Apakah Anda pernah mendengar istilah UI/UX saat sedang nongkrong bersama kawan-kawan?
Atau Anda membacanya di suatu cuitan orang di Twitter mengenai itu namun masih belum memiliki gambaran tentang apa itu UI/UX?
Ya, Anda sedang berada di artikel yang tepat! Di sini kami akan membahas pengertian tentang UI/UX, perbedaan keduanya dan beberapa hal lainnya yang perlu Anda ketahui.
Tanpa perlu berbasa-basi, mari bahas dahulu apa itu UI UX secara singkat.
Apa Itu UI/UX?
Walau penulisannya seolah keduanya satu hal yang sama, ternyata keduanya adalah hal yang terpisah dan berbeda.
Faktanya UI dan UX berdiri sendiri-sendiri namun saling melengkapi.
Mari mulai dulu dengan penjelasan mengenai apa itu UI.
UI adalah singkatan dari User Interface, yang mana tugasnya adalah berkutat dengan elemen-elemen visual.
Sedangkan UX adalah singkatan dari User Experience, yang tugasnya memberikan pengalaman tersendiri kepada pengguna saat menggunakan suatu produk.
Apa Itu UI?
Sebelum menuju ke inti pembahasan mengenai apa itu UI, mari bahas sedikit mengenai sejarah UI.
Dulu di tahun 70an, alih-alih melihat layar komputer yang berwarna warni dengan visual ciamik dan halus seperti sekarang, Anda akan disuguhkan command line.
Hingga akhirnya di tahun 80an, GUI (Graphical User Interface) pertama kali dikenalkan oleh para ilmuwan komputer Xerox PARC.
Karena mereka lah akhirnya komputer bisa dioperasikan melalui tombol, ikon, menu dan juga checkbox.
Masih di era yang sama, Apple Computer merilis Macintosh, komputer personal yang menggunakan mouse click.
Akhirnya, seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, peranan desainer UI telah berkembang sehingga tidak hanya berkutat dengan elemen visual, namun juga memikirkan tentang sistem, preferensi, aksesibilitas, dan juga ekspektasi pengguna.
Jadi bisa disimpulkan bahwa UI adalah sebuah proses di mana seorang desainer membangun antarmuka di suatu perangkat sehingga tampilannya menarik di mata pengguna.
Namun, para desainer UI tidak hanya memikirkan keindahan tampilan produknya.
Produk yang dibuat juga harus memikirkan banyak aspek hingga penggunanya merasa produk yang digunakan begitu mudah untuk dioperasikan.
Saat ini, desainer UI tidak hanya bekerja untuk komputer saja tapi juga merambah ke website, aplikasi mobile, teknologi yang dapat dipakai, perangkat rumah, dan lain-lain.
Apa Itu UX?
Istilah UX ini dulunya ditemukan oleh ilmuwan bernama Don Norman di tahun 90an saat ia bekerja di Apple.
UX adalah merupakan istilah yang berarti User Experience. Tugas desainer UX adalah menyatukan seluruh aspek interaksi end-user dengan perusahaan, serta service dan produknya.
Maka menurut Peter Moreville, ada beberapa hal yang harus dipikirkan oleh seorang desainer UX, di antaranya
- Apakah produk ini berguna?
- Apakah produk ini dapat dipakai?
- Seberapa bernilainya produk ini?
- Apakah produk yang dibuat mudah untuk diakses?
- Bagaimana caranya agar produk kami mudah ditemukan dan begitu diinginkan?
- Apakah produk yang dibuat kredibel?
Selain yang disebutkan di atas, seorang desainer UX juga memikirkan tentang impresi pengguna saat menggunakan produk yang dibuat secara keseluruhan.
Jadi, bisa dibilang desainer UX bertanggung jawab agar produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan bisa memenuhi ekspektasi para penggunanya sekaligus para pengguna dapat menggunakan produknya dengan mudah.
Job Description Desainer UI/UX
Setelah mengetahui apa itu UI dan apa itu UX, saatnya memahami apa saja job description mereka.
Job Description Desainer UI
Menurut Glassdoor, desainer UI memiliki job description seperti berikut ini:
- Meningkatkan kualitas tampilan dan impresi dari produk yang dibuat
- Menganalisis respon pelanggan dan data trafik dari website untuk mengetahui kenapa halaman yang satu trafiknya lebih tinggi daripada yang lain
- Membuat survei sosial media untuk mengumpulkan masukan dari para pengguna
- Mendesain layout produk, memilih warna, font dan elemen visual lainnya
- Bertanggung jawab untuk melakukan tracking elemen human-computer interaction (HCI) dari suatu desain
- Membuat storyboard untuk mengonseptualisasi desain agar dapat dipresentasikan ke klien
Sedangkan untuk kualifikasinya, biasanya perusahaan mencari yang sudah memiliki pengalaman di atas 2 tahun, ahli menggunakan software desain visual, bisa bekerja secara kolaboratif dan lain-lain.
Job Description Desainer UX
Sedangkan untuk UX designer, job description menurut Glassdoor adalah seperti di bawah ini:
- Mengombinasikan konsep desain antarmuka dengan desain digital
- Menganalisis respon pengguna sekaligus data website untuk mengetahui kenapa salah satu halaman bisa lebih banyak trafiknya
- Mengadakan penelitian untuk mengimplementasi elemen apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam desain UX demi meningkatkan pengalaman pengguna
- Testing produk juga dilakukan agar pengguna tidak akan kesulitan
Kualifikasinya pun kurang lebih mirip dengan desainer UI.
Sebagai desainer UX juga harus menguasai software untuk membuat prototype seperti InVision, adobe XD, Axure, Sketch dan lainnya.
Skill Apa Saja yang Diperlukan Desainer UI/UX?
Sebagai desainer suatu produk atau layanan, UI/UX designer memegang peranan yang begitu penting dan keduanya saling berkaitan agar menghasilkan produk yang menarik sekaligus fungsional.
Untuk itu, mereka harus memenuhi skill seorang desainer UI maupun UX.
Kemampuan-kemampuan tersebut di antaranya,
- Memiliki skill desain grafis untuk UI designer
- Pemikiran yang kritis dan selalu up to date
- Mengerti tentang design branding
- Kreatif
Sebagai desainer UX, skill yang Anda perlukan adalah
- Dapat menyederhanakan permasalahan yang kompleks
- Dapat memecahkan suatu masalah
- Berpikir kreatif
- Dapat melakukan riset
- Dapat membuat wireframe dan prototype
Berikut tadi adalah penjelasan mengenai kemampuan apa saja yang harus dimiliki seorang desainer UI/UX.
Apakah Anda Sudah Mengerti Apa Itu UI/UX?
Kami berharap Anda sudah mengerti apa itu UI/UX. Kedua hal tersebut memanglah berbeda.
UI berkonsentrasi pada sisi estetika sebuah produk sedangkan UX berfokus pada apa yang dirasakan pengguna saat menggunakan suatu produk.
Walau berbeda, keduanya harus saling melengkapi agar output dari produk yang dibuat dapat membangkitkan kesan baik dan berguna bagi penggunanya.
Selain itu, sebagai desainer UI/UX, Anda juga harus memiliki kemampuan-kemampuan tertentu untuk menunjang pekerjaan Anda.
Tapi, untuk bekerja di suatu perusahaan, setidaknya Anda harus memiliki pengalaman terlebih dahulu.
Jika Anda tertarik, buatlah website portofolio untuk menujukkan kebolehan Anda dan jangan lupa untuk mendapatkan sertifikat SSL dari Gudang SSL agar website yang dibuat terjamin keamanannya.