Carding adalah suatu kejahatan siber yang sering terjadi dan mengincar siapa saja yang memiliki kartu kredit.
Semakin maraknya penggunaan kartu kredit untuk aktivitas berbelanja membuat kejahatan ini sering muncul.
Bisa dibilang, semua aktivitas yang terhubung dengan internet memiliki celah untuk diserang oleh para penjahat siber.
Apabila GudPeople punya kartu kredit dengan tidak ingin terkena serangan carding, sebaiknya Anda mempelajari artikel ini sampai akhir.
Artikel ini akan membahas kejahatan carding secara tuntas, termasuk cara pencegahannya, lho. Simak, yuk!
Apa Itu Carding?
Carding adalah bentuk kejahatan online yang dilakukan dengan cara menggunakan kartu kredit orang lain untuk membeli gift card.
Selanjutnya, gift card tersebut dapat dijual kembali dan pencuri pun bisa mendapatkan uang dari hasil penjualan tersebut.
Apabila di dunia nyata, kejahatan ini sama saja dengan pencurian. Hanya saja, carding sulit untuk diidentifikasi pelakunya.
Pelaku carding sendiri dikenal sebagai carder. Sebenarnya, cara carder untuk mendapatkan uang dari carding adalah dengan mencuri nomor kartu kredit milik korban.
Ketika kartu kredit masih berfungsi, maka pelaku akan menggunakannya untuk membeli gift card prabayar.
Dengan membeli gift card tersebut jejak dari para carder ini sulit untuk diketahui. Inilah salah satu alasan mengapa carding cukup sulit untuk diidentifikasi.
Lantas, bagaimana kejahatan carding bekerja, apakah sama dengan cracking?
Cara Kerja Carding
Awalnya, carder membobol website yang baru saja dipakai transaksi menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan nomor kartu atau debit.
Kemudian, mereka menyerang kelemahan pada sistem keamanan yang dipakai untuk melindungi kartu kredit.
Selain itu, informasi kartu kredit juga bisa didapatkan dengan mengakses pemegang akun, misalnya bank yang telah diretas.
Di sini, pelaku dapat menjual informasi kartu kredit kepada carder lain atau juga bisa menggunakannya sendiri untuk membeli gift card.
Sebagai tambahan, rata-rata perusahaan kartu kredit menawarkan perlindungan kepada pemegang kartu dari denda ketika dilaporkan telah dicuri.
Tetapi ketika pembatalan kartu telah dilakukan, carder sering melakukan pembelian gift card dengan nilai yang tinggi.
Barang yang dimaksud seperti TV, smartphone, laptop yang mana tidak memerlukan registrasi untuk membelinya.
Kemudian, barang-barang tersebut dikirimkan kepada pihak lain di suatu tempat dan/atau dijual kembali pada situs website atau marketplace yang memiliki fitur anonim.
Dengan demikian, jejak carder pun cukup sulit untuk diketahui keberadaannya.
Pasalnya, kartu kredit yang telah hilang sering dibatalkan dengan cepat, dan untuk memastikan bahwa kartu masih berfungsi adalah dengan melakukan tes transaksi kecil di marketplace.
Jenis-Jenis Carding
Ada beberapa jenis serangan carding yang membuatnya kian menjadi mimpi buruk bagi para pemilik kartu kredit. Berikut ulasannya.
1. Misuses of Card Data
Jenis ini memungkinkan pemilik kartu tidak mengetahui bahwa kartu kreditnya sudah dipakai dan hingga ia menerima tagihannya.
2. Wiretapping
Wiretapping adalah jenis carding dengan menyadap informasi transaksi kartu kredit menggunakan internet.
Mulai sekarang, berhati-hatilah ketika bertransaksi online menggunakan kartu kredit ya, GudPeople.
3. Counterfeiting
Carding jenis ini dilakukan dengan membuat kartu kredit palsu yang sangat mirip dengan aslinya.
Untuk jenis yang satu ini umumnya dilakukan oleh seseorang hingga kelompok tertentu yang memiliki keahlian khusus.
4. Phising
Mungkin Anda sering mendengar phising, yaitu mengirim tautan menuju website palsu yang mengaku seolah-olah website tepercaya.
Biasanya Anda akan diminta mengisi data yang mengandung informasi penting, termasuk nomor kartu kredit Anda.
Mengapa Carding Bisa Terjadi?
Sebenarnya ketika Anda membaca jenis-jenis carding, ada beberapa poin yang dapat menjawab mengapa carding bisa terjadi.
Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini, yuk!
- Korban Social Engineering
Tanpa disadari, pelaku carding memperoleh data-data penting mengenai kartu kredit Anda karena Anda secara tidak sadar mau memberikannya melalui chat atau bahkan phising melalui email.
Bisa saja karena orang tersebut sudah Anda anggap dekat.
- Transaksi Kurang Aman
Seringkali melakukan transaksi menggunakan jaringan (Wi-Fi) umum yang kurang aman dapat memicu Anda terkena kejahatan carding.
Selain itu, website yang melayani transaksi belum memiliki sertifikat SSL untuk mengenkripsi setiap informasi penting milik pengunjung.
Sehingga data-data yang diisikan oleh pengunjung di website tersebut dapat dengan mudah dicuri.
Nah, melihat betapa bahayanya kejahatan carding, untungnya GudPeople masih dapat mengantisipasinya dengan melakukan cara-cara di bawah ini.
Cara Mencegah Terkena Carding
Setelah Anda mengetahui tentang carding, bisa dikatakan bahwa carding adalah pencurian yang sangat merugikan.
Untuk dapat menghindari terkena kejahatan carding, Anda harus melakukan hal-hal berikut.
1. Jangan Membocorkan Informasi Pribadi
Anda tidak boleh memberikan informasi yang bersifat pribadi termasuk nomor kartu kredit atau yang lainnya.
Pastikan jangan sampai Anda mudah terpancing oleh bujukan orang, bahkan yang Anda anggap dekat untuk memberikan informasi sensitif.
Dengan begitu, Anda bisa meminimalisir terkena trik social engineering. Jadi, Anda tidak kecolongan data pribadi ke tangan yang salah.
2. Perhatikan Mesin EDC
Ketika sedang melakukan pembayaran transaksi offline, usahakan Anda menggesek kartu kredit pada mesin Electronic Data Capture (EDC) yang Anda lihat secara langsung.
Tujuannya adalah untuk menghindari pencurian data dengan card skimmer yang bisa merekam data yang berada di dalam kartu kredit.
3. Menyimpan Surat Tagihan
Setelah melakukan transaksi, biasanya Anda akan mendapatkan surat tagihan oleh pihak bank.
Jika Anda ingin membuangnya, hancurkan terlebih dahulu surat tersebut hingga tulisan yang ada tidak terbaca lagi.
Hal ini dapat menghindari bocornya informasi pribadi yang termuat dalam surat tagihan tersebut.
4. Pastikan Website Transaksi Aman
Cara keempat adalah tak kalah penting terlebih ketika Anda akan melakukan transaksi apa saja yang menggunakan kartu kredit.
Pastikan terlebih dahulu kalau website yang Anda gunakan aman. Bagaimana caranya? Cek apakah website tersebut sudah memiliki sertifikat SSL.
Dapatkan Sertifikat SSL di Sini
Sertifikat SSL berguna untuk mengenkripsi setiap informasi penting yang dikirimkan oleh pengunjung website, sehingga data yang dikirimkan akan lebih aman.
Selain itu, website yang sudah memiliki SSL akan memiliki alamat protokol HTTPS. Pastikan pula bahwa jaringan internet yang Anda gunakan untuk transaksi menggunakan kartu kredit aman.
Kurangi untuk menggunakan jaringan publik ketika sedang transaksi meskipun sudah diproteksi oleh password.
Transaksi Aman Tanpa Takut Ancaman Carding!
Kejahatan siber saat ini menjadi masalah yang serius dikarenakan dapat merugikan banyak orang.
Dalam beraktivitas secara online, pasti akan ada celah yang berpotensi disusupi oleh penjahat siber.
Maka dari itu, sebaiknya Anda lebih berhati-hati ketika menggunakan internet. Jangan sampai kejahatan carding sampai terjadi kepada Anda.
Yang perlu digarisbawahi adalah… bisa saja pelaku kejahatan carding atau kejahatan siber lainnya adalah orang-orang terdekat Anda.
Jadi, jangan mudah untuk percaya dengan orang terdekat apabila sedang berurusan dengan informasi sensitif ya, GudPeople.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda.