Sebagai pengguna internet, tahukah Anda bila setiap aktivitas yang dilakukan ternyata dapat menimbulkan jejak digital?
Jika iya, sebaiknya GudPeople harus lebih bijak dan waspada karena berangkat dari jejak digital inilah malapetaka bisa terjadi.
Sebab, sudah banyak ancaman siber yang memanfaatkan rekam jejak digital untuk menyerang target.
Tentu hal ini akan sangat berbahaya mengingat masih ada sebagian pengguna yang tampaknya masih menghiraukannya, terlepas dari ketidaktahuannya.
Lalu, apakah jejak digital dapat dihapus? Kalau pun bisa, bagaimana cara menghapus jejak digital?
Supaya lebih jelas, Anda bisa membaca artikel berikut ini. Simak, yuk!
Apa Itu Jejak Digital?
Sebelum membahas cara menghapusnya, mari awali pembahasan kali ini dengan mengetahui terlebih dahulu apa itu jejak digital.
Jejak digital adalah rekaman aktivitas yang ‘tertinggal’ di platform digital yang diakses menggunakan internet melalui berbagai perangkat, mulai dari ponsel pintar, komputer, tablet, dan sebagainya.
Intinya, pengguna yang melakukan aktivitas apa saja melalui platform digital akan meninggalkan jejak digital, seperti riwayat kunjungan situs, email, penggunaan mobile banking, media sosial, transaksi online, dan masih banyak lagi.
Mengapa Jejak Digital Penting?
Sebenarnya, jejak digital memiliki manfaat yang dapat digunakan untuk melacak aktivitas yang membahayakan data-data Anda, misalnya untuk melacak pengguna yang mencoba untuk masuk ke sistem Anda, dan sebagainya.
Di sisi lain, jejak digital jika dianalisis akan dapat menggambarkan Anda sebagai seorang pengguna yang mana lokasi, minat, usia, dan data-data Anda akan digunakan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan bisnis hingga kepentingan jahat.
Cookies adalah salah satu jejak digital yang dimanfaatkan untuk kepentingan suatu pihak untuk berbisnis, misalnya untuk menargetkan konsumen dengan mempersonalisasi iklan berdasarkan aktivitas Anda di internet.
Masalahnya, ketika jejak digital sudah diketahui secara publik atau semipublik, Anda sebagai pemilik jejak digital tersebut tidak lagi memiliki kontrol penuh terhadap penyalahgunaan yang dilakukan pihak lain.
Selain itu, sekarang dalam proses rekrutmen perusahaan biasanya juga harus menyertakan akun media sosial untuk dilihat bagaimana tipe orang tersebut berdasarkan jejak digitalnya.
Maka dari itu, berhati-hatilah dalam beraktivitas menggunakan internet, termasuk dalam berucap atau membagikan konten-konten di media sosial.
Bisa disimpulkan bahwa jejak digital sangat berpengaruh terhadap reputasi Anda secara online yang sekarang sangat dipertimbangkan layaknya reputasi offline.
Jenis-Jenis Jejak Digital
Meski secara umum terlihat sama, ternyata jejak digital memiliki dua jenis berdasarkan keterbukannya.
-
Jejak Digital Aktif
Jejak digital aktif adalah rekaman informasi yang dibagikan secara sadar dan sengaja oleh pengguna, entah itu melalui media sosial atau platform digital lainnya.
Contoh yang sering ditemui adalah seorang pengguna yang menghujat seorang publik figur dengan kata-kata yang tidak pantas.
Kemudian publik figur yang tidak terima akan melaporkannya ke pihak yang berwajib dengan bukti berupa rekam jejak digital yang didapatkan.
Selain itu, mendaftar menggunakan akun/dengan mengisi form juga termasuk jejak digital aktif.
-
Jejak Digital Pasif
Sementara itu, jejak digital pasif cara kerjanya mengambil rekaman informasi pengguna tanpa sepengetahuan pengguna tersebut.
Meski tidak melalui perizinan oleh pengguna, rekam jejak digital yang didapatkan justru lebih detail seperti IP address, lokasi, hingga aktivitas pengguna.
Data tersebut biasanya akan digunakan untuk mempersonalisasi iklan yang disesuaikan dengan jejak digital pengguna.
Cara Menghapus Jejak Digital
Setelah cukup memahami apa itu jejak digital beserta jenis-jenisnya, sekarang Anda sebaiknya mengetahui cara menghapus jejak digital dengan mudah.
1. Periksa di Search Engine
Sebelum menerapkan cara menghapus jejak digital, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memeriksa ketersediaan identitas Anda di mesin pencarian seperti Google, Bing, dan sebagainya.
Apabila data/identitas Anda tersebar di luar kehendak Anda, hubungi situs yang terbukti menyebarkan data-data Anda.
Untuk lebih mudah, silakan akses Google Alerts yang memungkinkan akan memberikan notifikasi jika nama, produk, dan hal yang berkaitan dengan Anda muncul pada sebuah topik di search engine.
2. Menghapus Cookie & Browsing History
Seperti yang sudah dibahas di awal, cookie berisi rekam jejak digital pengguna selama mengakses semua website.
Dengan menghapus cookie, Anda bisa terbebas dari pelacakan pihak lain yang memiliki kepentingan, entah itu bisnis atau kepentingan jahat.
Selanjutnya, jika menerima notifikasi permintaan cookie saat mengakses sebuah website, silakan klik tolak/reject untuk menghindari pelacakan rekam jejak.
Selain itu, bersihkan juga riwayat penelusuran untuk menghindari manipulasi atau pencurian.
3. Gunakan Layanan Penghapusan
Cara menghapus jejak digital yang terakhir pada artikel ini adalah dengan menggunakan layanan penghapusan jejak digital seperti DeleteMe.
DeleteMe memungkinkan untuk menghapus semua jejak digital yang memuat informasi pribadi Anda.
4. Menghapus Semua Konten yang Mengandung Privasi
Hapuslah semua konten yang pernah Anda publikasikan di internet, baik itu melalui media sosial atau website.
Sebab, peretas bisa saja mencari Anda dengan bermodalkan jejak digital semacam ini, bahkan dapat dilakukan dengan cepat.
Salah satu contoh kasus yang sempat menggemparkan publik adalah seorang warganet yang menjadi korban penipuan.
Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e
— Dita. (@__dtm__) November 23, 2021
Korban mengaku bahwa sebelumnya telah membuat status pada media sosial Instagram dan memberitahukan nama kecil korban, yang awalnya hanya orang terdekatlah yang tahu.
Namun, karena mungkin tidak mengira bahwa nama tersebut sangat aman untuk dibagikan, ia pun tak ragu memposting status tersebut.
Akhirnya, ia pun menjadi korban penipuan karena diminta mengirimkan sejumlah uang oleh orang yang tidak dikenal.
Karena menggunakan nama panggilan tersebut, korban pun akhirnya percaya dan berujung menjadikorban penipuan.
Dengan menjaga keamanan digital, Anda bisa terhindar dari kejahatan siber.
Tips Menjaga Jejak Digital
Selain menerapkan cara menghapus jejak digital, ketahui juga tips agar jejak digital Anda tetap aman.
- Pertama, hindari menyebarkan informasi pribadi secara sembarangan seperti melalui media sosial. Banyak sekali kasus-kasus penipuan online yang disebabkan oleh jejak digital yang memuat informasi pribadi dan disebarkan oleh pemiliknya sendiri. Sehingga, Anda perlu memikirkan dengan matang apa dan di mana konten yang akan Anda publikasikan.
- Kedua, gunakan mode incognito atau mode samaran agar riwayat penelusuran Anda tidak terlacak oleh aplikasi atau bahkan orang lain.
- Ketiga, hindari memasukkan informasi penting apa saja terlebih pada website yang belum memiliki sertifikat SSL.
Website yang belum memiliki SSL akan bertuliskan Not Secure di sebelah kolom URL, dan struktur URL-nya masih menggunakan HTTP, bukan HTTPS.
Selain itu, website yang belum memiliki sertifikat SSL sangat tidak aman untuk dikunjungi karena rentan untuk dilacak, dan setiap data yang dikirimkan tidak akan dienkripsi
Maka dari itu, SSL hadir untuk mengenkripsi setiap informasi yang dikirimkan oleh pengunjung menuju server, dan sebaliknya.
Nah, Jika Anda adalah pengelola website yang peduli akan keamanan pengunjung Anda, percayakan keamanan website Anda menggunakan SSL murah berkualitas dari Gudang SSL.
Demikianlah tutorial cara menghapus jejak digital, semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk menjaga jejak digital agar tetap aman.