Siapa yang sekarang ini tidak menggunakan media sosial? Rasanya sebagian besar pengguna smartphone pasti memiliki akun media sosial.
Platform yang digunakan untuk terhubung dengan semua orang ini memiliki banyak manfaat, baik bagi perseorangan, bisnis, hingga level pemerintahan, lho.
Namun, di balik manfaatnya yang besar itu, media sosial memiliki sisi gelap yang mungkin belum banyak orang menyadarinya.
Apa itu? Kejahatan siber melalui media sosial sangat marak terjadi belakangan ini karena disebabkan salah satunya oleh kecerobohan penggunanya sendiri.
Nah, agar tidak menjadi korban kejahatan siber melalui media sosial, pengguna perlu menjaga privasinya saat menggunakan media sosial.
Lantas, bagaimana cara menjaga privasi di media sosial? Temukan caranya melalui artikel berikut ini yuk, GudPeople!
Mengapa Perlu Menjaga Privasi di Media Sosial?
Privasi adalah hal yang bersifat personal dan pasti dimiliki oleh setiap orang. Ketika sedang online dan menjadi pengguna media sosial, Anda masih tetap memiliki hak atas privasi yang Anda miliki.
Mau Anda bagikan secara luas atau ingin menutupnya rapat-rapat, itu adalah hak Anda.
Sayangnya, karena beberapa alasan tertentu, pengguna pun menyebarkan informasi yang bersifat personal ke media sosial.
Biasanya, mereka melakukan hal tersebut karena semata-mata ingin menunjukkan bahwa dia ingin diakui dan/atau sedang mengalami masalah tertentu.
Contoh Informasi yang Bersifat Privat
Semua hal yang berkaitan tentang pengguna (tetapi tidak terbatas pada) nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat domisili, NIK, nomor rekening, nama anggota keluarga, hingga masalah keluarga dan pribadi merupakan bentuk informasi privat.
Jangan memberikan informasi yang bersifat pribadi, karena jejak digital bisa saja dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dengan berbekal informasi yang disebarkan, penjahat siber pun memanfaatkan informasi ini untuk menyerang targetnya.
Penjahat siber dapat mengaku sebagai orang yang Anda kenal dan meminta sejumlah uang dan hal-hal berharga lainnya.
Bagi orang yang benar-benar lugu, mereka akan mudah percaya dan secara tidak sadar telah menjadi korban penipuan.
Selain itu, perilaku pengguna media sosial yang kurang bijak juga dapat membuatnya menjadi korban cyberbullying maupun doxing.
Hal ini pun juga dapat menjadi rentetan sebab akibat pengguna yang menyebarkan informasi pribadinya, kemudian kurang beretika saat menggunakan media sosial.
Dengan mengesampingkan hak dan kebebasan untuk bermedia sosial, seyogianya para pengguna dapat memahami etika sehingga tidak menyakiti satu sama lain.
Nah, untuk menghindari agar tidak menjadi korban kejahatan siber saat menggunakan internet khususnya media sosial, simak cara menjaga privasi di media sosial berikut ini, ya!
Cara Menjaga Privasi di Media Sosial Termudah
Ada lima cara yang bisa Anda terapkan untuk menjaga privasi selama menggunakan internet khususnya pada platform media sosial. Apa saja?
1. Mengatur Kata Sandi Sekuat Mungkin
Kata sandi adalah hal yang sangat penting karena semua akun media sosial hanya dapat diakses menggunakan username dan kata sandi yang tepat.
Namun, karena username sifatnya tidak tersembunyi, maka GudPeople wajib memperhatikan tingkat kerumitan kata sandi agar tidak mudah ditebak.
Apabila kata sandi berhasil diketahui orang lain, sesungguhnya akun Anda sedang berbahaya.
Seringkali, pengguna yang tidak ingin ribet akan mengatur semua akun media sosial dengan kata sandi yang sama.
Padahal itu sangat berbahaya karena penjahat siber dapat membajak seluruh akun media sosial Anda. Berbahaya, kan?
Untuk itu, aturlah kata sandi dengan sekuat mungkin, tetapi usahakan masih dapat Anda ingat, silahkan cek tips membuat password yang kuat.
Hindari mengatur kata sandi tanpa kombinasi seperti berikut ini:
- password
- abcdefgh
- 1234567890
- 0987654321
- qwertyuiop, dan sebagainya
Akan tetapi, buatlah kata sandi dengan mengombinasikan karakter dan angka seperti:
- 1029384756pswd???
- 19231903eks@@@
- =p=a=s=s=w=o=r=d?101010
- 666qweasdzxc}}}
- lulilubay??!, dan sebagainya
Dengan mengatur kata sandi yang kuat, maka tidak seorang pun dapat menebaknya. Jika peretas menggunakan teknik brute force, prosesnya pun akan memakan waktu yang sangat lama.
Jadi, memiliki kata sandi yang sangat kuat adalah pondasi pertama Anda sebagai pengguna media sosial.
2. Mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor
Setelah mengatur kata sandi dengan kuat, tahap kedua Anda perlu mengaktifkan autentikasi dua faktor.
Fitur ini biasanya tersedia pada hampir sebagian besar media sosial. Jadi, untuk mengaktifkannya tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan.
Sederhananya, autentikasi dua faktor adalah proses verifikasi identitas untuk membuktikan bahwa yang melakukan login benar-benar pengguna yang resmi.
Sebelum proses autentikasi, Anda perlu menautkan nomor HP atau alamat email yang aktif. Setelah autentikasi aktif dan akan login, GudPeople akan menerima kode OTP melalui nomor atau email yang aktif tersebut.
Proses autentikasi sangat ampuh untuk menghindari pembajakan akun. Sebab, ketika peretas sudah berhasil mendapatkan kata sandi tetapi tidak berhasil melewati proses autentikasi, maka aksesnya ditolak.
Bila diaktifkan, proses ini harus Anda lewati setiap kali akan login ke akun Anda. Jadi, meski GudPeople adalah pemilik asli dari akun tersebut, Anda akan tetap diminta untuk verifikasi.
3. Logout Usai Menggunakannya
Kebiasaan yang masih sering dilakukan adalah membiarkan akun Anda tanpa ter-log-out setelah menggunakannya.
Tapi bayangkan apabila Anda kebetulan sedang mengakses media sosial menggunakan perangkat milik orang lain, sangat berbahaya, bukan?
Jika GudPeople mengakses media sosial menggunakan perangkat Anda sendiri, mungkin akan lebih aman karena smartphone memiliki fitur keamanan yang baik, contohnya adalah sidik jari atau tes wajah.
Untuk berjaga-jaga, alangkah lebih baik bila Anda selalu me-log-out akun setelah selesai menggunakannya.
Toh Anda juga mengetahui kata sandinya, ‘kan?
4. Tidak Membagikan Informasi Sensitif
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, bahwa perilaku oversharing atau memberikan informasi secara berlebihan sangat berbahaya.
Informasi pribadi milik target biasanya akan disalahgunakan oleh peretas, misalnya untuk memesan barang-barang terlarang yang mengatasnamakan Anda.
Selain itu, biasanya penjahat siber akan melakukan kejahatan phising, yakni berpura-pura menjadi pihak yang tepercaya.
Jadi, ketika GudPeople menerima pesan atau panggilan dari orang yang mencurigakan dan mengaku sebagai orang/pihak yang Anda kenal, jangan langsung percaya, ya!
Setelah membaca artikel ini, pastikan Anda berhenti menyebarkan informasi pribadi melalui media sosial ya, GudPeople!
5. Gunakan Jaringan yang Aman
Sekarang ini mendapatkan jaringan internet publik tidaklah sulit seperti pada zaman dahulu.
Anda bisa memanfaatkan internet di kafe, taman, kampus, kantor, dan sebagainya.
Namun, ternyata jaringan tersebut belum tentu aman, lho! Bahkan, peretas dapat masuk ke perangkat Anda melalui jaringan yang terhubung.
Meski tidak selalu keamanannya buruk, akan tetapi bila Anda meminimalisir penggunaan jaringan publik semacam ini.
Jika memang sangat mendesak, jangan lupa untuk memakai proteksi jaringan tambahan seperti VPN. VPN ini seperti jalur khusus menuju server yang mana hanya Anda yang bisa melaluinya.
Sehingga pihak ketiga tidak dapat memaksa masuk. Nah, ada banyak VPN yang bisa Anda gunakan. Untuk lebih jelasnya, silakan baca artikel kami yang lain seputar daftar VPN gratis terbaik.
Saatnya Melindungi Privasi di Media Sosial!
Itulah kelima cara menjaga privasi di media sosial. Dengan artikel ini, kami sangat berharap GudPeople lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Apabila Anda memiliki cara lain dan belum kami ulas, beri tahu kami melalui kolom komentar, ya!
Selamat mencoba!