Bagi Anda yang baru saja memperlajari bagaimana website bisa diakses oleh semua orang, pasti akan bertemu dengan banyak istilah-istilah asing yang mungkin jarang Anda dengar salah satunya localhost.
Selain localhost Anda akan menemui istilah domain, hosting, shared hosting, domain name server, WordPress, content management system dan lain sebagainnya.
Nah pada kesempatan kali ini kami akan membahas lebih dalam mengenai localhost yang perlu diketahui terutama untuk blogger, webmaster, developer dan yang masih berhubungan dengan website.
Lalu apa itu penjelasan dari localhost?
Apa itu Localhost
Localhost adalah sebuah program komputer yang berperan sebagai virtual server yang hanya bisa diakses melalui jaringan lokal saja.
Jadi website yang tersimpan pada localhost tidak bisa diakses secara online, hanya sebatas lokal saja.
Perlu Anda ketahui bahwa sebenarnya server adalah seperangkat komputer yang digunakan untuk menyimpan data tetapi memiliki spesifikasi yang tinggi.
Jika Anda kebingungan dalam memilih server silahkan buka pada pembahasan cara memilih server terbaik pada artikel sebelumnya.
Komputer atau laptop yang Anda miliki sebenarnya juga bisa digunakan untuk server, tetapi dari segi daya tahan dan performa mungkin akan kalah jauh dari komputer server.
Solusi yang bisa dipakai dengan menginstall localhost untuk kebutuhan server lokal.
Sebelum menginstall Anda perlu tau macam-macam localhost yang bisa Anda pilih, berikut macam-macam localhost yang ada saat ini:
Macam Server Localhost
Server hosting untuk keperluan website tidak dapat berjalan tanpa adanya web server, saat ini ada dua web server dengan jumlah pengguna terbesar di dunia yaitu NginX dan Apache.
Sama halnya dengan localhost yang masih memerlukan adanya web server.
Nah berikut beberapa macam server localhost yang bisa Anda pilih:
1. XAMPP
XAMPP menjadi server localhost dengan jumlah pengguna terbesar sampai saat ini.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Apache Team terdiri dari Core Team, Development Team dan Support Team.
XAMPP merupakan program localhost yang mendukung cross platform sistem operasi Windows, Linux, Mac OS dan Solaris.
Jika Anda belum tahu, XAMPP sebenarnya gabungan dari beberapa kata.
X berarti sistem operasi ini bisa berjalan dibeberapa sistem operasi. A kepanjangan dari Apache, M kepanjangan dari MySQL, P kepanjangan dari PHP dan P yang terakhir kepanjangan dari Perl.
Lisensi dari XAMPP ini bersifat open-source, jadi Anda bisa mendownloadnya di website apachefriends.org secara gratis.
Ada beberapa bagian penting yang ada pada XAMPP yang perlu Anda tahu:
- localhost adalah awalan yang harus Anda tulis saat ingin mengakses website offline Anda kemudian baru diikuti nama foldernya. Contohnya seperti http://localhost/tokoonline1
- htdoc adalah folder yang ada pada file XAMPP yang berguna untuk meletakan semua file website yang sedang dikerjakan. Untuk penamaan folder supaya diingat karena XAMPP sangat case sensitive, jadi perlu hati-hati dalam penamaan file.
- phpMyAdmin, Untuk mengakses phpMyAdmin bisa dilakukan melalui url http://localhost/phpMyAdmin nantinya akan muncul dashboard phpMyAdmin. Fungsi dari phpMyAdmin ini adalah untuk mengelola basis data MySQL yang disimpan dalam komputer.
- Control Panel, Kontrol panel pada XAMPP memiliki fungsi untuk mengelola layanan dan fitur yang ada pada XAMPP. Dari control panel ini Anda bisa melakukan start dan stop semua fungsi dari localhost server ini.
2. AMPPS
AMPPS sama seperti halnya XAMPP yang merupakan aplikasi localhost open-source buatan dari Softaculous.
Untuk kelengkapan fitur AMPPS lebih lengkap dibandingkan fitur yang dimiliiki XAMPP, yaitu Apache, MySQL, MongoDB, PHP, Phyton, Perl dan auto installer Softaculous.
Karena memiliki fitur auto installer, maka AMPPS bisa untuk melakukan install WordPress, PrestaShop, phpBB, Joomla, Drupal dan beberapa apps lainnya.
AMPPS bisa digunakan secara offline atau online, karena fitur dari AMPPS mendukung aplikasi softaculous yang membutuhkan koneksi internet untuk melakukan instalasi beberapa apps yang Anda perlukan.
AMPPS juga sudah terintegrasi dengan hosting panel dan domain setting sehingga untuk mengonlinekan website menjadi lebih mudah.
3. WampServer
WampServer adalah aplikasi yang bisa membuat komputer atau laptop yang Anda miliki menjadi server offline.
Dengan menggunakan WampServer ini Anda bisa membuat website secara offline seperti pada XAMPP.
Sayangnya untuk dukungan sistem operasi WampServer ini baru bisa digunakan untuk sistem operasi Windows saja.
Ketiga server localhost tersebut memiliki fungsi yang hampir sama, hanya ada beberapa fitur yang berbeda setiap aplikasinya.
Lalu apa sebenarnya fungsi dari localhost itu?
Fungsi Localhost
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dengan localhost Anda bisa melakukan akses kepada website secara offline tanpa perlu memikirkan hosting dan domain.
Lalu apa saja fungsi lain dari localhost? Berikut pembahasannya:
1. Menjadi server offline
Fungsi utama dari localhost adalah menjadi offline server yang memudahkan dalam melakukan editing website sebelum bisa diakses melalui jaringan internet.
Jadi fungsi dari localhost bisa meminimalisir kesalahan dalam proses develop website.
2. Menguji website secara offline
Jika Anda menguji website secara online akan memerlukan waktu yang relative lebih lama.
Anda perlu melakukan upload dan seting baru bisa melakukan pengujian apakah ada kendala atau tidak. Dengan mengujui secara offline keuntungannya prosesnya bisa lebih cepat dan realtime.
3. Melakukan cek koneksi internet
Fungsi localhost yang ketiga adalah melakukan cek koneksi internet apakah terhubung dengan jaringan atau tidak.
Untuk Anda yang menggunakan Windows silahkan buka command prompt kemudian tuliskan “ping localhost” atau bisa juga “ping 127.0.0.1”. setelah itu cek hasilnya apakah terhubung atau tidak.
4. Blokir akses website
Fungsi localhost yang terakhir adalah bisa melakukan blokir akses website.
Ketika Anda melakukan akses ke website, Domain Name Server (DNS) akan memberikan alamat IP kepada user yang memasukan alamat domain Anda pada browser.
Tetapi jika Anda sudah melakukan blokir ini tidak bisa terjadi. Caranya dengan menganti IP Address setiap URL website dengan IP 127.0.0.1 yang menjadi alamat standart localhost.
Penutup
Localhost memiliki fungsi untuk memudahkan dalam pembuatan website secara offline, selain itu localhost juga memiliki fungsi untuk mengecek koneksi internet dan melakukan blokir terhadap website.
Untuk membuat website ada lebih aman, kami memiliki rekomendasi untuk menggunakan SSL Indonesia dari gudangssl.
SSL memungkin website menjadi lebih aman saat proses pengiriman data dan informasi dari server menuju client dan sebaliknya dengan enkripsi yang kuat.
Tunggu apalagi amankan website Anda dari ancaman para kejahatan dunia maya.
Terima kasih
Wah saya kira selama ini localhost hanya digunakan untuk menjalankan website di server local saja, ternyata masih ada yang lain fungsi dari localhost. Terimakasih min artikelnya sangat bermanfaat
Terima kasih kembali, senang bisa membantu Anda 🙂