkomunikasi. 

Selain IP Address, DHCP juga memberikan konfigurasi jaringan lain seperti IP Gateway dan IP DNS. 

Fungsi DHCP 

Secara umum, DHCP berfungsi untuk melakukan konfigurasi jaringan. Untuk detail fungsinya, Anda bisa melihatnya di bawah ini:

1. Mempercepat Pengelolaan dan Distribusi IP Address

Fungsi utama DHCP adalah untuk mengelola dan mendistribusikan IP Address bagi setiap client yang mengirimkan request untuk masuk ke dalam jaringan secara otomatis dan efisien.

2. Mencegah Terjadinya IP Konflik

IP Address yang sama antar beberapa client akan menyebabkan terjadinya IP konflik. 

Ketika IP konflik terjadi, client tidak akan bisa terhubung ke dalam jaringan. 

Dengan penggunaan DHCP, konfigurasi IP Address akan terjadi secara otomatis, sehingga kemungkinan untuk terjadi kesalahan sangat minim.

3. Memperbarui IP Address

IP Address yang diberikan oleh server umumnya memiliki masa berlaku yang terbatas sesuai yang telah ditentukan. 

Dengan pemakaian DHCP, masa berlaku IP Address tidak perlu diperbarui secara manual. 

4. Mendukung Penggunaan Kembali IP Address

IP Address yang sedang digunakan oleh satu client tidak dapat digunakan oleh client yang lain. 

Namun DHCP dapat berperan sebagai alat pemantau yang mampu mengetahui mana IP Address yang sedang menganggur. 

IP Address yang sedang menganggur akan diberikan kepada client lain yang mengajukan request untuk dipakai kembali.  

Cara Kerja DHCP

DHCP merupakan protokol dengan arsitektur client/server, dimana dalam pola kerjanya terdapat dua pihak yang terlibat, yaitu:

1. DHCP Server

DHCP server adalah perangkat dengan protokol DHCP yang bertugas melayani setiap permintaan konfigurasi jaringan client.

2. DHCP Client

DHCP client adalah perangkat yang meminta layanan konfigurasi jaringan kepada DPCH server agar ia dapat tergabung pada suatu jaringan.

dhcp adalah

Sementara itu, cara kerja DHCP terdiri dari 4 tahapan yang sering disingkat sebagai DORA, yaitu, Discover, Offer, Request, dan Acknowledgment. 

Berikut penjelasan detailnya: 

1. Discovery

Pada tahapan discovery, client akan mencari DHCP server untuk mengirimkan discover message ke subnet jaringan menggunakan alamat tujuan 255.255.255.255. 

Discover message dikirimkan untuk memberitahu server bahwa client membutuhkan konfigurasi jaringan. 

2. Offer

DHCP server yang menerima discover message dari client akan membalas pesan dengan mengirimkan offer message pada client. 

Offer message merupakan penawaran konfigurasi jaringan yang tersedia untuk client.  

3. Request 

Setelah menerima pesan penawaran dari DHCP server, client akan mengirimkan request message. 

Request message berisi pernyataan bahwa client menyetujui penawaran konfigurasi jaringan yang diberikan server. 

4. Acknowledgement 

Sebagai langkah kerja terakhir, server akan melakukan proses acknowledgement, yaitu membalas kembali pesan dari client dengan acknowledgement message

Isi dari pesan tersebut adalah DHCPACK yang berisi informasi konfigurasi jaringan sesuai dengan kesepakatan. 

Pada tahapan ini, server akan memberi pesan pada database bahwa sebuah IP Address telah digunakan oleh sebuah client, sehingga tidak dapat digunakan oleh client lain hingga waktu berlaku yang telah ditetapkan habis. 

Client yang sudah mendapatkan konfigurasi jaringan kemudian secara otomatis akan tergabung dalam jaringan dan mampu berkomunikasi dengan client lain.

Penutup

Kesimpulannya, DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberikan IP Address pada client yang ingin terhubung ke dalam jaringannya. 

Namun perlu diketahui bahwa DHCP tidak cocok jika diterapkan pada jaringan dengan skala kecil. 

Sebab perangkat pembangunan yang telah diinvestasikan tidak akan termanfaatkan dengan maksimal. 

Dalam proses dan pemeliharaannya, DHCP juga memerlukan seseorang yang ahli agar dapat melakukan pemeliharaan dan penanganan kelemahan keamanan dengan maksimal. 

Sekian artikel dari Gudang SSL hari ini, semoga dapat menambah wawasan GudPeople!

Oh iya, perlu diketahui juga, selain menyediakan berbagai artikel menarik seputar IT dan digital marketing, Gudang SSL juga menawarkan berbagai jenis sertifikat SSL dengan harga terjangkau untuk memaksimalkan keamanan website Anda.